Minggu, 16 September 2012

Lady Frizzy lagi galau

Kadang aku mikir kayak gini, "Kenapa sih gua harus dilahirkan dalam keadaan begini?"
Mau kuliah aja harus merantau ke pulau seberang. Kenapa orang tuaku ga kayak orang tua temanku yang lain? Kenapa harus gua sendiri yang fight buat melanjutkan pendidikanku? Kenapa Uli, Eva, Tina dan Roma cuma kuliah aja, ga usah ikut memikirkan biayanya. Tina kuliah di UGM dan sekarang dia udah menyelesaikan D3nya. Uli belajar IT di Siantar dan sekarang lagi sibuk-sibuknya menyelesaikan TA-nya. Aku kerja sambil kuliah di batam. IPK ga ada peningkatan yang ada malah menurun, sedang pekerjaan juga ga ada bagus-bagusnya. Hhh, emang sih katanya seorang Survivor itu ga boleh mengeluh, tapi boleh dong gua cerita dulu tentang kegalauan gua sebentaaaarrr saja...

Kuliah sendiri itu benar-benar tidak keren. Ada saatnya untuk merasa sangat-sangat lelah, galau dan depresi. Kalau di pekerjaan sudah sangat lelah, ditambah tugas-tugas kuliah yang ikut-ikutan bikin semak, dan persoalan lain yang masuk nimbrung ke pikiran, cukup membuat kepala gatal dan pandangan menjadi sinis. Pada saat itu mulai muncul pertanyaan, "Ada ga sih yang peduli dengan perasaan gua saat ini? Ada ga yang tau gua lagi super galau banget?"

Aku cuma punya Daddy. Dia adalah single parent setelah jadi Dadi(Duda ditinggal mati) oleh mama gua 4 tahun yang lewat. Daddy cuma nelpon kalau ada perlu. Udah gitu Daddy gua punya sifat alami yang pendiam, harus gua yang mutar-mutar kepala nyari bahan pembicaraan. Gua pengen banget bisa curhat sama dia, sama seperti yang dilakuin teman-teman gua ke mamanya. Tapi aku ngerasa curhat sama Daddy sama saja seperti cerita ke seorang lelaki pendiam yang ga ngerti apa-apa tentang seorang wanita dewasa tanggung kayak aku ini. Bapak nelpon kalau ada urusan keluarga atau kalau mau minta uang saja. Bayangkan saja, aku sudah kuliah sambil kerja disini, gua juga harus memenuhi kewajiban sebagai seorang anak tertua cewek; membantu orang tua. Kadang aku berpikir, bapak sudah begitu bekerja keras tapi kok tetap kekurangan ya? Dan dengan cepat aku langsung menuding akar permasalahannya yakni rokok dan tuak. Aku benci kedua benda tersebut. Bapak seorang perokok dan peminum tuak yang aktif. Kalau rokok aku ga tau berapa bungkus dihabiskannya perhari, sedang kalau tuak, bapak paling sedikit meminum 6 gelas perhari. Bayangkan saja, seorang lelaki kira-kira berumur 47 tahunan menuangkan 6 gelas ke dalam perutnya. Aku tentu saja tidak bisa melarang dan menyalahkan kebiasaanya itu. Daddy tidak punya teman berbicara di rumah, karena itu dia menghabiskan malam sebelum tidurnya di lapo tuak. Really really a bad habit, bad custom, I hate lapo tuak!

Gua punya Anas di Batam. Dia adalah saudara cewekku yang beda satu tahun sama aku. Anas cewek yang ramah dan punya banyak teman, baik yang cewek maupun yang cowok. Saking ramahnya, setiap ketemuan sama Anas ini, gua ga pernah ditemani ngobrol. Perhatiannya seratus persen buat temannya yang nun jauh di sana meneleponnya. Jadilah gua kambing congek di sampingnya sementara dia sibuk berhaha hihi dengan teman nelponnya. Ga sekali dua kali dia kayak gituan, menyebalkan. Dan kalau aku mau pamit, baru dia mulai kasih perhatian sampai gua kayaknya ga jadi-jadi pulang saking serunya kami saling bercerita. Ckckck, punya saudara kok kayak gini.

Dan begitulah, gua ga punya sahabat dekat yang bisa kupercayakan semua cerita galau gua. Dan gua juga ga punya cowok yang katanya orang bisa jadi teman curhat yang baik, bisa jadi teman penghibur, dan teman apalah kata-kata mereka. Gua ga tau kapan Tuhan akan menunjuk seorang cowok buat berjalan di samping gua. Yang kutahu, setiap cowok yang pedekate dan nelpon gua rasanya ganggu banget. Dan setiap obrolan dengan mereka ga penting banget. Gua malas banget harus menunda cucian gua cuma karena dia atau dia atau dia yang lain menelepon gua. Gua juga malas ketemuan kalau cuma menghabiskan malam dengan kegiatan yang benar-benar tidak berkualitas; makan dan keliling batam malam pake motor. Dan begitulah gua jadi jomblo terus-terusan. Kadang-kadang pengen sih lepas dari status jomblo, tapi gimana? Ga ada cowok yang kusuka.

Demikianlah seorang Friska, seorang mahasiswa plus pekerja di perusahaan swasta di Batam, jomblo dan anak tertua di keluarga. Kalau galau yang ditanggung sendiri, dengerin dan nikmatin lirik-lirik lagu Jamrud, main game, dan blogwalking di internet. Pengen jadi novelis, tapi ga kesampaian. Pengen jadi guru, tapi jadi guru bagi diri sendiri aja belum becus. Pengen memotivasi orang lain, tapi kadang gua juga bisa jadi lebih galau dari orang lain. Dan ya, semoga waktu ke depan bisa menjadi lebih baik bagi gua, gua mau jadi yang kumau. Jadi orang yang tidak menyesal di kemudian hari.

Sekian post yang aneh dari cewek dewasa tanggung.

Selasa, 14 Agustus 2012

12 Agustus 2012, Minggu yang (agak) melelahkan

Minggu, 12 Agustus 2012, minggu yang menyenangkan dan melelahkan. Dan ada banyak hal yang aku lakukan di hari yang kucintai ini. Ada banyak orang yang kutemui, banyak tawa keluar dari mulutku, dan ada banyak orang yang bersikap ramah kepadaku. Hujan tidak berhasil membuatku sedih. Pokoknya fun deh!! Hanya saja, my beloved daddy is still sick. Aku hari ini bertelepon dengan ayahku untuk memastikan keadaannya. Dan jawabannya tidak terlalu memuaskan.

Tidak ada Jogging!
Sabtu malam aku pulang kerja jam 23.00. Aku menyempatkan diri untuk membaca buku yang kupinjam dari Tika, 100 Pria yang Berpengaruh Di Dunia. Alhasil, aku tertidur dengan buku di atas wajahku kira-kira jam 12.30. So, paginya aku harus menyesal karena tidak bisa bangun pagi untuk melakukan ritual minggu pagiku itu, lari pagi. Aku harus memandang kesal pada ikon silent yang kupasang di handphoneku yang mengakibatkan alarmnya tidak berbunyi. Aku bermalasan sejenak dan kemudian segera bangkit dari tempat tidur. Cuci muka, gosok gigi, lalu langsung iris cabe, iris bawang, aku memasak di dapur. Kak Lina House Leader kami yang baru pulang segera berkomentar, "Baru bangun kok udah masak? Apa ga capek?" Aku hanya mengangkat bahu sambil mempercepat masakku karena aku harus mencuci pakaian sehabis ini. Dan sesudah itu harus piket kamar mandi dan bersiap pergi ke gereja.

Ngajar Anak Les Ruli sendirian!
Anak-anak Ruli (rumah liar) yang sedang les bahasa inggris
Tika dengan wajah menyesalnya, "Friska, aku ada buanyaaakk banget cucian hari ini. Kamu bisa ga ngajar anak ruli sendirian?" Wah, demi cucianya yang buaanyak itu aku harus menghadapi anak-anak kecil sendirian? Aku biasanya menemani Tika, dan ngajarnya dibantu Tika, dan hari ini aku harus sendirian? Aku kemudian membayangkan, betapa nanti mereka sangat rewel, tidak mau belajar, mengganggu temannya yang asyik belajar, lari-lari keluar dari ruang les, Hfftt. "Ok, aku akan coba!" ucapku dengan suara lemah. Dan Tika tersenyum. Senyum ma ho da dongan!
Dan Inilah Dia. Aku pulang ke rumah, langsung mengenakan batik dan membawa tas yang berisi notebook. Aku mau sesudah mengajar langsung berangkat ke markas ABC Club. As information, kami para member ABC Club diharuskan mengenakan batik, kalau tidak akan dikenakan denda. Aku berangkat ke tempat les dengan hati yang was-was. Banyak bayangan berkelebat di kepalaku. Banyak hal aneh yang terjadi / atau yang kulakukan/ atau yang anak-anak itu lakukan:

- Aku salah rumah. Ruang les yang digunakan adalah rumah bagian belakang Pak RT. Dan rumah yang kudapati pertama kali adalah ternyata rumah warga. Awalnya aku heran, kenapa ada ibu dan anaknya yang tidur di ruang les ya, pikirku. Lalu salah seorang muridku berkata, "Miss, bukan itu tempat lesnya. Tapi di rumah yang sebelahnya." Yeah, Great!
- Mereka masih belum terbiasa dengan cara mengajarku. Tika biasanya mengajar satu topik untuk semuanya, tapi aku membagi mereka 2 kelompok karena mereka kelasnya bervariasi, mulai dari yang kelas satu sampai kelas delapan. Mereka sibuk nanya, "Miss kok gitu sih?" atau "Miss, kok buku absennya beda?" "Miss, aku ikut pelajaran kelas 1 sampai 3 yah?" " Miss! Miss! Miss!!"Dan aku-harus-sabar-menjawab-semuanya!!!!!!
-Hujan datang ketika kelas usai. Yeah, Pak RT sudah menyarankan supaya aku tinggal agak lama di sana untuk menunggu hujan reda. Tapi kutolak, "Aku bawa payung kok, Tulang. Lagian aku ada acara lagi di tempat teman."ucapku. Dan baiklah. Aku dengan payung kecilku berjuang melawan hujan, angin, badai, becek, banjir, dingin, basah, dan suit-suitan dari penduduk ruli itu. Hatiku sibuk berteriak, "Oh God, please help me! Stop the rain please! Oh, goodness, I'm being wet! It's bad!" Celana jeansku basah, dan tasku juga. Oh, aku sempat deg-degan saat membuka isi tasku di rumah, jangan sampai notebookku juga ikutan basah. And thanks God, my notebook is tidak kenapa-kenapa. Tika menanyakan keadaanku lewat SMS, dan aku menjawab seadanya, "Aku basah!"

ABC Club
Seperti biasanya, menyenangkan. Awal dalam pertemuan kita harus berdoa, dan pastinya dalam memutuskan siapa yang memimpin doa pasti berdebat. Sehabis berdoa, bersama-sama menyanyikan lagu "Yes, We are together!" Itu adalah lagu kebangsaan ABC Club yang diciptakan oleh Tika. Dan ada new member! Uli! Dan ada banyak lagi yang kita lakukan. Sebagai sekretaris Club, aku selalu meng-update kegiatan ABC Club di http://www.abcclub2012.blogspot.com


Happy Birthday, Rut!


Rut (yang lagi ultah) and Tika

 Ada banyak orang hari ini yang berulang tahun. Ada Dedi  (Sekelas di kampus), Anggiat (Satu PT), dan Rut (Temannya Tika yang jadi temanku). Sepulang dari club sebenarnya aku ingin cepat pulang untuk menyetrika pakaian. Tapi Tika dan Ros memaksaku untuk hadir di party-nya Rut. Mereka bilang sedikit orang yang datang ke party itu, jadi kami harus ke sana untuk meramaikan. Yah, apa boleh buat. Aku belum terlalu kenal dengan Rut dan teman-temannya. Aku pikir ini bukanlah hal yang bagus. Tapi yang mereka katakan memang benar. Sedikit orang yang datang ke party itu padahal semuanya sudah disiapkan, Mulai dari makanan, kue ultah, balon-balon hingga musik yang lumayan memekakkan telinga.

And Here we are!! We try to sing, dancing to make Rut happy, Rut sempat nangis melihat teman-temannya tidak ada yang datang, tapi akhirnya dia bersenang-senang. Dia menari bersama kami, berphoto ria, bernyanyi lipsing, sampai mengotori wajah dan baju kami dengan kue ultahnya. Sebenarnya aku kesal dikotori dengan kue itu, aku harus mandi sesampai rumah. Itu bukan sesuatu yang bagus! Ini sudah sangat malam dan aku harus menyetrika pakaianku yang bejibun. Dan 10 o'clock, aku pamit. Daagh Rut, Tika, Roslita, dan teman yang lainnya, gua duluan!! Thanks for the party.

Saksang in the Dormitory
Kak Roma bring me saksang! She said, "Just eat it after everybody sleep!" She ever brought that before, but I couldn't eat it because it's bloody. I'm not allowed to eat the bloody food by the church. I'm an bethel person. So, this time kak Roma bring the saksang without blood special for me. Yeah, I'm very full now. I've got many cake in Rut's Party and now I must spend saksang that Kak Roma bring!


I get sleep at 02.10 a.m.

Rabu, 01 Agustus 2012

Sunday: Sibuk atau Sok Sibuk?

Di dunia ini betapa setiap orang sangat memfavoritkan hari minggu. Semua menunggu hari minggu. Walaupun minggu barusan berlalu, pada hari senin kita pasti sudah sangat merindukan hari minggu. Itu mengapa dimana-mana, setiap hari minggu orang selalu bilang, "Selamat hari minggu. Happy weekend!!!"
Aku juga seorang manusia yang normal di dunia yang sangat wajar ini sangat mengagungkan hari minggu. Di Alkitab, spesifiknya di Sepuluh Titah memang kita diharuskan menguduskan hari minggu. Di hari minggu kita harus menyempatkan waktu untuk beristirahat dan mengucapkan syukur kepada sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya atas berkat yang kita nikmati di hari-hari sebelumnya. Yeah, I love Sunday. I love the way God make all beautiful and right.

Dan belakangan ini aku membiarkan hari mingguku menjadi hari yang paling sibuk. Aku merelakan duty-duty yang sebenarnya tidak terlalu mendesak menjadi pengisi hari mingguku. But it's Ok. I'll enjoy it all.

Jogging tiap minggu pagi.
A        : Ah, ya benar?
B        : Boong deh, Ngapusi bu..
Friska : Lho emangnya kenapa dengan pernyataan di atas. Itu kan promise.
A        : Ooo..
B        : Cape deh!
Aku selalu bersyukur kalau hari minggu itu bisa berhasil bangun pagi. Kalau itu sudah terjadi, aku langsung cuci muka dan masak di dapur. Ceroboh gini, aku juga berusaha menjadi wanita ideal tahu. Memang sih aku belum sepintar mereka yang bisa masak bermacam-macam makanan, tapi setidaknya kan aku belajar. Sehabis masak, aku akan ganti baju, pake headset, sepatu, kantongin kunci rumah, kemudian ambil langkah seribu di jalanan dormitori yang sepi. Berlari, berlari, dan berlari. Sepi, sepi dan sepi. Iyalah masih jam 5.30.Rutenya : Blok R-Blok N-CC-KIB-Balik lagi ke Blok R. Rute itu kalau aku larinya serius bisa mengambil waktu 25 menit. Biasanya aku setel lagu Bondan Prakoso feat Fade2Black. Lagu Sang Juara, SOS, dan Leas But Not Last-nya itu bisa nge-push aku biar larinya lebih kencang dan semangat lagi. Jogging sendiri itu lebih asyik daripada bareng teman. Aku lebih bebas menikmati waktuku sendiri. eYah, aslinya aku memang penyendiri dan suka kesendirian.

Dad, How are you?
Sehabis Jogging, aku akan melemaskan lututku di depan televisi. Terserah tontonan apa, yang penting kakiku istirahat dulu. Pada saat itu aku akan mengambil handphone dan say helo sama Beloved Papi dan sodaraku. Cerita apa aja yang ada di kepala dan tanya apa aja yang terjadi di sana. Abis itu Breakfast trus siap-siap ke Gereja.

Gereja Pentakosta di Ruli.
Waktu belum kuliah, aku gerejanya di Bengkong, Di GPI Epikaleo.
Sesudah kuliah tapi masih tinggal di Blok N, aku gereja di GSJA Blok H (dekat, hemat waktu, hemat ongkos)
Pindah ke Blok R, pindah-pindah gereja. GJ.
Hingga kemudian classmateku, yang beda shift di PT, Sartika Gultom ngajak aktif di Gereja Pentakosta di Ruli. Emang ada gereja di Ruli. As Information, Ruli itu akromnim dari Rumah Liar. Yeah, ada pemukiman ruli di belakang dormitori kami. Dan akhirnya, aku pun aktif gereja di situ.

Ngajar English (free) sama anak-anak Ruli
Yeah, Sartika yang ngajak aku ngajar anak-anak itu. Padahal aslinya aku ga suka anak kecil lho. Apalagi aku liat mereka lumayan bandel dan suaranya kencang. Tapi Sartika bilang, kalau mau mengajar, sekaranglah saatnya belajar mengajar. Oh, baiklah. Aku memandangi mereka, pura-pura senyum, dan mulai mengajar. Not bad.

ABC CLub at Batu Aji
Gw jadi Sekretaris.
A        : What, seorang Friska?
Friska : Yeah, yeah, yeah,
B        : Apa jadinya sebuah club yang sekretarisnya adalah Friska?
Friska : Gua jadi sekretaris, dan gua terima. Gua berusaha kasih yang terbaik, yang bisa kulakukan. Apa itu salah?
A       : Ga sih..
B       : Lanjutlah Fris..
Aku ga tau apa tugas seorang sekretaris itu di sebuah Club, Tapi yang pasti gua akan melakukan hal yang perlu dilakukan. ABC Club itu adalah klub mahasiswa yang terdiri dari 6, tadinya 7, yang mau speaking English selama beberapa jam di hari minggu. Kita pake presentase, debat, game, visit tourist sebagai aplikasinya. Yah, mudah-mudahan apa AIM, Goal, dan Vision Club kami bisa tercapai. Yang di atas semua itu adalah Pengen Bisa ABle dan Fluent In Speak English.

Dan itulah seabrek kegiatanku di hari minggu, Mungkin kedengarannya memang sepele. Tapi aku merasa itu benar-benar membuat mingguku sangat berisi. Moga-moga aku bisa bertahan, aktif di setiapnya, dan yang pasti semoga semua yang kulakukan BERMANFAAT, dan Diberkati Oleh Tuhan.
In the End, Aku masih bingung, apa aku memang sibuk atau sok sibuk yea???? Biarlah rumput yang bergoyang dangdut menjawabnya.

Minggu, 01 Juli 2012

Mau Nulis apa?

Dari dulu aku selalu bertanya-tanya, aku mau concern di bagian apa
tentang menulis? Aku hanya seorang mahasiswa part time, belajar selama 4
 jam di kampus dan selebihnya dipake buat kerja, cari nafkah dan nabung
buat masa depan. So, selama ini isi kepalaku hanya berisi grammar dan
structure of English, obrolan-obrolan di tempat kerja, tempat belanja
mana yang ada diskon, dan curhatan adik-adikku. So, mau nulis tentang
apa, I don't have any idea. About Love, boro-boro pacaran aja belum
pernah, aku orang yang takut bikin komitmen. Aku ga tahu bagaimana
menerangkan betapa indahnya cinta itu, serta sakitnya yang sering
ditera-tera orang yang patah hati. Aku aja sampai heran, betapa sembilan
 puluh sembilan persen lagu dan prosa yang ada di dunia ini ternyata
berkenaan tentang cinta. Aku enggak heran tentang keberadaan lagu dan
prosa itu, tapi heran betapa aku ketinggalan dan inexperinced in love :(
Tapi aku suka menulis, jadi nulis tentang apa dong? Binun' ;(

Menurut artikel yang sering kubaca tentang kepenulisan, tulislah apa
yang ada di sekitarmu, menulis tentang yang kamu suka. Apa yang ada di
sekitarku? Oh, tentang teman-teman di tempat kerjaku yang bermimpi
menikah dengan cowok kaya, atau tentang dunia kerja shift yang
melelahkan, atau perjuangan the student as a worker di batam. Itu semua
bukan topik yang terlalu menyenangkan, dan kebanyakan orang lebih suka
mendengar dan membaca tentang cinta. Oh, cinta lagi, cinta lagi. Menulis
 yang aku suka, apa yang aku suka? Aku suka membaca, suka menonton, dan
suka sastra. Aku suka pelajaran Literature di kampus. Aku suka cerita
tentang Shakespeare, Geoffrey Chaucer, dan Bede. Aku suka bagaimana
Aldhelm berhasil memikat para bangsawan jaman dahulu dengan
karya-karyanya. Aku juga iri betapa mereka itu dulu, para sastrawan itu
maksudnya, dianggap sebagai masyarakat kelas atas, Viscount and
Viscountess. Shakespeare dan Spencer dulunya hanya orang biasa, tapi
karena pengetahuan mereka akan sastra, nama mereka abadi hingga
sekarang. Shakespeare hanyalah seorang anak desa yang miskin, merantau
ke London, bekerja di teater, dan dalam beberapa tahun sudah memiliki
group drama yang terkenal. Sedang Spencer, hanya mahasiswa miskin yang
mengandalkan bantuan orang-orang (bantuan pakaian bekas, makanan, dan
buku-buku bekas) bisa mengimbangi kemampuan sang master, Geoffrey
Chaucer. Fine, gua suka sastra inggris. Aku bisa menulis tentang hal
ini. Ini akan jadi topik yang kutekuni. Yeah, I get it.

Ok, mungkin aku bisa membuat blog lain yang lebih concern tentang
English Literature. Blog yang akan bermanfaat bagi orang lain. Blog yang
 bisa membantu orang lain dalam membuat tulisan atau makalah tentang
Literatur Inggris Kuno. Ok, entar kalau blognya udah ada, aku publishin
yea'..

Menjadi Mandiri

Dulu waktu masih SMA, aku suka banget sama drama korea yang tayang di Indosiar pas sore hari. Rasanya gimana ya, situasi yang diceritain di drama impianku banget. Maksudnya, kebanyakan ceritanya itu tentang cewek mandiri yang berjuang menggapai cita dan cintanya, asik! Drama itu bikin aku berimajinasi, seandainya ntar aku jadi cewek dewasa, tinggal di suatu kota yang jauh dari orang tua, punya kost-an, barang-barang pribadi, en' setiap hari berjuang mendapatkan yang dicita-citakan, baik itu pekerjaan yang diidamkan, maupun cowok cool yang diimpikan, hahahay!

Rasanya keren banget kalau kita punya kamar sendiri, yang barang-barangnya milik sendiri, dan punya kebebasan mau ngelakuin apapun selagi dalam alur yang positif. Ini karena aku udah kapok sama status saya sebagai seseorang yang memiliki banyak saudara. Nonton Tv rebutan, main game di komputer juga rebutan, uang sekolah harus dibayar bergiliran, belum lagi harus mencuci dan menyetrika pakaian yang bejibun. Biasanya kalau masalah rebutan, aku yang menang. Karena statusku sebagai anak cewek yang paling tua, jadi mereka harus menurut. Tapi kalau Bapak n Mamak lagi di rumah, aku ditegor dan disuruh harus mengalah. Nah, sejak itu rasanya aku pengen banget hidup di suatu tempat hanya berkesendirian. Punya barang sendiri, tidak harus berebut dengan siapapun, tidak harus mengalah, dan juga tidak harus menunggu giliran.

Merantau ke batam, aku baru merasakan gimana jadi seseorang yang mandiri. Aku harus bisa bertahan hidup dengan hasil jerih payahku sendiri. Harus bisa mengatur pengeluaran sehingga akhir bulan tidak meminjam uang kepada orang lain. Pada saat bekerja itu kemudian aku mulai belajar, betapa sebenarnya mencari nafkah itu sangatlah susah. Sedangkan menafkahi diri sendiri harus bekerja keras seperti ini, apalagi menafkahi banyak anak seperti yang dilakukan orang tuaku, pastilah mereka sudah sangat berusaha. Aku sangat naif pada saat itu berpikir betapa orang tuaku tidak mengerti kebutuhan anak-anaknya. Aku merasa itu adalah kewajiban mereka untuk memenuhi keperluan kami, terserah apapun caranya. Dulu aku selalu merasa kesal dengan keterlambatan orang tuaku untuk membayar uang sekolahku. Selalu mengatakan kalau mereka itu bukan orang tua yang baik. Dan sekarang aku mengklaim bahwa diriku yang dulu benar-benar bodoh, tidak tahu diri, dan juga sangat-sangat naif.

Menjadi mandiri memang sebuah perjalanan. Mandiri bukan hanya bisa hidup mengandalkan diri sendiri, tapi juga diri sendiri itu harus terlatih dalam menghadapi situasi apapun.

Sabtu, 30 Juni 2012

Lama ga nge-blog

Udah lama ga nulis di blog. Ya, emang dulu juga jarang nulis di blog sih. Sebenarnya ada banyak waktu yang bisa digunakan untuk menulis. Tapi satu penghambatnya, aku bingung mau nulis apa. Akhirnya waktu yang ada dipake buat browsing-browsing entah kemana-mana, baca komik online, liat-liat profil facebook orang, dan Teetttt!!! Waktu habis, rencana mau blogging gagal sudah, karena waktu luang sudah habis.

Enaknya blogging itu bahas apa sih? Orang biasanya blogging untuk mencurahkan isi hati dan kepala, yea', lebay banget. Yang benar itu orang blogging untuk berbagi pemikiran dan pengalaman. Ya emang sih, orang kadang suka curhat di blog, tapi ga segitunya banget, karena mereka sadar kalau blog itu dibaca oleh masyarakat luas, blog itu bukan seperti buku diary yang disimpan di dalam lemari berkunci biar ga dibaca orang lain. Lha, nama blogmu ini kok pake kata 'diary" Fris? Iya ya, gua jadi kejebak di argumen sendiri. Biarlah nama itu tetap menjadi nama blog ini, karena gua menghormati diri gua yang dulu, yang lugu, polos, dan tidak berdosa, membuat blog dengan sembarang nama. Yee...

Balik ke pertanyaan, enaknya blogging itu bahas apa sih? Apa ya, mungkin bisa membahas sesuatu yang sesuai dengan hobi, pekerjaan, kepribadian, atau lingkungan sekitar kita. Lha, itu tau, tapi kok blognya ditinggal mati suri sampe setaun ya? Padahal ada banyak yang bisa diceritain dan dibagi ke orang-orang. Padahal ada hal yang berseliweran di otak mendesak minta dituliskan. Come on, Friska, katanya mau jadi bagian dari dunia kepenulisan, tapi menulis blog juga ga bisa serius. Kurang komit anak ini! Ga bakat jadi orang sukses! Halah!

Ok, mulai sekarang harus management diri sendiri. Mulai rajin menulis, terserah apa. Maksimalkan blog, kompasiana, wordpress, sampe ke buku diary atau apa ajalah deh.Gua baru aja baca tulisan HL di kompasiana tulisan Pak Adian Saputra, tentang menghilangkan ketergantungan pada mood menulis. Artikelnya bagus banget, cocok banget buat mencambuk semangatku yang kendor ini. Kalau mau baca, boleh di klik http://bahasa.kompasiana.com/2012/02/02/menghilangkan-ketergantungan-pada-mood/ Yakin deh, kalau kamu baca tulisan ini, pasti kamu bakalan buru-buru nulis, terserah itu mau nulis apa. Ya, kayak terjadi sekarang sama aku inilah.


So, sekarang mari menulis! Tuliskan apa saja yang ada di pikiranmu! Go! Go! Writing, Friska!!!

Minggu, 21 Agustus 2011

Ga suka sama kanak-kanak

Ga tau apa alasan utamanya, yang pasti itu setiap aku liat anak-anak, aku bingung mau ngapain..

Aku, cewek pendiam yang bisa rame kalau sedang bersama orang-orang yang bikin aku nyaman. Aku paling ga bisa berpura-pura sedang berbahagia, tertawa. Jadi untuk membuat kanak-kanak itu tertawa atau menenangkan tangisnya adalah sebuah PR yang sangat susah untuk kukerjakan.

Masalahnya apa ya? Aku selalu kagum kalau seseorang itu bilang dia suka kanak-kanak. Apalagi jika dia membuktikan dengan bisa langsung berakrab ria dengan kanak-kanak yang baru dia kenal. Apa karena aku seorang yang kurang pedean? Apa karena aku orangnya cuek dengan orang lain? Apa karena kanak-kanak yang kutemui selama ini memang tidak menyenangkan? Entahlah, rasanya aku tidak bisa menemukan masalah utamanya.

Bagiku kanak-kanak itu makhluk yang sangat sulit ditebak. Mereka tidak mau mengerti keadaan dan tidak tahu perasaan kita. Aku pernah bertemu kanak-kanak yang hobinya memukul dan merusak barang. Kalau yang lain berusaha untuk menenangkan dan menyenangkannya, aku memilih untuk menjauh dari dia. Hiiy, capek tau bujuk-bujuk kanak-kanak yang jelas-jelas tidak kenal istilah "tau diri". Aku juga pernah ketemu kanak-kanak yang cengeng. Nah, ini paling menyebalkan. Tangisan mereka itu menyesakkan telinga. Kalau ada apa-apa, atau kalau keinginan mereka tidak dipenuhi, maka siapkan kuping untuk merasa sakit. Enggak cuma kuping yang diserang, juga kepala, bikin migran tau!

Kadang ketemu kanak-kanak yang kerjanya diam en' nangis pelan. Ditanya, mau makan, dia geleng-geleng. Ditanya mau maen, geleng-geleng juga, ih aneh deh, trus Maunya APA??? dia geleng-geleng lagi. Trus kalau gitu gimana dong? Aku memilih memulangkan ke ibunya deh, daripada entar migrannya mengeras jadi tumor, ih ga mau!

Padahal kanak-kanak itu lucu-lucu tampangnya, tapi kok bagiku mereka sangat menyebalkan yach.

Padahal mereka itu cuman kanak-kanak yang pastinya tidak punya kekuatan untuk mengalahkan aku atau entahlah yang membuat aku menjadi menderita.

Padahal aku udah punya pengalaman yang cukup dalam mengasuh kanak-kanak lho. Aku punya 5 adik, dan 4 dari mereka aku yang mengasuh. Dan pada waktu mengasuh mereka, rasanya baik-baik aja, aku mengerti mereka dan mereka mengerti aku. Kalaupun mereka cengeng, nakal, dan ngambek semua ada alasannnya, dan aku sangat sabar untuk semua itu.

Bagiku kanak-kanak itu lebih seram daripada penjahat. Aku pernah lihat kanak-kanak yang merebut sepeda temannya tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Dia mendorong temannya itu ke tanah. Bukan itu saja dia juga menimpakan sepeda ke badan temannya. Aku melihat itu langsung tergopoh-gopoh menolong teman si kanak-kanak jahat itu. Mengacung-ngacungkan ibu jari, aku memarahinya. Dia malah menarik ibu jariku dan ingin menggigitnya, untung aku langsung cepat menarik tanganku. Ihyyy. Kanak-kanak itu juga lebih cerewet dari cewek tukang gosip dimanapun. Mereka sesukanya ngomong ngilur tanpa peduli apa itu benar atau salah. Mereka juga merepotkan, lebih merepotkan dari nenek kakek di panti jompo. Kalau pipis sesukanya, buang air besar tidak tahu tempat, dan disuruh makan enggak mau. Benar-benar merepotkan deh.

Pokoknya angkat jempol deh buat mereka yang bisa sabar ngadepin kanak-kanak!!!

Jumat, 19 Agustus 2011

Interview! Interview!

Pertama kali aku mendapat panggilan kerja. Ini pertama kalinya aku interview. Ini juga pertama kali aku pake baju kemeja yang cewek banget. Ini juga pertama kali aku masuk ke gedung Wisma Batamindo yang kata-kata orang PT Elite. Yah, begitulah, hari ini penuh dengan kata pertama kali. Aku berjalan dengan penuh keragu-raguan masuk ke waiting room di lantai dua kantor tersebut.
Kau tahu?
Aku benar-benar sangat merasa asing di tempat itu.
Aku melihat tiga orang pelamar sainganku, penampilan mereka benar-benar cantik. Udah gitu udah keliatan dewasa semua, kayaknya udah berpengalaman gitu. Setelah disuruh mengisi lembar biodata, kami disuruh interview satu persatu. Aku kebagian giliran yang paling terakhir.
Dan disitulah aku tahu kesalahan terbesar dari menitipkan lamaran. Kata Mas Moko yang inform lowongan itu, kalau yang dibutuhkan itu Clerk, tapi ternyata Mereka mintanya Customer Service. Usai sudahlah, aku pernah berjanji dalam hari ga mau jadi Customer Service, itu pekerjaan yang menyebalkan. Aku ga suka berhadapan dengan orang-orang yang enggak kukenal. Pokoknya bukan diriku banget. Yah, begitulah... Customer Service itu dibutuhkan seseorang yang benar-benar bisa fluently speak english. Lha aku, seorang Friska yang jarang belajar di rumah, ga pernah punya kesempatan buat practice(nyarialasan.com), ya ga bisalah ngimbangin percakapan cas cis cus omong inggris si Om Singapore itu. Ya, begitulah. Hari itu jadi hari yang paling menyedihkan bagiku. So Pitiful.

Pulangnya dari situ, aku jadi punya komitmen baru. Aku ga mau malu lagi kayak gitu, aku mau berubah jadi cewek beneran, ga usah pertahanin gaya lama. Aku itu udah 19 tahun, udah saatnya kenal bedak, maskara dan lain-lainnya. Buang tas sandang, pake tas tangan. Hmm, padahal aku ga punya kocek buat belanja-belanja gituan. Oh, Tuhan, berikan aku pekerjaan secepatnya, amen. (Ora Et labora, Fris!)

Rabu, 17 Agustus 2011

Diterima kerja ga ya?

Udah lima Perusahaan yang kulamar. Yang pertama itu PT. SIIX, mereka menerima clerk QA Engineering, aku udah kasih surat lamarannya jumat dua minggu yang lalu, trus PT. Sanmina, nerima orang yang melamar PRogram Administrator, trus PT. Siemens, jadi STORE Assistan sama PT. Yeakin jadi assistant Planner. Dan yang terakhir itu lowongan ke Wisma Batamindo. Aku dah deg-deg an banget ney. Karena ga ada satupun panggilan dari PT manapun ke nomor handphoneku. Di kepalaku sekarang banyak pertanyaan dan perkiraan. Apa aku memang ga diterima di manapun, karena banyaknya saingan. Kata teman-temanku, aku pasti diterima, cause statusku sebagai anak kuliahan yang juga udah punya pengalaman kerja. Tapi kok ga meyakinkan banget ya. Kok ga ada berita-berita, panggilan dari pt seperti yang dialamin teman-temanku yang lain. Aku tau ini pengalaman pertamaku melamar, jadi wajar aja ngerasain hal ini. Tapi ini masalah hidup dan matiku. Ga mungkin aku set perasaan ku ke nyantai mode on, kalau ini menyangkut masalah kuliahku, kelangsungan hidup di batam, dan juga perasaan ayah kalau tau aku sekarang dalam masa sulit. Aku tidak ingin membuat hatinya tidak tenang. Aku ingin dia tahu kalau aku baik-baik saja diperantauan ini.

Belum lagi masalah aku harus bayar uang kuliah tanggal 8 Agustus dan juga harus bayar uang kos yang nunggak satu bulan. Dan juga adikku yang juga merantau di batam yang ditipu abis-abisan sama Pt yang merekrutnya. Sampai sekarang masalahnya belum kelar. Tuhan, bantu anakMu. Aku tahu, dalam Kitab MU, aku hanya perlu meminta kepadamu sambil mengucapkan syukur kepadamu. (thx buat Kak Meli untuk nasehatnya).
Ok, mari kita koreksi perasaanmu,

Aku tahu, dulu temanku juga ada yang pengangguran, dan mereka pasti merasa apa yang kurasakan saat ini. Dan aku juga ga boleh merasa tidak ada yang tahu dan mengerti.
Ini adalah kesempatan  bagiku untuk bertumbuh dewasa.
Kesempatan bagiku untuk mengenal perjuangan yang belum pernah kucicipi.
Kesempatan untuk mengenal beruntung atau apes di dunia kerja.
Ok, tetap semangat Friska.
Tetap berpikir positif.
Kalau sampai sore nanti belum ada panggilan berarti kamu harus melamar yang baru, oke?
Jadi operator, it's ok,
Yang penting, kuliah lancar, bisa beli buku, bisa bantu ayah, dan juga bantu adik.
Tetap semangat Friska!
You can do it!!!!!
Yeah!!!

Sabtu, 11 Juni 2011

Dua bulan lagi sih...

Siapa yang sok-sok an mencentang "Not continue" di form penyambungan?
Answer : Friska...
Siapa yang bilang ga akan menyesal dengan keputusan meninggalkan sanyo?
Answer : Friska..
Siapa yang dulu yang bilang sudah mantap sekali untuk mencoba kerjaan baru?
Answer : Friska, ya memang Friskalah orangnya, Friskalah biang keladinya..
Nah, siapa sekarang yang jadi melow, bilang jujur sedih pergi dari sanyo?
Answer : Friska lagi..
Ya udahlah, tanggung sendiri lah...
Sigh! Damn!
Kok jadi tempe gini Fris? Katanya mau coba pengalaman baru....
Katanya ga puas cuma kenal sanyo doang...
Katanya pengen pengalaman yang lebih extreme..
Dulu kamu berkoar bosan di Sanyo...
Hmmmm.... silly girl,
Ya, keputusan sudah diambil...
Mari bikin rencana...
Bagaimana nanti kita akan melangkah..
Plan A, Plan B, Plan C, segala kemungkinan untuk failed ditelaah dulu
Nanti menjalankannya, sambil mengucap syukur kepada Tuhan kalau jalan kita ternyata menuai rahmat
Berterima kasih sebesarnya kepada mereka yang mendukung
Selamat menjadi pemikir kemungkinan, Girl...
Penerap buku Dr. Russel yang setia....
Pendengar Mario teguh yang baik...
Pengagum lirik Bondan Prakoso feat F2B yang fanatik(ga juga sih)...

Minggu, 12 Desember 2010

Jendela

Tak asing untuk meniupkan udara ke jendelaku
Hingga embun dioksidamu membentuk penghalang ketranparanku
Juga kau ukirkan namamu
Di jendelaku yang kau embuni itu
Kau sudah terlalu sering
Mengukir dan meniup
Hingga balon udara yang dijendela ku
Mengembang dan hampir pecah
Walau ku transparan, tapi aku masih bisa bersembunyi di bayangan cahaya terpantul
Kau hanya melihat mimikku
Kau pikir kau sudah mengerti jendelaku
Kau tidak tahu pa di dalam tebalnya kacaku
Dioksidamu dan ukiran namamu
Masih menempel hingga terselimuti debu waktu
Jendelaku, yang masih transparan namun tetap menyembunyikan
Hingga kau berlalu, hampiri jendela lain yang kelihatan lebih bening
Yang cukup menyenangkan untuk kau tiup dan ukir
Sepi kini, walau sinar memanjaku dengan silau
Tak ada embun dan ukiran...
Namun aku perlahan menghilang,
Dalam ketransparan....

Jumat, 03 Desember 2010

Bad job

Mungkin aku seharusnya ga boleh mengeluh, karena aku yang meminta ini semuanya. Aku ga boleh mengeluh kalau aku itu kekurangan duit karena aku yang memutuskan untuk kuliah sendiri dengan biaya sendiri. Aku juga ga boleh protes mengenai kerjaanku karena aku yang meminta dipindah section kan. Kerjaanku yang dulu sebagai App powerman yang kerjanya cuma ngecek baterai ampe jam pulang diganti dengan pekerjaan memantau(menghitung sebenarnya) jumlah baterai yang ada. Dan baterai dari Begin stock harus sama dengan jumlah baterai yang udah finish good dan remainnya. Padahal baterai itu ada di mana-mana, ada banyak orang yang memegangnya dan juga aku ga punya lawan shift. Setiap hari, setiap baterai itu diproduksi pasti ada varian, aku pusing.. Sudah dihitung ulang, tapi tetap varian. Aku ga tau lagi harus gimana. Aku hanya seorang cewek yang punya banyak pemikiran dan tugas kuliah yang dituntut untuk mencari pemecahan persoalan varian itu. Hfff...Belum lagi aku ga pernah kasih kabar ke rumah. Aku ga tau kapan aku bisa punya waktu untuk bertelepon lama dengan mereka. Pulang kuliah jam 10, bangun besoknya pasti telat karena tidurnya juga larut malam karena mengerjakan pekerjaan rumah, pulang dari PT, kejar-kejaran waktu supaya ga terlambat. Aku memang ga boleh mengeluh, karena itu adalah pilihanku. Tapi bolehkan aku ngasih tau apa yang kurasakan....Mudah-mudahan aku cepat terbiasa dengan keadan ini, aku cape.....

Sabtu, 02 Oktober 2010

God always gives a way

Teman-teman merasa kasihan dengan tingkahku yang layaknya orang yang kehilangan akal. Aku berani-beraninya kuliah tanpa memikirkan bagaimana aku akan membagi waktuku bekerja di PT dan pergi kuliah nanti .Mereka mendesakku untuk segera membicarakan hal itu dengan supervisorku yang mungkin akan bisa memberikan solusi yang kiranya bisa membantuku. Aku yang awalnya berpikir biarlah pada saat kuliah nanti akuselalu datang terlambat, asalkan aku bisa kuliah. Aku telah membayangkan, setiap hari aku akan mengejar waktu mati-matian, sepulang dari Pt pukul 19.20, dan aku harus sudah mengabsen diriku pukul 19.30 di Kampus yang jaraknya 15 menit dari Pt tempatku bekerja. Tapi temanku terus mendesak, dan bahkan mereka memanggilkan Babe Farid, supervisorku untukku, aku dan Babe itupun berbicara. Sedikit kelegaan menyelinap masuk, babe Farid mengiyakan permintaanku dan menyuruhku membicarakan hal itu dengan bagian Admin, yakni Pak Agung.

Besoknya aku membicarakan hal itu terlebih dahulu kepada Leaderku, Mbok Novi. Bukannya mendapat dukungan, dia malah berusaha membuat aku berpikir bahwa keinginanku adalah mustahil untuk diwujudkan. Padahal aku hanya ingin agar aku hanya diplanning lembur satu jam saja pada saat aku masuk shift pagi. Dan keningkupun semakin berkerut. Tidak jera, aku membicarakan hal itu kepada Mbok Asih, Leader yang membuat planningan lembur. Dia dengan tegas mengatakan bahwa permintaanku itu sangatlah susah untuk dikabulkan. Karena di PT tempatku bekerja, lembur adalah sesuatu yang wajib, yang walaupun memang jam lembur sudah agak dikurangi. Dan ketika aku memberitahukan hal itu kepada Babe Farid, dia memarahiku. Dia menyuruhku membicarakan dengan Pak Agung, tapi aku malah memberitahukan hal itu kepada leader, pihak yang hanya memikirkan bagaimana caranya agar produksi bisa target. Mereka maunya kamu tetap berada bersama mereka hingga produksi mencapai target dan selesai, ungkap Babe Farid. Dan Babe Farid membuatku memutuskan agar aku segera menjumpai Pak Agung besok paginya.

 Dan pagipun datang. Sebelum bel berbunyi dan ruangan Office masih agak kosong, aku masuk dan menemui Pak Agung. kututurkan maksudku, dan apa yang kuterima dari Pak Agung benar-benar tidak sesuai dengan harapanku.Dia berkata dia tidak berwenang untuk memutuskan aku lembur berapa jam. Pak Agung hanya bertugas memberi laporan tentang jumlah jam lembur kami. Dan akupun menelan semua penjelasan Pak Agung dan keluar dari ruangan Office dengan badan yang membungkuk.

Malam yang dingin, hingga membuat perut Kak Rona menjadi sakit. Dia mengeluh dan memintaku untuk mengantarnya ke klinik. Kebetulan hari itu aku ingin mengambil uang dari ATm dan juga membeli kado untuk temanku yang sedang berulang tahun. Aku mengantar kakak itu ke klinik, dan kemudian aku pamit untuk pergi ke plaza sebentar. Setelah menyelesaikan urusanku di plaza itu aku segera keluar dengan langkah cepat takut Kak Rona menungguku terlalu lama. Setiba di teras Plaza, seorang bapak tua sedang duduk dan menyapaku dengan wajah yang lelah. "Dek, belikan roti satu." ucapnya. Terlalu banyak kulihat pengemis di kota batam ini, dan ada sedikit rasa benciku melihat mereka sebenarnya masih bisa bekerja tapi malah duduk-duduk di pinggir jalanan mengharapkan belas kasihan orang lain. Aku tersenyum sedikit dan segera pergi. Tak jauh dari plaza aku teringat tentang foto yang ingin kuprint. Aku kembali masuk ke dalam plaza. Dan kemudian aku menyelesaikan maksudku yang terlewati itu, aku terpaku pada toko kue yang letaknya di dekat pintu keluar Plaza. Bayangan bapak yang duduk di teras plaza terlintas. Pastilah bapak itu sangat lapar, aku juga pernah merasa lapar sekali. Sangatlah sakit dan tidak menyenangkan sekali. Kubelikan roti yang agak besar yang mungkin bisa menghilangkan lapar. Dan saat aku keluar dari plaza kuberikan kepada Bapak itu, dan ada rasa bahagia menyelinap ke hatiku saat melihat wajah senangnya.

Dan besoknya saat aku sedang sibuk mengApp baterai Atex, aku dipanggil oleh Pak Agung. Dia bermaksud untuk memindahkan aku dari section produksi menjadi section control material, dimana aku bisa mengatur sendiri aku akan lembur berapa jam sesuai yang kumau, sesuai dengan yang kubutuhkan. Dan akhirnya masalah pembagian waktuku terselesaikan. Beribu-ribu terima kasih di hatiku. Tuhan tahu cara yang terbaik untuk memberi jalan untuk setiap permasalahanku. Thanks God.

Minggu, 12 September 2010

Bingung biaya kuliah

Ini sudah tanggal 12, dan aku belum juga mengumpulkan uang untuk biaya pendaftaran kuliahku. Aku butuh uang 150 untuk uang pendaftaran dan 2,9 juta untuk Dp jadi totalnya, aku butuh uang 3 juta lebih. Aku punya uang tunai 1,2 juta di dompet, 400rb yang seharusnya untuk tabungan berjangka, dan satu set handphone yang ingin kujual mungkin harganya berkisar 800rb. Seharusnya aku bisa lebih merasa aman, karena aku sudah meminjam 1 juta kepada kak Nofri. Tapi karena aku membiarkannya hingga lama,  ternyata kak Nofri sudah lebih dulu memberi uang itu kepada kakak lelakinya. Saat mendengar penuturan Kak Nofri, aku sedih dan tidak tau harus berbuat apa lagi. Ternyata untuk kuliah dengan biaya sendiri tanpa dukungan orang ua sangatlah berat. Malam itu juga aku curhat kepada sahabatku. Dia ternyata mampu mengembalikan harapanku. Dia bersedia menjual emasnya demi menolong aku. Namun keesokan harinya, pada waktu yang telah kami janjikan dia tidak dapat dihubungi. Entah sudah beberapa panggilan tak terjawab di handphonenya. Aku tidak tahu apakah dia sedang masuk kerja, atau sedang kencan atau tertidur, atau malah tidak menghiraukan panggilanku karena berubah pikiran. Gadis berumur 18 tahun, sedang mengerutkan keningnya berpikir keras apakah yang harus dilakukannya untuk menutupi kekurangan modal kuliahnya. Sekali lagi, kuliah sendiri tanpa dukungan orang tua itu ternyata sangat berat.
    Ada banyak orang yang bisa dimintai tolong. Ada teman satu line, ada teman satu rumah, tapi aku merasa lelah dengan penolakan juga dengan sinisan. Memang aku selalu cuek dengan pendapat orang lain, tapi peduli dengan perasaan orang lain, namun kali ini perasaanku sudah terlampau rapuh dan lelah. Aku hanya ingin kuliah, mmeperbaiki kehidupanku, berusaha menjadi terang di keluargaku, agar jangan ada lagi orang yang memandang rendah kepada keluarga, dan agar ayahku bisa menikah lagi. Tuhan, tolong aku, aku butuh arahanmu. Aku hanyalah gadis kecil dengan cita-cita besar yang takkan tergapaikan tanpa kasih darimu. Amin.