Minggu, 21 Mei 2017

Tidak terlalu bagus

Ga terasa usiaku udah 25 tahun aja.  Ternyata saya sudah tua juga 😁. Menjadi tua itu tidak berasa,  setidaknya di dalam hidup saya. Dan sukses jadi bulan-bulanan pertanyaan,  "kapan married? Kapan married? Kapan lagi? "
" Emangnya nikah segampang kamu nanya?"
"Lha, temanmu tuh dah pada married kan?"
"Iya,  bahkan adikku juga sudah menikah. "
The end of questions.

Saya tau banyak yang harus dipikirkan. Usia udah segitu, kapan lagi punya anak,  nanti anak masih kecil tapi orangtuanya sudah tua (tua melulu). Ga usah tunda-tunda, kata mereka.

 Siapa yang nunda,  orang belum ada rencana. Bahkan resolusi tahun baru kemarin saya tidak ada rencana menikah. Entahlah,  apa saat ini saya masih normal atau tidak, hah. 😁

Sering begadang dan lebih banyak nongkrong di tempat kerja. Jarang ibadah, sering makan diluar,  laundry pakaian dan ga pernah olahraga. Rutinitas yang seharusnya orang dewasa hindari ya.  Wanita dewasa itu mungkin harusnya belajar masak masakan baru,  berburu kebaya,  hidup disiplin biar nanti calon mertua senang.  
I've felt sick about this habit, but it keep coming make me hardly to change. I abandon all the good words.
Kadang yang penting sudah transfer ke keluarga tiap bulan, sisanya having fun,  belajar jadi translator dan coba belajar bahasa baru,  bahasa korea, hah😁 Dan saya sudah merasa produktif dengan hal itu.

Menikah juga harus dengan calon yamg pas. Calon yang sekarang,  hmm...
I've been with mybf for almost 4 years.  He's good and treats me like a queen. We do always fighting but its not for long.  Ive never cheated on him,  and so did him.  Its good but i am bored.
I need a new story.
Let me imagine first.

So oneday,  I take a translator certificate in UI. Then I work as a translator, as a freelance, of course, and enjoy my new life in the capital city of Indonesia. I would ignore my bf and we dont keep in touch anymore.  I will miss him,  of course,  and keep our photograph in my room.
Then there will be a new guy.  He smiles to me,  and ask me to a dinner 😀. He wants to know me More. And I dont know what to do,  welcoming or ignoring him.  Then unfortunately,  "the bf" appears in front of us.  He ask me to marry him,  and he already prepared everything. He already told his parent that I am the right girl He have to marry with.  I will be so confuse of choosing one of them. 😁😁😁
Nice story.
Only in my dream.

Jumat, 23 September 2016

I'm still here.

You find someone complaining about his job. He always feels sick about leader of his workplace. But he keep staying at the job.  He didnt quit or try to find other job.  What on the earth should you call this person with?

You know a man that always fight and give some complains to HR department. He is a member of employee organization in the company.  You work as HR admin,  and you know him well.  He is one of your close friend.  Your boss ask you to find his weakness, your boss really want him out from the company. So,  what should you do? 

You've worked as operator for 3 years and as administration staff 3 years. Now,  you just want to quit.  Its really suck and full of work being an admin. You want a job that you've dreamt since you were a child.  You wanted to be a teacher. But once you enjoy teaching,  the boss ask you working in administration, cs and stuff.  What a life.

You have a boyfriend. You feel comfortable with him,  but you dont have any feeling to him. His mother doesnt like you.  You just want to break.  But everytime you shout the word,  he'll be angry and ask you please dont saying the word anymore. You need a single life,  you need to breathe.  Its really hard having a insecure boyfriend. Where should you go?

You lived in a confusing world.  You just wanna quit.

Minggu, 19 Juni 2016

Lari dari masalah

Saat aku tidak bisa menghadapi sesuatu,  hal yang aku lakukan adalah lari, lari dan lari.  Rasanya lari itu menimbulkan kelegaan namun juga meninggalkan perasaan hampa karena menyadari aku ternyata tidak bisa menghadapi apapun.
Saat aku sangat bosan bekerja monoton di pt sanyo,  aku segera lari padahal sebenarnya ada kesempatan untuk permanen disana.  Saat aku sudah sangat bosan hidup tidak teratur di secret, ga pernah sarapan dan saling menunggu yg lain melakukan bersih2, aku lari ke rumah sepupuku.  Saat aku bosan harus tiap minggu membantu kakak iparku di rumahnya padahal aku butuh istirahat atau jalan bareng teman dsb,  aku pun melarikan diri sendiri dengan cara pindah ke kost.  Semuanya meninggalkan perasaan yang tidak nyaman.

Kali ini Aku juga berantem dengan adekku masalah uang dan kontrakan,  dan aku ingin segera pisah rumah dengannya secepatnya. Ingin tidak lagi melihat wajahnya. Aku memilih tidak untuk menyelesaikannya,  karena aku tidak percaya bisa menyelesaikannya. Aku akan lari lagi.  Tapi aku sangat ingin ini menjadi yang terakhir dalam hidupku. Usiaku sudah dewasa,  dan pribadiku bukannnya membaik malah memburuk. Aku selalu lari..  Padahal Tuhan, kalau saja Dia lari dari hidupku apa yang akan terjadi padaku.  Pastilah aku juga masalah yamg menyebalkan buat-Nya. Aku lelah melakukan kesalahan terus menerus.

Sabtu, 18 Juni 2016

Kisahku mencari pekerjaan dan Jawaban dari doa

Enam bulan menganggur,  bisa bayangkan hal itu? Setiap sabtu beli koran,  senin-selasa antar surat lamaran,  melamar via email melalui grup facebook.  Beberapa diantaranya memanggil untuk interview tapi selalu ada alasan untuk penolakan.  Apakah itu karena mereka membutuhkan sarjana akuntansi untuk posisi accounting yg kulamar, atau mereka membutuhkan tamatan fkip untuk posisi guru,  dan nyatanya aku lulus di jurusan sastra inggris.  So, sometime I regret it when I already passed from this subject.

Pernah suatu ketika aku melamar ke sekolah yang letaknya di dalam perumahan elit di batam.  Tidak lama kemudian aku dipanggil untuk ikut test.  Pada saat itu kami ada 4 orang, dan salah satu dari kami ada seorang mantan dosen dari almamaterku.  Kakak yang mantan dosen itu bilang mau jadi guru cause dia pengen waktu kerja yang mendukung perannya sebagai ibu rumah tangga.  Kalo jadi dosen di kampusku soalnya harus ready ngajar malam juga, sedang jadi guru kan ngajar cuma pagi sampe siang.  Udah deh,  saingan berat udah muncul, aku udah pesimis. Testnya lumayan gampang,  lebih ke soal-soal grammar.  Kakak dosen itu lebih dulu mengumpulkan kertas jawaban,  disusul olehku.  Sesampai di luar sekolah, kami ngobrol panjang lebar tentang bisnis bimbel.  Kebetulan kakak itu punya bimbel dan aku juga yang masih aktif mengajar prifat. Kamipun saling tukar nomor dan janji akan saling keep in touch.

Beberapa hari kemudian aku dipanggil untuk melakukan micro teaching. Aku disuruh mempersiapkan bahan materi "energy" untuk kelas 4 SD. Akupun melakukan persiapan dan berlatih di depan teman-teman dan juga di depan Jessya, murid privatku. Dan tibalah hari microteaching, pada saat Bu Kepsek liat kedatanganku dengan kemeja biru dan celana hitam, dia mengatakan seharusnya seorang guru itu memakai batik atau baju longgar lainnya. Akhirnya kami mengubah jadwal microteaching menjadi minggu depan dan akupun pulang ke rumah. Sesampai di rumah, karna merasa kecewa dan lelah naik motor di bawah panas matahari yang menyengat, aku langsung beristirahat. Jam tiga siang saat aku terbangun, ternyata ada beberapa panggilan dari kepsek. Satu sms juga masuk yang mengatakan agar aku segera berganti pakaian dan datang pada hari ini juga ke sekolah tersebut. Aku buru-buru menelepon kepsek itu untuk meminta maaf. Dan kemudian kepseknya mengatakan dia sudah menelepon kandidat lain. Namun untuk minggu depan aku tetap melakukan microteaching karena mereka masih membutuhkan guru. Minggu depannyapun datang, aku sudah mempersiapkan penampilanku agar terlihat benar-benar seperti guru. Aku disuruh microteaching di depan anak-anak kelas 5 yang sebentar lagi akan menghadapi olimpiade sekota batam. Microteaching bahasa inggris tentang present tense, past tense, continous, adverb, occupation dan vocabulary, banyak banget. Sesudah microteaching, akupun diajak bu kepsek untuk interview. Bu kepsek melihat resume dan cvku, dia baru menyadari kalau aku itu lebih banyak pengalaman menjadi admin. Oleh karena itu dia menyangsikan kemampuanku untuk menyusun RPP dan Silabus. Diapun menawarkan dua pilihan antara menjadi guru tk atau aku kembali microteaching namun terlebih dulu menyusun RPPnya. Dan aku memilih tawaran yang kedua. Bu kepsek kemudian mengatakan akan menghubungiku kapan akan microteaching lagi. 

Seminggu berlalu tidak ada informasi dari bu kepsek. Padahal aku udah berusaha membuat RPP dan silabus untuk bahan microteaching nanti. Akupun menelepon kakak mantan dosen yang menjadi sainganku. Ternyata dia sudah ditawari menjadi guru disekolah itu. Dia masih berpikir mau setuju masuk atau tidak. Aku langsung berpikir, kalau kakak tersebut tidak jadi masuk berarti aku yang dipanggil ke sekolah. Tapi kalau dia menyetujui, good bye E******* School. Dan akhirnya kakak itupun menyetujui untuk masuk sekolah tersebut. Ada sedikit penyesalan kenapa kemarin aku tidak memilih menjadi guru tk saja. Mungkin sebenarnya masih bisa menelepon kepsek dan mengatakan ingin menjadi guru tk, tapi aku sudah terlanjur tidak enak hati. Lagipula rasanya capek, sudah berulangkali kesana tapi kok kayak gini, ahahaha nangis bombay. 

Diatas cuma salah satu pengalamanku dalam mencari pekerjaan, ada lagi hal-hal yang aku alami seperti:
- Interview di bimbel, udah positif masuk. Tapi jadwalnya bertabrakan dengan jadwal mengajar prifatku jadi ga diambil, failed.
- Interview di dealer motor, katanya ada yang mau resign. Tapi sampe sekarang kayaknya orangnya ga jadi resign, cause sampe sekarang aku ga dipanggil ke sana lagi, hahaha.
- Coba melamar via online, udah urus surat pernyataan pake materai segala, tapi ga lolos. hahaha, sedih sedih lucu.
- Interview di beberapa perusahaan, ga dipanggil-panggil juga, failed.
- Nitip surat lamaran, minta tolong dimasukin ke PT galangan tempat teman bekerja, sampe hari ini tidak ada panggilan, failed
- Ada informasi menjadi supervisor pengawas di stand, ternyata pas interview ditawari menjadi pegawai stand mall dari jam 9 pagi- 9 malam, senin - minggu, hahaha. failed
- Lowongan pekerjaan keluar negeri asal bisa bahasa inggris sedikit, jadi TKI hahaha, isi formulir dan bayar 30 ribu aja sih, cumannya sampe sekarang ga dipanggil tuh hahaha,
- Ikut BCA Campus Hiring di Kampus UPB Nagoya, tapi pas sesi interviewnya aku kabur karena ketemu bang Iman di depan kampus ditawari pekerjaan lainm hahaha.

Pada saat itu aku merasa bingung dengan tidak adanya pekerjaan (ngajar prifatnya libur, jadi pemasukanpun libur) juga tentang kontrakanku sekarang yang udah jatuh tempo. Bayar kontrakan 1 juta sangat mahal untuk aku dan adikku, seandainya ada yang lain mau ikut join pasti biayanya udah lebih ringan. Aku dan adikku juga udah bersitegang apakah pindah atau tetap bertahan. Pada saat itu Bang Iman menawarkan pekerjaan dan juga kost murah. Aku langsung menyetujuinya. Mungkin itu jawaban doaku. Tuhan menyuruhku ikut BCA campus hiring supaya aku bisa ketemu dengan mantan Kabid PKK di organisasi kampusku. Tapi tentu saja adikku tidak setuju untuk tinggal di tempat yang ditawarkan bang Iman. Alasannya karena jauh dari tempat kerjanya, tapi aku yakin alasan sebenarnya dia ga mau jauh-jauh dari pacarnya, hahaha. Akhirnya aku memutuskan kami pisah aja. Aku kasih tau ya, punya saudara cewek emang rentan berselisih paham, apalagi kalau rentang usianya dekat, apalagi kalau dia udah punya cowok, apalagi kalau cowoknya itu kamu ga suka liat tingkahnya, apalagi, apalagi, dan apalagi.

Jobdeskku sekarang adalah membantu bosku untuk searching berita sebagai bahan penulisan artikel. Sangat matching dengan apa yang dari dulu tidak kesampaian aku lakukan. Akhirnya aku ketemu pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatku. Emang gajinya ga sebesar ketika aku masih bekerja di perusahaan-perusahaan dulu. Tapi aku akan berusaha tekun, dan mudah-mudahan aku akan menjadi penulis yang sukses suatu hari. Amin.

Rabu, 20 Januari 2016

Berhenti melakukan kesalahan...

Barusan menonton marathon drama K-Pop Cheongdamdong Alice tentang gadis miskin, lulusan universitas Desain yang merasa putus asa dengan usahanya untuk menjadi sukses. Yang akhirnya dia mencoba cara yang dipakai teman satu SMAnya, mendekati pria kaya untuk dinikahi. Dan tentu saja seperti drama-drama lainnya akan ada banyak lika-liku di dalamnya, dia ternyata jatuh hati pada pria kaya tersebut, dan pria kaya tersebut tidak percaya kalau itu ada cintanya benar tulus. Dan mereka terpisah... untuk sementara.

Apa aku percaya dengan pesan drama tersebut? Seorang gadis miskin yang menemukan impiannya karena dia berani?
Keberanian, salah satu syarat sukses yang tidak pernah aku miliki.

Aku tidak pernah berani menjawab pertanyaan guru sewaktu SMP walaupun aku sangat tau jawabannya.
Aku yang selalu berharap menjadi juara dua, tiga atau empat asalkan bukan juara 1 karena tidak berani menanggungnya.
Aku tidak pernah berani mengatakan "aku suka padamu" pada orang yang benar-benar kusukai dan memilih untuk dicintai daripada mencintai karena takut terluka lagi.

Dan kini, aku sudah memasuki usia 24. Tidak terasa. Jika dulu begitu banyak impian dan gagasan yang kumiliki saat masih belajar di kampus, entah mengapa sekarang menguap begitu saja. Apa aku bisa sukses? Aku selalu keluar masuk dari perusahaan yang satu ke perusahaan lainnya. Aku yang terlalu takut mengatakan keberatan jika ditekan terus sedemikian rupa dan memilih keluar dari dengan cara yang tidak baik.Dan saat aku menemukan pekerjaan baru hal tersebut terulang, aku ditekan oleh Owner dengan cara yang tidak menyenangkan. Menyadari dia sama dengan aku yakni sama-sama manusia, namun dia dengan kehidupan yang lebih beruntung, apa dia berhak mengatai kami. Aku memberontak pada saat itu, dan dia tidak menyukainya. Aku keluar.. Walaupun kali ini aku telah memberanikan diri.

Mungkin pada waktu muda, kita diperbolehkan melakukan banyak kesalahan. Berlaku ceroboh dan tidak disiplin di kampus maupun di tempat kerja. Menyukai lelaki yang ini, yang itu, dan sebagainya. Membuat rencana hidup seenaknya tanpa komitmen. Dan kemana semua cita-cita itu? Yang sudah digantungkan setinggi langit, lalu ditarik dan digantung di jendela kamar. Tidak akan kemana-mana. Karena tidak berani.

Sekarang, apa aku sudah lebih berani? Kemana aku akan berlari? Apa aku sanggup bertahan yang lebih penting lagi mendaki ke tempat yang lebih tinggi lagi.

Seorang Pendeta yang selalu kukagumi bernama Pdt.Nainggolan. Selalu berkata lantang dan berani. Tentu saja dia berani, karena dia memang mengatakan hal yang benar, disamping dia melakukan hal yang benar juga. Aku ingat di perkumpulan mahasiswa kristen di kampus, kami selalu mengundang Bapak tersebut jadi pembicara. Ada banyak alasannya kenapa itu harus terjadi.

Keberanian karena tau benar apa yang dilakukan dan melakukannya dengan benar. Aku sudah melakukan banyak kesalahan, sudah mencoba banyak hal, mencoba banyak kesalahan, dan mencicipi dan mengintip kehidupan yang tidak layak hingga aku tidak berani lagi. Aku sudah menyepelekan janjiku sendiri. Apa aku bisa berhenti melakukan kesalahan. Aku hanya ingin menemukan tempat yang benar, melakukan yang benar, bertahan dengan berani, dan mendaki dengan hati yang teguh.

Kamis, 25 Juni 2015

Orang Lao Polopo Yang Misterius

Jauh di bawah laut, hiduplah suku Lao Palopo. Tak ada yang dapat melihat mereka. Tak ada yang dapat mendengar suara mereka. Tetapi saat orang-orang Lao Palopo dengan tiba-tiba muncul ke permukaan, mereka dapat mendengar apa saja dan mengetahui apa saja, tentang siapa saja. Bahkan mereka mampu membaca pikiran orang hanya dengan memandang kedalaman matanya saja. Tidak ada penduduk yang tahu, hanya aku. Karena aku tidak sengaja melihat mereka di bawah rembulan kemarin malam. Dan kini aku duduk terikat di pedalaman laut, di sebuah bangunan yang kedap air namun berisi udara yang cukup untukku bernafas.

Beberapa anak-anak berlarian tidak jauh dari depanku. Sebentar mereka berhenti dan memandangiku.
"Kamu tau namanya tidak?" tanya seorang anak kepada yang lain.
"Aku tidak tau. Kamu tau?"
"Namanya Ruri. Manusia darat."
"Hah? Manusia darat?" Anak yang diberitahu menutup mulutnya hendak tertawa.
"Manusia darat, manusia darat. Makan lumpur, makan tanah. Hahahaha!" mereka tertawa berdua.
Kalau aku tidak terikat disini, pasti sudah kujewer mereka. Tapi bagaimana mungkin aku berani melakukan itu. Aku sekarang berada di wilayah suku Lao Palopo. Suku yang misterius yang sedari dulu menjadi mitos di kampung. Anak-anak itu kemudian berhenti tertawa ketika seorang wanita mendekatiku dengan gelas di tangannya.
"Kamu harus minum ini. Supaya kamu lupa ingatan dan kamu dibebaskan."
Dia cantik. "Kamu cantik." ucapku tidak sengaja.
Wajahnya memerah. Ternyata dia seorang yang pemalu.
"Aku tidak ingin lupa ingatan. Aku ingin mengingat wajahmu." godaku.
"Minumlah."
Gelas itu disesapkan ke mulutku. Kuteguk minuman itu perlahan sambil menatap matanya.
"Kamu akan dibebaskan."Ucap wanita dan akupun tertidur.





Selasa, 19 Mei 2015

Menulis ngawur, Melawan kaku

Bekerja di sebuah kantor adalah salah satu impianku selain menjadi guru tentunya. Dan akhirnya, Here I am! Bekerja sebagai seorang HR Admin di sebuah perusahaan industri kimia di kota Batam.
Sehari-hari menjadi sangat sibuk. Berbagai macam tugas kulahap dari pagi hingga sore menjelang. Mulai dari mengecek absensi karyawan, urusan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Kecelakaan kerja, pendaftaran karyawan baru, urusan lembur, dan banyak lagi. Dan aku terlalu menikmatinya hingga wajahku selalu terlihat serius di depan komputer yang menjadi tertawaan teman-teman sekantorku.

Dan aku meninggalkan semua aktivitas eksternalku dibelakang, jauh di belakang, sejauh jarakku dengan teman-temanku yang dulu seperjuangan di kampus dan organisasi.
Aku tidak lagi menghadiri undangan rapat ataupun kegiatan sosial organisasi seperti yang dulu kulakukan saat masih kuliah. Karena aku sudah terlalu capek setiap hari dan hanya ingin istirahat di waktu senggangku. Aku juga ga pernah lagi eksis, update status, atau main game atau baca buku, karena tugas-tugas di rumah tidak memperbolehkan aku. Bahkan jadwal mengajar prifat setiap hari senin dan rabu menjadi terlihat menyeramkan tersilang di kalender.

 Lama aku berpikir. Apa ini yang kumau?
Kemudian aku teringat di tempat kerjaku yang lama, betapa santainya saat menggeluti pekerjaan yang ada disana. Aku bertanya pada diriku, apakah ini karma? Oh tidakkkkk!!!.


Rabu, 25 Maret 2015

Having a boyfriend

It's been great that I am being a single for twenty one years in my life. In my teen years, I saw my friends started to flirted by guys in school or course, and leave me with a big curious about when will I be in double, not in single status anymore.

I am not saying there is no guy who want to be my bf. I have some friends who try to be close with me but I do not feel interested with even one of them. Some effort for get a boyfriend that I did, just show me how they did not attract me.

Then, finally when I was quit from searching whom I'm interested with, I found him.
Curly hair just like
to be continued soon..

Selasa, 24 Maret 2015

Writing a little passage in English

Then, here I am. 

I want to tell you about my working experience. It's been six months I'm working in Oleochemicals industry as a Admin HR  and I'm so exciting for what I've been through until I get here.
The first company that hiring me is a battery production company called Sanyo Energy Batam. We were about thirty people recruited from Depnaker siantar, a government department for taking care about employment issues. I was working as a operator for one years. I had working shift; morning and night shift. It's been hard for stand all the night in night shift for the beginning but then I found finally night shift is more enjoyable then morning shift. In the night shift, I could do many things in my morning spare time, then took a rest in the afternoon. Then, after working for one years, I went to college. When I report to my supervisor that I was registered in a college, they rotated me into another department that has morning shift only, so I can do my duty as a worker and students also. It was a good news for me as I know there are many students has shift working time and get difficulties in their study and working place too.

Being a students and a worker, I have many friends around me. That's why I am really didn't care about other people including my siblings. I spent my time for traveling with my friends in working place and studying with my classmates. Especially when I join with students christian organization and being a secretary. I lost my friends one by one, and never call my family in many times. I have a lack of time management. It feels bad, I am such a loser that hidden by the busy moments.

Senin, 22 Desember 2014

Good Bye 2014!

Sudah lama ga menulis blog. Dan rasanya sangat kaku untuk kembali mengisi lembar kosong blog ini. Menulis beberapa lembar, trus dihapus lagi, tulis lagi, hapus lagi. Sama seperti saat sudah lama tidak pernah naik sepeda. Mau mulai menaikinya sangat susah. Pas udah pegang stang, pas digowes pasti jatuh lagi, coba lagi, jatuh lagi. Capek... Tapi menulis engga secapek itu deh.

Ngeblog itu berarti menceritakan. Enaknya ngeblog atau menceritakan apa ya? Kalau cewek remaja, kebanyakan mulai menulis tentang kegalauannya, paling dominan pasti tentang cowok yang mulai ditaksirnya, atau keluarga yang mengekang kebebasannnya, atau kehidupan sekolah yang sangat monoton dan banyak tugas. Ga percaya, coba telusuri blog-blog cewek di browser termasuk tulisanku diblog di tahun-tahun yang lalu, kamu akan segera setuju dengan saya. Dan aku, sekarang apa yang bisa kuceritakan, Aku bukan cewek remaja lagi. Ada banyak hal yang sudah saya alami, dan saya sendiri  dengan kesadaran sendiri, dan dengan resiko sendiri menyatakan bahwa saya itu sudah dewasa :-D Ada banyak buktinya saya dewasa. Saya sudah memiliki kekasih, tinggal mandiri terpisah dari keluarga, memiliki penghasilan sendiri, dan memecahkan masalah saya dengan kemampuan saya sendiri. Give applause dong buat saya!(mulai error nih tulisannya, hehehe..)

Sesuai dengan judul diatas, aku mau ceritain kalo 2014 akan segera pergi. 7 hari lagi saudara-saudara, satu minggu lagi sodara-sodara sekalian. Nulis tanggal aja masi salah, mau nulis 2014 eh yang tertulis 2013, gini ceritanya gimana mau move on ke 2015. Dan begitulah, 2014 akan segera pergi. Kalo 2014 itu bisa disentuh, dicium, dan dipeluk, akan kuberikan dia salam terakhir, senyum terakhir, dan kado. "Kok ga dicium dan disentuh sih Fris?"tanya penonton sekalian. Jawabku, "Nanti kekasihku marah, saudara-saudara sekalian."

Tahun 2014 itu tahun yang sangat berkesan. 2014 itu ketika aku keluar dari 2 tempat kerja, PT Progres Miorita & PT Dhiva Sarana Metal. 2014 ketika aku dekat dan jadian dengan seseorang lucu dan perhatian bernama Noval Silitonga. 2014 ketika aku mulai bekerja di PT Ecogreen Oleochemicals Batam. 2014 ketika untuk pertama kalinya aku ngekost. 2014 adalah tahun pertama kalinya aku ngajar les (dan dibayar, setelah tahun-tahun lalu cuma jadi relawan). Dan akhir 2014 saat aku menyadari bahwa aku semakin hilang dari antara teman-teman, teman kampus, teman KMK.

Minggu, 21 September 2014

Tulisan yg menjadi draft blog selama 3 tahun

Time is money, but money is not time.

Aku baru saja membaca broadcast BBM dari temanku yang bercerita tentang pentingnya waktu. Ya waktu memang sangat penting. Begitu pentingnya waktu, hingga berbagai hal manusia lakukan untuk mempergunakan waktunya sebaik mungkin.

Seorang pendeta yang kemudian berhenti berkhotbah, dan concern seorang motivator. Dia menyadari ada banyak orang muda yang menyia-nyiakan waktunya, tidak mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Panggilan  tersebut yang mendorongnya untuk lebih spesifik ke pelayanan khusus memotivasi anak muda.

Seorang anak gadis yang cerdas datang dari desa ke kota. Di sana dia beradaptasi dengan orang lain. Niat awalnya adalah untuk kuliah di perguruan tinggi ternama di kota itu. Tidak dapat dielak dia disuguhi banyak hal baru yang menggetarkan sekaligus menantang. Si gadis tersebut mulai memiliki tujuan lain. Menikmati kebebasan yang selama ini sudah direnggut oleh privat dan bimbel yang dibombardir orang tuannya kepadanya.

Pemuda tamatan SMA yang pulang kembali ke rumah orang tuanya. Dia tidak sanggup harus menghidupi dirinya sendiri tanpa bantuan orang tuanya. Dia tidak menghargai waktu untuk belajar berproses. Gadis tomboy yang mulai merasa terlambat untuk belajar berdandan atau membentuk kebiasaan seorang gadis normal. Pemuda yang mendapat undangan perkawinan dari gadis yang selama ini diam-diam dia taksir, tapi tidak pernah punya keberanian untuk menyatakan.

Bahkan saya sendiri. Terlalu lama dituntun oleh idealisme tanpa berani mencoba hal yang baru. Kini aku mendapati diriku di dunia yang selama ini tidak aku kira sebelumnya. Kuliah tidak selesai tepat waktunya. Seharusnya aku sekarang sudah berada di kampung halaman untuk menolong orang lain atau melakukan pengabdian di tempat terpencil. Cita-cita yang dulu hebat kini harus ditentang oleh realitas yang mengharuskan aku berjalan merambat. Merambati hubungan dengan seorang pria yang sama sekali tidak pernah terpikirkan, menjadi Admin di sebuah perusahaan bukannya menjadi guru atau penulis, dan juga meninggalkan persahabatan yang sudah terjalin lama seolah-olah itu tidak berarti apa-apa.

Time is money, but money is not time

Kamis, 21 Agustus 2014

Lembar Terakhir

Menulis. Merenung. Dia menulis lagi. Dan merenung lagi.

Ini lembar terakhirku. Dengan pena yang kuberikan inisial namamu. Aku menaruhkan semua perasaan yang pernah kusimpan untukmu. Seperti, memandang botol minumanku yang berisi setengah dan teringat kamu. Saat kamu merebut botol itu dari tanganku padahal tutupnya belum dipasang sempurna. Air dalam botol tumpah dan membasahi kita berdua. Aku yang paling banyak kena tumpahannya. Dasar, aku tertawa sendiri mengenangnya.

Baiklah lembar terakhirku tertunda karena melihat botol minuman. Tapi jemariku terasa semakin lancar mengetik. Seperti lancarnya aliran darahku saat melihat jemari dan lenganmu yang kuat. Saat kamu menolongku membukakan pintu atau mendorong sepeda motor yang kehabisan bensin. Atau aliran darah yang kencang saat kamu lurus memandang ke arah wajahku. Astaga, rasanya semua darah berkumpul di ubun-ubun.

Ruangan hening, hanya suara ketikan di keyboard yang bergema mengisi. Lembar terakhirku berisi saat melihatmu terbaring menahan sakit. Saat aku bingung harus berbuat apa. Kamu menggenggam tanganku dengan tatapan tidak berdaya. Apa yang harus aku lakukan? Aku ingin membagi kesakitan yang sedang kamu rasakan, tapi apa yang bisa kulakukan? Kamu tertawa namun tetap meringis menahan sakit. Tawamu mengisi kekosongan ruang. Aku ikut tertawa dan mengencangkan genggamanku. Pernahkah kamu merasa hidup begitu mendesak, penuh dan rumit, dan tiba-tiba semua jadi lengang karena tawa seseorang?

Lembar terakhir. Lembar terakhir. Saat melihatmu, aku merasa lembar terakhir itu memiliki panjang yang tidak bisa kuukur. Apakah kita baru saja memulai? Lembar itu berisi kata menggoda pada awalnya. Tidak lama kemudian baris-baris abu-abu tentang pertengkaran kita. Bagaimana semuanya mengantarkan aku ke zona yang baru saja kurasakan. Perasaan yang hebat namun entah mengapa aku merasa tak berhak memilikinya. Kita berteriak, lalu memandang ke masing-masing dan tersenyum. Bolehkah aku menggenggam tanganmu lagi. Aku ingin ketenangan. Atau rangkullah aku. Aku akan menciummu agar kamu merasa dicintai. Rasanya lengkap saat ada seseorang yang ada di sekitarmu memperhatikanmu, dan benar-benar ada, siap untuk mendengar dan menghibur.
 Aku tidak ingin lembar terakhirku terkoyak lagi. Aku akan berusaha menjaganya, menulisinya, dan menyimpannya ke dalam sanubariku yang terdalam.

Kamis, 24 Juli 2014

Tersimpan lama di draft : "Label Baru"


Polsi, adik sepupuku selalu memanggilku,"Kak Aktivis"
Dasar :-D, itu mungkin panggilan sayangnya, tapi sekaligus itu menyindir kesibukanku di luar selama ini. Dan aku sudah berhenti.

Aku hanya ingin membantu orang lain. Aku hanya ingin bisa membantu keluargaku, saudara, dan teman.

Tiba-tiba aku tersadar kenapa selama ini aku ikut organisasi? Karena aku ingin membantu orang lain. Karena menurutku organisasi itu adalah hal yang baik. Karena aku ingin melakukan hal yang bermanfaat. Aku menemukan teman di sana. Menemukan pengalaman dan hal baru. Melakukan hal yang mungkin ga akan pernah aku lakukan kalau aku tidak ikut berorganisasi. Kapan lagi aku bisa bertemu dan membantu orang-orang di pulau Kubung dan Air Lingga? Mengunjungi gereja bareng-bareng. Mengunjungi Panti Asuhan. Rapat segala macam untuk kegiatan Kampus dan GMKI.

Dan seseorang menuduhku tidak tulus.
 Bodoh sekali dia. Setelah bertahun aku mendukungnya.

Banyak hal yang kualami membuatku mengerti idealisme ternyata tidak sepenuhnya benar, tidak sepenuhnya dapat diterapkan.
Dulu rasanya semua akan mungkin terjadi.
Seperti aku mungkin bisa menjadi penulis.
Atau belajar bahasa Jepang otodidak.
Lulus cepat.
Atau mendapat IP yang bagus.

Sekarang aku bercermin. Usiaku sudah 22 tahun dan semuanya itu tidak bisa kurealisasikan. Aku tidak mendapat apapun yang kuimpikan di masa lalu. Apa yang sebenarnya yang kuinginkan.

Label baru. Aku bakalan bilang ke Polsi gini, "Polsi, sekarang kakak bukan seorang aktivis lagi, tapi seorang wanita karir yang sedang mengejar kesuksesan, hahaha!"
Aku ingin cepat sukses, bisa membantu orang tua dan orang lain (Kalau bisa bikin Friska Siallagan Foundation, hahaha) dan juga membangun keluarga kecil yang bahagia.

Tuhan yang tahu jalan setiap manusia. Tuhan yang mengantarkan aku sampai di tempat ini. Tuhan yang menyadarkan aku bahwa idealismeku itu salah, bahwa aku tidak bisa melakukan berbagai hal hanya dengan mengandalkan diri sendiri. Dia mengelilingiku dengan orang-orang baik. Juga menghadirkan seseorang yang peduli denganku, memarahiku ketika kekanak-kanakkanku timbul, menasehatiku dengan gayanya yang lucu, dan membuatku tertawa rileks saat aku down.

Aku akan meneruskan hidupku. Ini adalah skenario yang dituliskan Tuhan untukku. Dan aku adalah pemain utamanya, seorang protagonis. Yang jatuh, berbuat salah, dan kemudian sadar dan segera bangun lagi. Keep On Fire, Lady Frizzy. You can do it!

Kamis, 24 Oktober 2013

Agree, Setiap Gadis itu Berhak untuk Masa Muda yang Keren..

Setiap gadis itu mengharapkan kehidupan yang keren di setiap masa mudanya. Masa muda adalah masa keemasan bagi seorang gadis. Dulu sewaktu kecil aku bermimpi kalau diriku nanti sudah kepala dua akan menjadi seorang gadis yang memiliki tubuh tinggi ideal, rambut panjang, pakaian kantoran dan tersenyum ramah pada setiap orang, hahahaha. Yeah, ternyata kenyataannya, diusiaku yang sudah mencapai kepala dua ini, aku terdampar di sebuah pulau, bekerja sebagai tukang ketik di sebuah kantor kecil (kantor buluk kalau versi salah satu temanku, Bang Gabe), malamnya berkutat di perpus untuk menyusun skripsi, dan kemudian ngobrol sebentar dengan teman kemudian pergi ke alam tidur.

Setidaknya walau aku bukan menjadi seseorang yang aku impikan sewaktu kecil, aku memiliki masa-masa yang menyenangkan di masa mudaku. Masa-masa yang keren, masa-masa yang indah, tidak akan terlupakan.

Lagi serius nonton drama :-D
Merantau ke Batam
Aku tidak akan lupa ketika aku masih tinggal di dormitori. Tinggal bersama 15 gadis yang berbeda-beda suku. Setiap malam minggu kami joget-joget sembarangan atau karaokean di depan televisi. Atau kami akan begadang menonton drama korea sambil ngemil dan mengganggu teman lain yang mau tidur. Kenalan sama cowok, curhat-curhatan, dan juga dengerin teman-teman yang nangis-nangis sambil teleponan sama pacar masing-masing.

Kuliah sambil bekerja
Kalau teman yang lain mungkin beruntung bisa bekerja di kantor, sementara aku harus bekerja di pabrik ketika perkuliahan semester 3 sampe semester 6. Hidup benar-benar berat. Shift kerja yang berubah-ubah membuat jadwal kuliahku juga berubah-ubah. Kadang aku bekerja mulai jam tujuh pagi hingga jam enam sore di pabrik, kemudian jam enam sore sampai jam sepuluh malam aku berangkat kuliah tanpa mandi atau berganti pakaian (bayangkan deh gerahnya). Yang lebih berat lagi kalau aku kerja shift malam. Kerja dari jam tujuh malam sampai jam tujuh pagi, besoknya kuliah jam delapan pagi hingga jam dua belas siang. Dan sisanya dipakai tidur. Aku sering kali mengonsumsi suplemen atau vitamin supaya aku tidak terkantuk-kantuk di kelas atau di tempat kerja. Tapi justru semangat muncul 100 persen. Ketika kita ditekan oleh keadaan, maka kita tidak mau dikalahkan oleh keadaan tersebut. Kadang kalau aku merasa hidupku sudah sangat berat plusberantakan, aku akan segera mencari alasan supaya absen dan tidak masuk kerja. Disitulah aku segera membereskan tempat tidur, lemari, luluran, maskeran, baca novel seharian, menulis di blog, shopping, nangkring di toko buku :-D apa saja untuk menjadi manusia yang normal lagi, Hahahaha. 

ABC Club
 Mulai berorganisasi
Hal yang menjadi perhatianku saat Bu Aida, salah satu anggota Legislatif sebelum meninggalkan lokasi P2K di kampus mengatakan "Jangan lupa berorganisasi". Aku mulai mencari teman-teman yang memiliki tujuan sama denganku. Maka kami mulai dengan yang berhubungan dengan program studiku di kampus yakni "English Department" Ya, kami bikin kelompok ABC Club, club untuk kita belajar bahasa Inggris. Tapi ternyata kita ga sejalan, dan kelompok inipun bubar. Dan kemudian aku tidak berhenti di situ aja. Aku mencari setidaknya ada organisasi yang memang sudah solid dan kemungkinan eksis itu ada. Dan aku akhirnya menemukan organisasi yang katanya ilegal di Kampus Putera Batam, namun kenyataannya mereka udah mengadakan Natal beberapa tahun, dan bahkan perayaan itu sukses. KMK Putera Batam, Komunitas Mahasiswa Kristen Putera Batam. Aku menemukan teman-teman baru dan kita tetap kompak sampai sekarang. Kita sama-sama berjuang supaya KMK Putera Batam tetap eksis, ibadah bulanan tetap jalan, dan kemudian saat pemilihan Badan Pengurusnya aku terpilih (dengan katanya lagi-lagi tidak sah ) sebagai Sekretaris. Tidak buruk untuk seorang yang baru masuk ke organisasi. Bukan hanya itu aku juga ikut organisasi GMKI, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Batam. Kita belajar banyak hal di sana. Bukan hanya gimana caranya kita berorganisasi, juga cara memimpin, serta cara menyampaikan pendapat dalam rapat yang baik dan benar. Kepercayaan diriku mulai muncul dan aku sangat bersyukur untuk kemajuanku ini. Aku juga menjadi salah satu pengurus di GMKI, menjadi Sekretaris Bidang Organisasi Komunikasi. Semoga aku bisa melaksanakan tugasku hingga dua tahun ke depan. Amin.


Pembubaran Panitia Natal KMK Putera Batam


Ibadah Padang GMKI Cab Batam
Menikmati Hidup
Aku ingin melihat dunia dan menikmati semuanya sebelum aku akhirnya tidak ada. Hahaha, seram banget. Walau aku selalu membuat rencana dan membuat batasan tentang waktu dan juga keuangan, aku termasuk boros dan pemalas (kadang-kadang yaa..). Aku bisa saja sangat irit, namun di waktu lain duitku akan mengalir kencang karena alasan menikmati hidup. Aku bisa saja lantang mengatakan hidup itu harus mengejar cita-cita atau ambisi, namun moodku bisa menjadi raja dalam pikiranku, membiarkan waktu berjalan sementara aku masih asyik membaca novel atau main game seharian. 
  • Aku bisa menghabiskan dua  jam plus bonus satu jam karaokean bersama Tasya, adikku
  • Bisa begadang cuma buat blogging sambil browsing di google "ciri-ciri cewek sukses", atau "ciri-ciri cowok suka sama kita" hahahahaha atau "novel gratis filetype: doc" "kisah gadis mandiri yang sukses" "Cara mengetahui dia jodoh kita atau tidak" dan banyak deh. Aku tahu banyak yang paling parah dari yang aku lakuin..
  • Sembarangan masuk ke rumah makan bareng Tasya. Kita sering banget sok-sok an makan di tempat yang mahal. Dan sesudah selesai makan kita nyesal banget udah bayar mahal2 padahal makananya masih kalah enak sama nasi padang di SP Plaza depan rumah kontrakan kami.
  • Beli novel dan kemudian minjamin ke teman dan akhirnya novel itupun menghilangggg.....
  • Aku belum pernah pacaran dan akhirnya jatuh cinta sama cowok cueknya minta ampun. Udah cukuplah itu, belum pacaran lagi, ga tau apa karena ga laku :-D atau belum bisa buka hati, atau takut dapat yang super cuek kayak Fraiser lagi. Walau aku sebenarnya pemuja cowok yang cuek, mereka kelihatan keren dan ga murahan, ga sering ramah-ramah sama cewek lain dan kadang-kadang ada waktunya dia itu manjain kita.
  • Aku pernah mabuk. Dan itu rasanya ternyata ga separah yang kupikirkan. Cukuplah itu sekali, karena aku bukan orang yang rentan stress, jadi ga ada gunanya mabuk, cuma bikin otak medor aja selama dua hari :-D
Impianku yang lain untuk sisa masa mudaku 
Apa rasanya pergi ke tempat lain? Pergi ke pulau Jawa, Papua, Kalimantan. Aku pengen jadi orang yang banyak pengalaman. Juga pergi ke luar negeri. Aku udah mengurus paspor tapi sudah dua tahun aku tidak pernah sekalipun menggunakannya, how poor I am.
Apa rasanya sesudah wisuda? Pasti ada rasa plong yang besar di hati kita. Kita bisa fokus membahagiakan orang tua dan juga menata masa depan. Tapi pasti ada rasa sedih dan kehilangan teman-teman dan juga masa-masa perkuliahan.
Apa rasanya memiliki usaha sendiri? Kita bisa sepenuh hati mencurahkan ide terbaik, usaha terbaik, dan juga tenaga yang full dengan ikhlas karena itu adalah milik kita sendiri. Aku juga ingin menjadi pemimpin yang baik, tegas, dan juga bisa menghargai ide para bawahanku. Aku juga pasti punya waktu untuk keluarga, hobi dan juga organisasi.
Apa rasanya mengetahui seseorang itu adalah jodoh kita? Orang yang ditakdirkan menjadi teman seumur hidup. Teman tidur, makan, saling perhatian, bekerja sama dalam rumah tangga, hahaha :-D Dia harus orang yang menyenangkan, seperti kata lagu Noah Band, "Aku mengerti kamu, Kamu mengerti aku"

Sekian aja dulu deh, kalau ditelusuri makin dalam ada banyak hal yang masih ingin disampaikan. Manusia boleh berencana, Tuhanlah yang menghendakinya. Intinya bersyukur, dan kehidupan yang sederhanapun akan terasa nikmat. 
Ga perlu paras yang cantik untuk memiliki cinta, cukup hati yang tulus maka hubungan akan benar-benar bahagia. 
Ga perlu kantong yang tebal untuk memiliki teman, justru kesederhanaan kita maka teman-teman sejati akan mendekat. 
Ga perlu jadi kaya untuk menjadi bahagia, kemampuan untuk bersyukur dan percaya dirilah yang membuat hati kita senang melebihi perasaan konglomerat dan anak pejabat.

Minggu, 15 September 2013

Fix me

Put the life up. Stop crying, stop being confused, stop asking.

I woke up on nice Sunday at 09.45. I found that I miss everything. I saw my sister and Reni were cooking in the kitchen. I got my phone and then I saw that I was too late for going to church with my friend. We have a schedule for visiting a particular church once a years and I have let it go away. Life sucks. I played game, got breakfast. I was being busy by making some handicraft of flanel. Then my friends Uli phoned me. We talked for a long long time. We talked about our current job, settlement, and also the relationship. Uli love someone and she asked my advice. What the hell of advice I can give? The one man I love has never call me anymore, never speak to me again. So, just the time goes by. The noon come. And I was a stingy girl. Life sucks.

My friend came. Bang Joe. We wasted the time by played monopoly. Actually, it is a good game, we laughed and starting to forget the time.

Then everybody left. Bang Joe left. Reni went with her boyfriend. Anas go to Church with her friend. And I am alone. I remember when I was at dormitory, they always let me to go to church together. Then now I am a home alone.

Six months ago, I always waiting for the Sunday. I wake up early and go to church with my friends. After that I was busy with the home work. Then on evening, He came. I can't be angry for him even though he was late. Because I know it is to far for him to come to my place. We got dinner and then talked and laughed. Among many friends, he is rarely to speak, but between us, he is the only who speak. I just listen and smile for every jokes he give. It was nice. I miss him. Even though I know he is not the same anymore. He is not the person I know six months ago. He is the stranger now.

I am stuck in here. Listening some music and busy by game. Yeah, I am alone. And I don't know when I will be fixed. I am tired of my friend's judgement. He say that I am a weak person. He doesn't know me well. How come he said that to me.

Fix me.

Jumat, 13 September 2013

My A-Z about Ex

Dear God the only thing I ask of you is
to hold him when I'm not around
when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left him when I found him

And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Avenge sevenfold - Dear God

This Avenge Sevenfold is really really "galau". Having Ex-bf, this is the first for me. It isn't easy for me, as a amateur in love matter. Having him is good, together with him is nice, break with him is full with the tears. You should know this feeling, There is a time when we miss him, wanna hear his voice, wanna to hold his hand, but in other time, we got that he is nothing, really really nothing.

After I got cut with my former bf, all song that telling about ex started to take my intention. I marked the statement that really related to my feeling, such as
"There's nothing to do with you!"

or
"I'm better off without you!"
"He's just a trouble!"
"You're such a mess!"

Then I'm trying to think, why do it hurt? Why I prefer to listen the sad and cruel song for describing my heart? Could it be more making sense? Our first introduction is good, our first date is nice, so why break up just make the heart hurt, hurt and hurt.

Girls are really complicating. They are trying to take the attention the man with some trouble. They make a mess, make stupid statement, etc. Although they just want to say, I miss you and want to get your attention right now.

"Can we start over again?"
"What if I had never say good bye?"

Having an Ex is a good lesson. You'll never know how much you into someone until you lose him. You'll never know how to keep the relationship until you break the relationship by yourself. You'll never see other side, other world, other man :-p
and other chance until you get hurt by this. So, say thank you to your ex, has been a good teacher in this life.

Life is full of CHances, you should take CHallenge, and it is not late to CHange.
-Friska Siallagan-

Rabu, 31 Juli 2013

#Headmistress#Magic-Moment#Dreaming

Aku selalu bertanya kenapa orang-orang di sekitarku bisa pintar berbicara dan menulis. Dan mereka hebat dan sopan dalam hal mengemukakan pendapat di suatu pertemuan organisasi ataupun menulis opini di surata kabar. Mereka seperti punya "magic moment"; yakni moment yang menuntun mereka untuk berbicara di timing yang tepat, dengan bahasan yang tepat, serta dengan mimik yang tepat pula. Jika aku bercermin tentang diriku sendiri, aku akan menemukan seorang gadis yang berbicara terpatah-patah, berusaha menyampaikan apa yang di dalam hatinya namun malah disambut dengan senyuman orang yang mendengarnya seolah aku sedang melucu atau sedang mengatakan hal yang sangat tidak masuk akal. Kalau udah melihat senyuman maklum mereka, aku akan berkata dalam hati, "Aku masih perlu melatih kepercayaan diriku, mengencangkan instingku, dan memperluas wawasan."
Ya, yang paling terakhir sangat penting; Memperluas wawasan.

Jika aku mengingat bacaan yang paling sering kulahap, aku jadi tersadar. Selama ini aku hanya membaca buku fiksi, buku yang mengisahkan kisah-kisah yang dikarang dengan imaginasi manusia. Aku memang mendapatkan kepuasan dengan menikmati konflik-konflik yang tersaji di dalam ceritanya. Tapi ternyata aku tidak memperoleh pengetahuan yang berarti dari membaca buku tersebut. Mungkin dari novel "Pillow Talk" karangan Christian Simamora, aku jadi sedikit tahu tentang usaha toko online, atau dari novel "Perahu kertas" karangan Dee, aku jadi sedikit mengerti emosi penulis dongeng dan pelukis. Tapi itu sangat tidak berarti apa-apa dibanding dengan konflik yang sebenarnya sedang terjadi di dunia nyata. Atau mungkin aku tidak terlalu kritis memilih bacaan. Aku menyukai fiksi, tapi aku tahu itu bukan sesuatu yang penting. Sama seperti keinginanku ingin kembali menjalin hubungan dengan seorang pria, tapi aku tahu mengejar cita-cita lebih penting. Hehehe, kok jadi lari ya...

Jadi keputusannya adalah menggeser semua yang tidak penting. Menggeser semua hiburanku. Menggeser hal yang kusukai namun yang belum penting. Belajar menyukai yang penting. Belajar menyukai hal yang membuatku bertumbuh. Singkirkan semua drama series korea, simpan novel-novel, dan berhenti mendengar lagu-lagu yang bikin galau. 

Ada banyak seminar yang mendidik yang bisa kuikuti mulai sekarang..
Ada banyak buku yang bisa kudapat di perpustakaan kampus yang memperluas wawasan..
Ada banyak web yang menyediakan informasi yang berharga dengan cuma-cuma..
Ada banyak teman yang bisa diajak diskusi mengenai pengetahuan, dan pembicaraan itu pasti menyenangkan..

Sewaktu SD, aku pengen jadi seorang guru kelas tiga SD yang baik..
Sesudah SMP, aku pengen jadi guru Bahasa Indonesia yang cerdas..
Setelah di SMK, aku pengen jadi guru komputer yang keren dan dikagumi..
Dan setelah jadi Mahasiswa, semuanya buram, aku cuma pengen jadi bagian dari masyarakat yang berguna dan turut andil dalam memajukan pendidikan Indonesia. AKu mau jadi Kepala Sekolah suatu hari nanti, hahahahaha.
Ya itulah Mimpi, kita harus bermimpi selagi bermimpi itu ga dilarang.
Dan seorang Kepala Sekolah itu harus Hebat dalam Berbicara dan Menulis. Supaya dia bisa berbicara, mengutarakan ide-idenya dengan benar dan diterima oleh orang yang akan menjalankan pendidikan tersebut. Supaya dia bisa menulis buku untuk meneruskan pengetahuannya kepada generasi mendatang.

Memberi yang terbaik. Semoga impian kita akan terwujud. Semoga kita menjadi salah satu manusia yang berbahagia di atas muka bumi ini. Amin.

Senin, 03 Juni 2013

Friska's First Poem in English

Hey, Our Lecturer of English Poem ask us to make a Poem as the Personal Assignment. In the past, I'd like to make a poem about a dark road, or a evil girl, or other scaring things. But now, as remember what Dika Raditya said, that if we want produce a good writing, we must write about what we always think in our heart. So, what? I wrote the poem about stone. Not really a stone, but a charming stone, hehehe. Check it out!

Stone Next To The River
 
Sun showed me to you
Rain grown me on you
You were mossy stone
You are stone next to the river

 I am some moss, about you I was dreaming
I loved you, I would make you as mine
I should cover you with my wing
I would be there for you even when the dark lain

Then, stone and moss were together
Stone made a living, moss gave a warmness
Storm came away
Where did we go away?

Moss left, stone was alone
Stone, stone, stone
I miss your soft voice but it become stone
I try to enjoy your smile then it become stone
I touch your heart but it also become stone

Will the rain drive me to you again?
Will the sun give me reason to grow on you then?
Realized what I had when you were mine
Realized what colour of my halo when you shined
The moss was in morness
She swam in loneliness
Stone, stone, stone

Friska Siallagan

Minggu, 19 Mei 2013

Get all stuffs that I want or need

Gua Friska, dan gua terlahir di desa kecil di Sumatera Utara. Jangan tanya kenapa aku lahir di desa kecil, karena bukan itu yang mau aku ceritain. Gua mau omongin kalau hidup gua itu ga semudah orang lain, atau semisal blogger-blogger lain yang average anak orang berada.  Gua mau cerita tentang gimana untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan ga mudah di dalam duniaku. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu harus berusaha mendapatkannya, kamu ga akan mendapatkannya hanya dengan menadahkan tangan kepada orang tua.

Tau stuff? Kalo di liat di kamus, stuff itu artinya barang. Dan disini gua mau cerita gimana gua bisa mendapatkan stuff atau barang yang gua butuhkan inginkan dalam hidup gua.

1. My first kompie, Komputer pertamaku
Pas SMA, aku ambil jurusan komputer di sekolah. Dulu, pas taon 2006 masih jarang banget di Siantar sekolah yang ada jurusan komputernya. Jurusan itu cuma ada di sekolah-sekolah swasta. Nama jurusannya di sekolah kami itu jurusan TKJ, Teknik Komputer Jaringan. Ya kita belajar teknik, jadi bisa dibilang ini termasuk STM, Sekolah Teknik Menengah. Tapi di sekolah kami, ini sekolah jurusan ini disebut dengan SMTI, Sekolah Menengah Teknik Informatika. 
Kalau udah jurusan komputer, pasti kita butuh komputer kan. Aku ga pernah berani meminta dibelikan komputer sama bapak. Boro-boro beli komputer, uang SPP aja sukur-sukur ga minjam dulu ke tetangga. Belum lagi kami 4 orang yang berangkat ke sekolah sekaligus. Akhirnya aku cuma bisa bersabar aja di sekolah karena ga pernah bisa praktek pelajaran langsung. Gua harus main di warnet biar bisa main komputer, atau ke rumah teman. Teman-temanku yang lain selalu bawa komputernya ke sekolah, mungkin biar di perbaikin, jadi bahan praktek, atau konsultasi ke guru. Maklum 2006 dulu belum jamannya laptop atau notebook kayak sekarang ini. Jadi punya komputer aja udah lumayanlah. 

Akhirnya setelah dua tahun bertahan hidup dengan main ke warnet dan numpang ke rumah teman, aku akhirnya bisa punya komputer juga. Bibiku yang tinggal di Samosir punya komputer dirumah dan udah lama ga dipakai lagi karena anaknya udah merantau. Komputer itupun diboyong ke rumah. Aku udah senang banget, tapi kemudian sedih karena CPUnya udah mengalami kerusakan dalam perjalanan. Bapak liat aku sedih akhirnya mengajakku ke Pajak Horas nyari CPU. Akhirnya CPU itupun dibeli. Monitor, keyboard dan speaker kini bisa berfungsi karena CPU itu. Aku senangnya bukan main. Aku pundi kelas jadi orang yang ribut tentang memburning atau membajak Compact Disk. Memburu Aplikasi dan game, udah berani diskusi tentang komputer, hacker, jaringan sama Dedi atau Agustina dan Hunter. Rasanya seperti diakui. Yah, that's what a feeling of a young girl who is really excited because she know something new. 

Udah 4 tahun aku di Batam, dan pas pulang kampung kemarin komputer itu udah die alias rusak ga dipakai lagi serta di simpan di gudang. Sedih banget mengingat dia yang udah nemanin aku  dengan setianya.

2. My Little Notebook
Mungkin gua yang punya notebook dengan spesifikasi yang paling rendah diantara teman-teman gua. Teman gua ada yang punya laptop, notebook juga, tapi ga se-poor notebookku. Tapi walaupun gitu, gua sayang banget. Karena ini udah 3 tahun nemanin gua menulis, browsing, gaming, dan banyak lagi deh.

Aku beli ini dengan setelah gua kerja di Sanyo selama 6 bulan dari Supervisor gua. Kemarin itu tahun 2009, dan harganya 3 juta. Padahal sekarang gua udah bisa nyari laptop dengan harga yang sama. But, it's ok. Benda ini yang membuat blogger ini tetap update sampe sekarang. Makanya gua sayang walopun dia super super leleeet.

Notebookku ini cuma sekali masuk bengkel alias diperbaikin. Kemarin pas aku dan adikku Anas jalan kaki ke kontrakannya, aku ngobrol di telepon sama Fraiser. Kemudian Anas singgah di warung beli sayur atau apalah buat dimasak, aku bersandar di dinding warung itu sambil ketawa-ketawa di telepon. Alhasil, papan dinding warung itu ga bisa menahan sandaran badan gua. Papan-papan itu terlepas, dan jatuh, sambil badan gua juga nyongsor ke dalam warung. Anas dan Ibu penjual pada ketawa, handphone jatuh, begitu juga dengan notebook yang kebetulan ada di dalam ransel yang gua gendong. LCD notebook itupun rusak, akhirnya diganti dengan LCD ga tau baru atau second dengan harga 600ribu. Lenyap deh, duit segepok seharusnya bisa beli novel baru, atau isi pulsa modem, atau ongkos selama sebulan. Hahaha, setiap orang emang harus pernah ngalamin hal kayak gini. Jadi gua ga sedih-sedih amatlah..

3. Motor Matic
 Gua ga tahu mengendarai sepeda apalagi mengendarai motor. Tapi gua pengen banget punya motor. Kadang gua capek badan, capek ongkos juga kalau harus pergi ke sana-sini mengandalkan angkot. Gua mesti berangkat ke kampus, ke gereja, organisasi, harus berangkat cepat karena gua masih harus nunggu angkot berjalan. Jadi gua pengen banget punya motor biar semua aktifitas gua lancar. Tapi melihat keuangan gua, gaji ga seberapa, uang kuliah, kadang keluarga di kampung juga butuh duit, gua pendam keinginan buat beli motor.

Namun kemudian Evalita, teman satu kerjaku bilang kalau dia mau jual motornya karena dia hendak menikah bulan enam. Aku kemudian memberanikan diri untuk mengajukan kalau aku akan membelinya. Aku kemudian lembur di PT yang akibatnya aku jadi banyak absen di kampus. Mungkin teman di kampus berpikir aku malas kuliah karena baru putus dan patah hati, mungkin sebagian iya, tapi motor ini adalah alasanku yang utama. Dan akhirnya aku bisa membeli motor matic second seharga 6juta dengan catatan: Gua ga tahu naik motor sama sekali. Weird, isn't it.

Temanku kak Asna yang ajarin gua naik motor. Dan aku bareng sama dia terus kalau berangkat ke kampus dengan catatan: gua dibonceng naik motor gua sendiri. Hahaha, but it's ok. It save my money. and It great I have my own motorcycle.


Entah stuff lain apa yang akan kubeli. Mungkin aku bukan anak orang berada yang bisa dapatin sesuatu dengan mudah, tapi gua yakin gua akan selalu bisa mendapatkan apa yang kuinginkan. Tentu dengan usahaku sendiri pastinya. Thanks to God that always Bless Me of course.

Minggu, 12 Mei 2013

Desperate!


'Cause we are broken

What must we do to restore

Our innocence

And oh, the promise we adored

Give us life again

'Cause we just wanna be whole

#Paramore - We are broken

Aku ga pernah berpikir bahwa aku akan berada di titik point ini. Sejak semua perasaan hambar menyergapku seketika. Aku benci ketika mengetahui bahwa aku sudah banyak ketinggalan semua. Aku ketinggalan hal-hal yang seharusnya ku-update di setiap waktu.

Aku benci kalau ternyata aku tidak pernah tahu lagi apa yang dilakukan Bapak dan adik-adikku di rumah. Aku tidak tahu dimana lagi Abang tertuaku tinggal. Aku ga pernah minta foto adikku Niti dari Jakarta. Aku ga pernah lagi pergi gereja. Ga pernah saat teduh lagi. Aku ga pernah lagi jalan dan tidur di rumah adikku Anas. Aku ga pernah perhatian lagi sama teman-temanku, dan hasilnya aku ga ada teman di kampus. Mereka sibuk dengan teman mereka masing-masing. Seakan aku ga terlihat lagi di kelas. Aku benci melihat fraiser sok disakiti itu harus ada di kampus, setelah dia itu berpikir bahwa aku sangat perlu diacuhkan hanya karena mutusin dia saat emosiku sedang labil. Aku bahkan sangat kesal bahwa aku sudah belajar mati-matian di rumah, tapi teman yang lain bisa dapat nilai yang lebih tinggi hanya dengan lirik kiri dan kanan hanya untuk melihat jawaban temannya.

Aku bahkan tidak bisa mencari solusi untuk masalahku sendiri. Aku ga bisa mempersiapkan diriku lagi. Aku tahu bahkan mendengar sendiri kalau Pak Robby itu menyuruhku presentase hari senin tanggal 13 Mei, Aku bahkan tidak mau repot-repot melihat apakah tanggal itu bertabrakan atau tidak dengan jam kerjaku di PT. Seharusnya aku bisa order cuti, atau konsultasi ke Pak Robby, atau apalah. Aku hanya menjalani hariku tanpa rencana dan kemudian kelabakan mengetahui fakta presentasi itu tiba. Partner presentaseku, Kak Muli, ga mau presentase sendiri tanpa aku. Dan begitulah, aku hanya bisa berduka, merenungi keadaanku yang carut marut.

Aku bahkan ga bisa bertahan lagi. AKu tahu kalau aku akan ada ujian jam 11 pagi. Tapi aku membiarkan tubuh ngantukku tertidur pas ketika aku pulang PT jam 7 pagi. Alhasil, aku bangun jam 1 siang, aku terduduk dengan sejuta penyesalan bergumpal-gumpal di hatiku. Dan bencinya itu terjadi dua kali. Aku sangat kesal dengan diriku sendiri. Seharusnya aku bisa minum kopi atau teh supaya badanku segar dan bisa ujian. Seharusnya aku bisa minta tolong dibangunin sama temanku. Atau aku juga bisa pasang alarm supaya aku bisa terbangun. Dan begitulah..

Aku sedang terkena fase apa? Kenapa aku ga kayak dulu, bisa bertahan dalam kondisi apapun. Selalu tahu solusi apa saat aku terkena masalah. Aku yang bisa mencium masalah datang.

Aku dulu selalu bisa menyediakan waktu untuk nonton film tentang kehidupan wanita dewasa Amerika di TV sepulang kuliah. Aku juga ga pernah banyak pendingan cucian dan setrikaan walaupun aku harus kerja pagi sampe sore dan kuliah malam sampe jam sepuluh. Bahkan aku masih bisa ngitung-ngitung keuanganku di diary sebelum tidur. Aku bahkan selalu ada waktu mengerjakan hobbyku; baca buku motivasi dan edit-edit photo di photoshop. Aku selalu tahu kalau hari sabtu itu aku akan membereskan isi lemari dan mengganti seprai. Dan pulang kuliah, aku akan menunggu Anas pulang kerja, kita bisa cerita-cerita sambil makan di kost-annya dia. Aku juga bisa belajar naik motor sama Kak Asna sambil cari tahu bisnis konveksi jaket yang dulu pernah ditekuni sama Kak Dona. Atau membereskan file-file di notebookku sambil defragment atau apalah biar jangan lelet terus. Atau nelpon abangku, uli, teman yang lain yang udah berpisah cukup lama. Tapi apa yang kulakukan? Aku jadi lelet dan kerjanya bengong dan tidur.

Aku tahu aku bisa bangkit lagi. Tapi kapan? Kalau ingat hukum memorandum, saat kita telah berjalan menjauhi titik dimana kita telah bertumbuh, akan diperlukan usaha yang keras dan waktu yang ga sebentar untuk kembali ke titik itu dan melanjutkan pertumbuhan itu. Ga mudah lagi memperoleh keyakinan diri kayak dulu lagi. Pantasan orang tua itu melarang anaknya untuk pacaran pas masih sekolah, karena itu benar-benar sangat mengganggu. You, Fraiser or whatever you are, you bitch! Hahahaha, enaknya nyalahin orang, salahin perasaanmu sendiri, Frees!! Kamu yang ga bisa ngontrol kehidupanmu sendiri.  Betewe, ngeblog pribadi itu enak. Terserah ada yang baca atau engga, Terserah ada yang peduli, koment atau apalah, tapi abis ngecurhat di blog rasanya plong, hehehehe :-)