Kamis, 24 Oktober 2013

Agree, Setiap Gadis itu Berhak untuk Masa Muda yang Keren..

Setiap gadis itu mengharapkan kehidupan yang keren di setiap masa mudanya. Masa muda adalah masa keemasan bagi seorang gadis. Dulu sewaktu kecil aku bermimpi kalau diriku nanti sudah kepala dua akan menjadi seorang gadis yang memiliki tubuh tinggi ideal, rambut panjang, pakaian kantoran dan tersenyum ramah pada setiap orang, hahahaha. Yeah, ternyata kenyataannya, diusiaku yang sudah mencapai kepala dua ini, aku terdampar di sebuah pulau, bekerja sebagai tukang ketik di sebuah kantor kecil (kantor buluk kalau versi salah satu temanku, Bang Gabe), malamnya berkutat di perpus untuk menyusun skripsi, dan kemudian ngobrol sebentar dengan teman kemudian pergi ke alam tidur.

Setidaknya walau aku bukan menjadi seseorang yang aku impikan sewaktu kecil, aku memiliki masa-masa yang menyenangkan di masa mudaku. Masa-masa yang keren, masa-masa yang indah, tidak akan terlupakan.

Lagi serius nonton drama :-D
Merantau ke Batam
Aku tidak akan lupa ketika aku masih tinggal di dormitori. Tinggal bersama 15 gadis yang berbeda-beda suku. Setiap malam minggu kami joget-joget sembarangan atau karaokean di depan televisi. Atau kami akan begadang menonton drama korea sambil ngemil dan mengganggu teman lain yang mau tidur. Kenalan sama cowok, curhat-curhatan, dan juga dengerin teman-teman yang nangis-nangis sambil teleponan sama pacar masing-masing.

Kuliah sambil bekerja
Kalau teman yang lain mungkin beruntung bisa bekerja di kantor, sementara aku harus bekerja di pabrik ketika perkuliahan semester 3 sampe semester 6. Hidup benar-benar berat. Shift kerja yang berubah-ubah membuat jadwal kuliahku juga berubah-ubah. Kadang aku bekerja mulai jam tujuh pagi hingga jam enam sore di pabrik, kemudian jam enam sore sampai jam sepuluh malam aku berangkat kuliah tanpa mandi atau berganti pakaian (bayangkan deh gerahnya). Yang lebih berat lagi kalau aku kerja shift malam. Kerja dari jam tujuh malam sampai jam tujuh pagi, besoknya kuliah jam delapan pagi hingga jam dua belas siang. Dan sisanya dipakai tidur. Aku sering kali mengonsumsi suplemen atau vitamin supaya aku tidak terkantuk-kantuk di kelas atau di tempat kerja. Tapi justru semangat muncul 100 persen. Ketika kita ditekan oleh keadaan, maka kita tidak mau dikalahkan oleh keadaan tersebut. Kadang kalau aku merasa hidupku sudah sangat berat plusberantakan, aku akan segera mencari alasan supaya absen dan tidak masuk kerja. Disitulah aku segera membereskan tempat tidur, lemari, luluran, maskeran, baca novel seharian, menulis di blog, shopping, nangkring di toko buku :-D apa saja untuk menjadi manusia yang normal lagi, Hahahaha. 

ABC Club
 Mulai berorganisasi
Hal yang menjadi perhatianku saat Bu Aida, salah satu anggota Legislatif sebelum meninggalkan lokasi P2K di kampus mengatakan "Jangan lupa berorganisasi". Aku mulai mencari teman-teman yang memiliki tujuan sama denganku. Maka kami mulai dengan yang berhubungan dengan program studiku di kampus yakni "English Department" Ya, kami bikin kelompok ABC Club, club untuk kita belajar bahasa Inggris. Tapi ternyata kita ga sejalan, dan kelompok inipun bubar. Dan kemudian aku tidak berhenti di situ aja. Aku mencari setidaknya ada organisasi yang memang sudah solid dan kemungkinan eksis itu ada. Dan aku akhirnya menemukan organisasi yang katanya ilegal di Kampus Putera Batam, namun kenyataannya mereka udah mengadakan Natal beberapa tahun, dan bahkan perayaan itu sukses. KMK Putera Batam, Komunitas Mahasiswa Kristen Putera Batam. Aku menemukan teman-teman baru dan kita tetap kompak sampai sekarang. Kita sama-sama berjuang supaya KMK Putera Batam tetap eksis, ibadah bulanan tetap jalan, dan kemudian saat pemilihan Badan Pengurusnya aku terpilih (dengan katanya lagi-lagi tidak sah ) sebagai Sekretaris. Tidak buruk untuk seorang yang baru masuk ke organisasi. Bukan hanya itu aku juga ikut organisasi GMKI, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Batam. Kita belajar banyak hal di sana. Bukan hanya gimana caranya kita berorganisasi, juga cara memimpin, serta cara menyampaikan pendapat dalam rapat yang baik dan benar. Kepercayaan diriku mulai muncul dan aku sangat bersyukur untuk kemajuanku ini. Aku juga menjadi salah satu pengurus di GMKI, menjadi Sekretaris Bidang Organisasi Komunikasi. Semoga aku bisa melaksanakan tugasku hingga dua tahun ke depan. Amin.


Pembubaran Panitia Natal KMK Putera Batam


Ibadah Padang GMKI Cab Batam
Menikmati Hidup
Aku ingin melihat dunia dan menikmati semuanya sebelum aku akhirnya tidak ada. Hahaha, seram banget. Walau aku selalu membuat rencana dan membuat batasan tentang waktu dan juga keuangan, aku termasuk boros dan pemalas (kadang-kadang yaa..). Aku bisa saja sangat irit, namun di waktu lain duitku akan mengalir kencang karena alasan menikmati hidup. Aku bisa saja lantang mengatakan hidup itu harus mengejar cita-cita atau ambisi, namun moodku bisa menjadi raja dalam pikiranku, membiarkan waktu berjalan sementara aku masih asyik membaca novel atau main game seharian. 
  • Aku bisa menghabiskan dua  jam plus bonus satu jam karaokean bersama Tasya, adikku
  • Bisa begadang cuma buat blogging sambil browsing di google "ciri-ciri cewek sukses", atau "ciri-ciri cowok suka sama kita" hahahahaha atau "novel gratis filetype: doc" "kisah gadis mandiri yang sukses" "Cara mengetahui dia jodoh kita atau tidak" dan banyak deh. Aku tahu banyak yang paling parah dari yang aku lakuin..
  • Sembarangan masuk ke rumah makan bareng Tasya. Kita sering banget sok-sok an makan di tempat yang mahal. Dan sesudah selesai makan kita nyesal banget udah bayar mahal2 padahal makananya masih kalah enak sama nasi padang di SP Plaza depan rumah kontrakan kami.
  • Beli novel dan kemudian minjamin ke teman dan akhirnya novel itupun menghilangggg.....
  • Aku belum pernah pacaran dan akhirnya jatuh cinta sama cowok cueknya minta ampun. Udah cukuplah itu, belum pacaran lagi, ga tau apa karena ga laku :-D atau belum bisa buka hati, atau takut dapat yang super cuek kayak Fraiser lagi. Walau aku sebenarnya pemuja cowok yang cuek, mereka kelihatan keren dan ga murahan, ga sering ramah-ramah sama cewek lain dan kadang-kadang ada waktunya dia itu manjain kita.
  • Aku pernah mabuk. Dan itu rasanya ternyata ga separah yang kupikirkan. Cukuplah itu sekali, karena aku bukan orang yang rentan stress, jadi ga ada gunanya mabuk, cuma bikin otak medor aja selama dua hari :-D
Impianku yang lain untuk sisa masa mudaku 
Apa rasanya pergi ke tempat lain? Pergi ke pulau Jawa, Papua, Kalimantan. Aku pengen jadi orang yang banyak pengalaman. Juga pergi ke luar negeri. Aku udah mengurus paspor tapi sudah dua tahun aku tidak pernah sekalipun menggunakannya, how poor I am.
Apa rasanya sesudah wisuda? Pasti ada rasa plong yang besar di hati kita. Kita bisa fokus membahagiakan orang tua dan juga menata masa depan. Tapi pasti ada rasa sedih dan kehilangan teman-teman dan juga masa-masa perkuliahan.
Apa rasanya memiliki usaha sendiri? Kita bisa sepenuh hati mencurahkan ide terbaik, usaha terbaik, dan juga tenaga yang full dengan ikhlas karena itu adalah milik kita sendiri. Aku juga ingin menjadi pemimpin yang baik, tegas, dan juga bisa menghargai ide para bawahanku. Aku juga pasti punya waktu untuk keluarga, hobi dan juga organisasi.
Apa rasanya mengetahui seseorang itu adalah jodoh kita? Orang yang ditakdirkan menjadi teman seumur hidup. Teman tidur, makan, saling perhatian, bekerja sama dalam rumah tangga, hahaha :-D Dia harus orang yang menyenangkan, seperti kata lagu Noah Band, "Aku mengerti kamu, Kamu mengerti aku"

Sekian aja dulu deh, kalau ditelusuri makin dalam ada banyak hal yang masih ingin disampaikan. Manusia boleh berencana, Tuhanlah yang menghendakinya. Intinya bersyukur, dan kehidupan yang sederhanapun akan terasa nikmat. 
Ga perlu paras yang cantik untuk memiliki cinta, cukup hati yang tulus maka hubungan akan benar-benar bahagia. 
Ga perlu kantong yang tebal untuk memiliki teman, justru kesederhanaan kita maka teman-teman sejati akan mendekat. 
Ga perlu jadi kaya untuk menjadi bahagia, kemampuan untuk bersyukur dan percaya dirilah yang membuat hati kita senang melebihi perasaan konglomerat dan anak pejabat.

Minggu, 15 September 2013

Fix me

Put the life up. Stop crying, stop being confused, stop asking.

I woke up on nice Sunday at 09.45. I found that I miss everything. I saw my sister and Reni were cooking in the kitchen. I got my phone and then I saw that I was too late for going to church with my friend. We have a schedule for visiting a particular church once a years and I have let it go away. Life sucks. I played game, got breakfast. I was being busy by making some handicraft of flanel. Then my friends Uli phoned me. We talked for a long long time. We talked about our current job, settlement, and also the relationship. Uli love someone and she asked my advice. What the hell of advice I can give? The one man I love has never call me anymore, never speak to me again. So, just the time goes by. The noon come. And I was a stingy girl. Life sucks.

My friend came. Bang Joe. We wasted the time by played monopoly. Actually, it is a good game, we laughed and starting to forget the time.

Then everybody left. Bang Joe left. Reni went with her boyfriend. Anas go to Church with her friend. And I am alone. I remember when I was at dormitory, they always let me to go to church together. Then now I am a home alone.

Six months ago, I always waiting for the Sunday. I wake up early and go to church with my friends. After that I was busy with the home work. Then on evening, He came. I can't be angry for him even though he was late. Because I know it is to far for him to come to my place. We got dinner and then talked and laughed. Among many friends, he is rarely to speak, but between us, he is the only who speak. I just listen and smile for every jokes he give. It was nice. I miss him. Even though I know he is not the same anymore. He is not the person I know six months ago. He is the stranger now.

I am stuck in here. Listening some music and busy by game. Yeah, I am alone. And I don't know when I will be fixed. I am tired of my friend's judgement. He say that I am a weak person. He doesn't know me well. How come he said that to me.

Fix me.

Jumat, 13 September 2013

My A-Z about Ex

Dear God the only thing I ask of you is
to hold him when I'm not around
when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left him when I found him

And now I wish I'd stayed
'Cause I'm lonely and I'm tired
I'm missing you again oh no
Once again

Avenge sevenfold - Dear God

This Avenge Sevenfold is really really "galau". Having Ex-bf, this is the first for me. It isn't easy for me, as a amateur in love matter. Having him is good, together with him is nice, break with him is full with the tears. You should know this feeling, There is a time when we miss him, wanna hear his voice, wanna to hold his hand, but in other time, we got that he is nothing, really really nothing.

After I got cut with my former bf, all song that telling about ex started to take my intention. I marked the statement that really related to my feeling, such as
"There's nothing to do with you!"

or
"I'm better off without you!"
"He's just a trouble!"
"You're such a mess!"

Then I'm trying to think, why do it hurt? Why I prefer to listen the sad and cruel song for describing my heart? Could it be more making sense? Our first introduction is good, our first date is nice, so why break up just make the heart hurt, hurt and hurt.

Girls are really complicating. They are trying to take the attention the man with some trouble. They make a mess, make stupid statement, etc. Although they just want to say, I miss you and want to get your attention right now.

"Can we start over again?"
"What if I had never say good bye?"

Having an Ex is a good lesson. You'll never know how much you into someone until you lose him. You'll never know how to keep the relationship until you break the relationship by yourself. You'll never see other side, other world, other man :-p
and other chance until you get hurt by this. So, say thank you to your ex, has been a good teacher in this life.

Life is full of CHances, you should take CHallenge, and it is not late to CHange.
-Friska Siallagan-

Rabu, 31 Juli 2013

#Headmistress#Magic-Moment#Dreaming

Aku selalu bertanya kenapa orang-orang di sekitarku bisa pintar berbicara dan menulis. Dan mereka hebat dan sopan dalam hal mengemukakan pendapat di suatu pertemuan organisasi ataupun menulis opini di surata kabar. Mereka seperti punya "magic moment"; yakni moment yang menuntun mereka untuk berbicara di timing yang tepat, dengan bahasan yang tepat, serta dengan mimik yang tepat pula. Jika aku bercermin tentang diriku sendiri, aku akan menemukan seorang gadis yang berbicara terpatah-patah, berusaha menyampaikan apa yang di dalam hatinya namun malah disambut dengan senyuman orang yang mendengarnya seolah aku sedang melucu atau sedang mengatakan hal yang sangat tidak masuk akal. Kalau udah melihat senyuman maklum mereka, aku akan berkata dalam hati, "Aku masih perlu melatih kepercayaan diriku, mengencangkan instingku, dan memperluas wawasan."
Ya, yang paling terakhir sangat penting; Memperluas wawasan.

Jika aku mengingat bacaan yang paling sering kulahap, aku jadi tersadar. Selama ini aku hanya membaca buku fiksi, buku yang mengisahkan kisah-kisah yang dikarang dengan imaginasi manusia. Aku memang mendapatkan kepuasan dengan menikmati konflik-konflik yang tersaji di dalam ceritanya. Tapi ternyata aku tidak memperoleh pengetahuan yang berarti dari membaca buku tersebut. Mungkin dari novel "Pillow Talk" karangan Christian Simamora, aku jadi sedikit tahu tentang usaha toko online, atau dari novel "Perahu kertas" karangan Dee, aku jadi sedikit mengerti emosi penulis dongeng dan pelukis. Tapi itu sangat tidak berarti apa-apa dibanding dengan konflik yang sebenarnya sedang terjadi di dunia nyata. Atau mungkin aku tidak terlalu kritis memilih bacaan. Aku menyukai fiksi, tapi aku tahu itu bukan sesuatu yang penting. Sama seperti keinginanku ingin kembali menjalin hubungan dengan seorang pria, tapi aku tahu mengejar cita-cita lebih penting. Hehehe, kok jadi lari ya...

Jadi keputusannya adalah menggeser semua yang tidak penting. Menggeser semua hiburanku. Menggeser hal yang kusukai namun yang belum penting. Belajar menyukai yang penting. Belajar menyukai hal yang membuatku bertumbuh. Singkirkan semua drama series korea, simpan novel-novel, dan berhenti mendengar lagu-lagu yang bikin galau. 

Ada banyak seminar yang mendidik yang bisa kuikuti mulai sekarang..
Ada banyak buku yang bisa kudapat di perpustakaan kampus yang memperluas wawasan..
Ada banyak web yang menyediakan informasi yang berharga dengan cuma-cuma..
Ada banyak teman yang bisa diajak diskusi mengenai pengetahuan, dan pembicaraan itu pasti menyenangkan..

Sewaktu SD, aku pengen jadi seorang guru kelas tiga SD yang baik..
Sesudah SMP, aku pengen jadi guru Bahasa Indonesia yang cerdas..
Setelah di SMK, aku pengen jadi guru komputer yang keren dan dikagumi..
Dan setelah jadi Mahasiswa, semuanya buram, aku cuma pengen jadi bagian dari masyarakat yang berguna dan turut andil dalam memajukan pendidikan Indonesia. AKu mau jadi Kepala Sekolah suatu hari nanti, hahahahaha.
Ya itulah Mimpi, kita harus bermimpi selagi bermimpi itu ga dilarang.
Dan seorang Kepala Sekolah itu harus Hebat dalam Berbicara dan Menulis. Supaya dia bisa berbicara, mengutarakan ide-idenya dengan benar dan diterima oleh orang yang akan menjalankan pendidikan tersebut. Supaya dia bisa menulis buku untuk meneruskan pengetahuannya kepada generasi mendatang.

Memberi yang terbaik. Semoga impian kita akan terwujud. Semoga kita menjadi salah satu manusia yang berbahagia di atas muka bumi ini. Amin.

Senin, 03 Juni 2013

Friska's First Poem in English

Hey, Our Lecturer of English Poem ask us to make a Poem as the Personal Assignment. In the past, I'd like to make a poem about a dark road, or a evil girl, or other scaring things. But now, as remember what Dika Raditya said, that if we want produce a good writing, we must write about what we always think in our heart. So, what? I wrote the poem about stone. Not really a stone, but a charming stone, hehehe. Check it out!

Stone Next To The River
 
Sun showed me to you
Rain grown me on you
You were mossy stone
You are stone next to the river

 I am some moss, about you I was dreaming
I loved you, I would make you as mine
I should cover you with my wing
I would be there for you even when the dark lain

Then, stone and moss were together
Stone made a living, moss gave a warmness
Storm came away
Where did we go away?

Moss left, stone was alone
Stone, stone, stone
I miss your soft voice but it become stone
I try to enjoy your smile then it become stone
I touch your heart but it also become stone

Will the rain drive me to you again?
Will the sun give me reason to grow on you then?
Realized what I had when you were mine
Realized what colour of my halo when you shined
The moss was in morness
She swam in loneliness
Stone, stone, stone

Friska Siallagan

Minggu, 19 Mei 2013

Get all stuffs that I want or need

Gua Friska, dan gua terlahir di desa kecil di Sumatera Utara. Jangan tanya kenapa aku lahir di desa kecil, karena bukan itu yang mau aku ceritain. Gua mau omongin kalau hidup gua itu ga semudah orang lain, atau semisal blogger-blogger lain yang average anak orang berada.  Gua mau cerita tentang gimana untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan ga mudah di dalam duniaku. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu harus berusaha mendapatkannya, kamu ga akan mendapatkannya hanya dengan menadahkan tangan kepada orang tua.

Tau stuff? Kalo di liat di kamus, stuff itu artinya barang. Dan disini gua mau cerita gimana gua bisa mendapatkan stuff atau barang yang gua butuhkan inginkan dalam hidup gua.

1. My first kompie, Komputer pertamaku
Pas SMA, aku ambil jurusan komputer di sekolah. Dulu, pas taon 2006 masih jarang banget di Siantar sekolah yang ada jurusan komputernya. Jurusan itu cuma ada di sekolah-sekolah swasta. Nama jurusannya di sekolah kami itu jurusan TKJ, Teknik Komputer Jaringan. Ya kita belajar teknik, jadi bisa dibilang ini termasuk STM, Sekolah Teknik Menengah. Tapi di sekolah kami, ini sekolah jurusan ini disebut dengan SMTI, Sekolah Menengah Teknik Informatika. 
Kalau udah jurusan komputer, pasti kita butuh komputer kan. Aku ga pernah berani meminta dibelikan komputer sama bapak. Boro-boro beli komputer, uang SPP aja sukur-sukur ga minjam dulu ke tetangga. Belum lagi kami 4 orang yang berangkat ke sekolah sekaligus. Akhirnya aku cuma bisa bersabar aja di sekolah karena ga pernah bisa praktek pelajaran langsung. Gua harus main di warnet biar bisa main komputer, atau ke rumah teman. Teman-temanku yang lain selalu bawa komputernya ke sekolah, mungkin biar di perbaikin, jadi bahan praktek, atau konsultasi ke guru. Maklum 2006 dulu belum jamannya laptop atau notebook kayak sekarang ini. Jadi punya komputer aja udah lumayanlah. 

Akhirnya setelah dua tahun bertahan hidup dengan main ke warnet dan numpang ke rumah teman, aku akhirnya bisa punya komputer juga. Bibiku yang tinggal di Samosir punya komputer dirumah dan udah lama ga dipakai lagi karena anaknya udah merantau. Komputer itupun diboyong ke rumah. Aku udah senang banget, tapi kemudian sedih karena CPUnya udah mengalami kerusakan dalam perjalanan. Bapak liat aku sedih akhirnya mengajakku ke Pajak Horas nyari CPU. Akhirnya CPU itupun dibeli. Monitor, keyboard dan speaker kini bisa berfungsi karena CPU itu. Aku senangnya bukan main. Aku pundi kelas jadi orang yang ribut tentang memburning atau membajak Compact Disk. Memburu Aplikasi dan game, udah berani diskusi tentang komputer, hacker, jaringan sama Dedi atau Agustina dan Hunter. Rasanya seperti diakui. Yah, that's what a feeling of a young girl who is really excited because she know something new. 

Udah 4 tahun aku di Batam, dan pas pulang kampung kemarin komputer itu udah die alias rusak ga dipakai lagi serta di simpan di gudang. Sedih banget mengingat dia yang udah nemanin aku  dengan setianya.

2. My Little Notebook
Mungkin gua yang punya notebook dengan spesifikasi yang paling rendah diantara teman-teman gua. Teman gua ada yang punya laptop, notebook juga, tapi ga se-poor notebookku. Tapi walaupun gitu, gua sayang banget. Karena ini udah 3 tahun nemanin gua menulis, browsing, gaming, dan banyak lagi deh.

Aku beli ini dengan setelah gua kerja di Sanyo selama 6 bulan dari Supervisor gua. Kemarin itu tahun 2009, dan harganya 3 juta. Padahal sekarang gua udah bisa nyari laptop dengan harga yang sama. But, it's ok. Benda ini yang membuat blogger ini tetap update sampe sekarang. Makanya gua sayang walopun dia super super leleeet.

Notebookku ini cuma sekali masuk bengkel alias diperbaikin. Kemarin pas aku dan adikku Anas jalan kaki ke kontrakannya, aku ngobrol di telepon sama Fraiser. Kemudian Anas singgah di warung beli sayur atau apalah buat dimasak, aku bersandar di dinding warung itu sambil ketawa-ketawa di telepon. Alhasil, papan dinding warung itu ga bisa menahan sandaran badan gua. Papan-papan itu terlepas, dan jatuh, sambil badan gua juga nyongsor ke dalam warung. Anas dan Ibu penjual pada ketawa, handphone jatuh, begitu juga dengan notebook yang kebetulan ada di dalam ransel yang gua gendong. LCD notebook itupun rusak, akhirnya diganti dengan LCD ga tau baru atau second dengan harga 600ribu. Lenyap deh, duit segepok seharusnya bisa beli novel baru, atau isi pulsa modem, atau ongkos selama sebulan. Hahaha, setiap orang emang harus pernah ngalamin hal kayak gini. Jadi gua ga sedih-sedih amatlah..

3. Motor Matic
 Gua ga tahu mengendarai sepeda apalagi mengendarai motor. Tapi gua pengen banget punya motor. Kadang gua capek badan, capek ongkos juga kalau harus pergi ke sana-sini mengandalkan angkot. Gua mesti berangkat ke kampus, ke gereja, organisasi, harus berangkat cepat karena gua masih harus nunggu angkot berjalan. Jadi gua pengen banget punya motor biar semua aktifitas gua lancar. Tapi melihat keuangan gua, gaji ga seberapa, uang kuliah, kadang keluarga di kampung juga butuh duit, gua pendam keinginan buat beli motor.

Namun kemudian Evalita, teman satu kerjaku bilang kalau dia mau jual motornya karena dia hendak menikah bulan enam. Aku kemudian memberanikan diri untuk mengajukan kalau aku akan membelinya. Aku kemudian lembur di PT yang akibatnya aku jadi banyak absen di kampus. Mungkin teman di kampus berpikir aku malas kuliah karena baru putus dan patah hati, mungkin sebagian iya, tapi motor ini adalah alasanku yang utama. Dan akhirnya aku bisa membeli motor matic second seharga 6juta dengan catatan: Gua ga tahu naik motor sama sekali. Weird, isn't it.

Temanku kak Asna yang ajarin gua naik motor. Dan aku bareng sama dia terus kalau berangkat ke kampus dengan catatan: gua dibonceng naik motor gua sendiri. Hahaha, but it's ok. It save my money. and It great I have my own motorcycle.


Entah stuff lain apa yang akan kubeli. Mungkin aku bukan anak orang berada yang bisa dapatin sesuatu dengan mudah, tapi gua yakin gua akan selalu bisa mendapatkan apa yang kuinginkan. Tentu dengan usahaku sendiri pastinya. Thanks to God that always Bless Me of course.

Minggu, 12 Mei 2013

Desperate!


'Cause we are broken

What must we do to restore

Our innocence

And oh, the promise we adored

Give us life again

'Cause we just wanna be whole

#Paramore - We are broken

Aku ga pernah berpikir bahwa aku akan berada di titik point ini. Sejak semua perasaan hambar menyergapku seketika. Aku benci ketika mengetahui bahwa aku sudah banyak ketinggalan semua. Aku ketinggalan hal-hal yang seharusnya ku-update di setiap waktu.

Aku benci kalau ternyata aku tidak pernah tahu lagi apa yang dilakukan Bapak dan adik-adikku di rumah. Aku tidak tahu dimana lagi Abang tertuaku tinggal. Aku ga pernah minta foto adikku Niti dari Jakarta. Aku ga pernah lagi pergi gereja. Ga pernah saat teduh lagi. Aku ga pernah lagi jalan dan tidur di rumah adikku Anas. Aku ga pernah perhatian lagi sama teman-temanku, dan hasilnya aku ga ada teman di kampus. Mereka sibuk dengan teman mereka masing-masing. Seakan aku ga terlihat lagi di kelas. Aku benci melihat fraiser sok disakiti itu harus ada di kampus, setelah dia itu berpikir bahwa aku sangat perlu diacuhkan hanya karena mutusin dia saat emosiku sedang labil. Aku bahkan sangat kesal bahwa aku sudah belajar mati-matian di rumah, tapi teman yang lain bisa dapat nilai yang lebih tinggi hanya dengan lirik kiri dan kanan hanya untuk melihat jawaban temannya.

Aku bahkan tidak bisa mencari solusi untuk masalahku sendiri. Aku ga bisa mempersiapkan diriku lagi. Aku tahu bahkan mendengar sendiri kalau Pak Robby itu menyuruhku presentase hari senin tanggal 13 Mei, Aku bahkan tidak mau repot-repot melihat apakah tanggal itu bertabrakan atau tidak dengan jam kerjaku di PT. Seharusnya aku bisa order cuti, atau konsultasi ke Pak Robby, atau apalah. Aku hanya menjalani hariku tanpa rencana dan kemudian kelabakan mengetahui fakta presentasi itu tiba. Partner presentaseku, Kak Muli, ga mau presentase sendiri tanpa aku. Dan begitulah, aku hanya bisa berduka, merenungi keadaanku yang carut marut.

Aku bahkan ga bisa bertahan lagi. AKu tahu kalau aku akan ada ujian jam 11 pagi. Tapi aku membiarkan tubuh ngantukku tertidur pas ketika aku pulang PT jam 7 pagi. Alhasil, aku bangun jam 1 siang, aku terduduk dengan sejuta penyesalan bergumpal-gumpal di hatiku. Dan bencinya itu terjadi dua kali. Aku sangat kesal dengan diriku sendiri. Seharusnya aku bisa minum kopi atau teh supaya badanku segar dan bisa ujian. Seharusnya aku bisa minta tolong dibangunin sama temanku. Atau aku juga bisa pasang alarm supaya aku bisa terbangun. Dan begitulah..

Aku sedang terkena fase apa? Kenapa aku ga kayak dulu, bisa bertahan dalam kondisi apapun. Selalu tahu solusi apa saat aku terkena masalah. Aku yang bisa mencium masalah datang.

Aku dulu selalu bisa menyediakan waktu untuk nonton film tentang kehidupan wanita dewasa Amerika di TV sepulang kuliah. Aku juga ga pernah banyak pendingan cucian dan setrikaan walaupun aku harus kerja pagi sampe sore dan kuliah malam sampe jam sepuluh. Bahkan aku masih bisa ngitung-ngitung keuanganku di diary sebelum tidur. Aku bahkan selalu ada waktu mengerjakan hobbyku; baca buku motivasi dan edit-edit photo di photoshop. Aku selalu tahu kalau hari sabtu itu aku akan membereskan isi lemari dan mengganti seprai. Dan pulang kuliah, aku akan menunggu Anas pulang kerja, kita bisa cerita-cerita sambil makan di kost-annya dia. Aku juga bisa belajar naik motor sama Kak Asna sambil cari tahu bisnis konveksi jaket yang dulu pernah ditekuni sama Kak Dona. Atau membereskan file-file di notebookku sambil defragment atau apalah biar jangan lelet terus. Atau nelpon abangku, uli, teman yang lain yang udah berpisah cukup lama. Tapi apa yang kulakukan? Aku jadi lelet dan kerjanya bengong dan tidur.

Aku tahu aku bisa bangkit lagi. Tapi kapan? Kalau ingat hukum memorandum, saat kita telah berjalan menjauhi titik dimana kita telah bertumbuh, akan diperlukan usaha yang keras dan waktu yang ga sebentar untuk kembali ke titik itu dan melanjutkan pertumbuhan itu. Ga mudah lagi memperoleh keyakinan diri kayak dulu lagi. Pantasan orang tua itu melarang anaknya untuk pacaran pas masih sekolah, karena itu benar-benar sangat mengganggu. You, Fraiser or whatever you are, you bitch! Hahahaha, enaknya nyalahin orang, salahin perasaanmu sendiri, Frees!! Kamu yang ga bisa ngontrol kehidupanmu sendiri.  Betewe, ngeblog pribadi itu enak. Terserah ada yang baca atau engga, Terserah ada yang peduli, koment atau apalah, tapi abis ngecurhat di blog rasanya plong, hehehehe :-)

Minggu, 05 Mei 2013

Deep Thaught of Freeska

Pernah terkadang aku merasa ingin menghilang. Menghilang dari kehidupan teman-temanku, dari pekerjaan, impian, kampus, keluarga dan semuanya. Aku merasa lelah memperjuangkan apa yang harus kuperjuangkan. Cita-citaku memudar dan Cintaku menghilang.

Nanti jika aku menghilang, apa mereka akan kehilangan dengan sosokku? Entahlah. Apa mereka akan tertawa tanpaku? Apa mereka akan membicarakanku? Apakah mereka membutuhkan aku saat mereka sedang kesepian? Apakah aku teman yang baik? Apakah aku kakak yang benar buat adik-adikku? Apakah aku kekasih yang dirindukan? Apakah aku anak yang baik untuk ayahku? Apa abangku pernah memikirkan aku sekali saja? Aku tidak tahu.

Aku terbiasa untuk curhat tentang apa yang kurasa namun pada saat yang sama aku juga menutupi hal-hal yang sebenarnya aku butuhkan. 
Aku hanya mengatakan apa yang orang ingin dengar pada saat yang sama aku ingin orang mengatakan yang sebenarnya padaku. 
Aku bersyukur orang-orang baik padaku dan pada saat yang sama aku sedih karena aku tidak bisa membalas kebaikan mereka. 
Aku merasa jahat. 

Aku manusia biasa. Lengkap dengan segala kekuatiran dan kekosongan. Lengkap dengan keinginan yang banyak dan harapan yang berlebih. Ingin diperhatikan dan dipedulikan.

Aku ingin dicintai, ingin disayang, dan orang yang mencintaiku bersyukur memilikiku.
Aku merasa senang dikagumi, tapi juga takut jika sebenarnya aku bukanlah seperti yang mereka kagumi.
Aku ingin diandalkan, namun juga aku merasa lelah dan membutuhkan sandaran, yang bisa diandalkan.
Karena aku lemah, bukan wanita kuat seperti yang selama ini aku pikirkan.

Kekosongan besar di hati manusia biasa.
Yang kubutuhkan sebenarnya Saat teduh, Berdoa secara pribadi kepada Sang Pencipta yang mampu mengisi kekosonganku. Bersyukur untuk anugerah-anugerah yang selama ini kulahap tanpa tidak tahu berterima kasih.
Aku yang sedang Kesepian, Patah Semangat, Patah hati, Dikecewakan, Aku bisa menceritakan semua pada-Nya, The Lord Jesus Christ.
I am really sorry Father, I've been running running away from Your Way. I broke my promise over again and again. I need to rebuild my self confidence. I will let God fix my self.

Aku ga akan pernah lupa alm.Mamaku yang berdoa untukku dan adik-adikku. Walaupun kami nakal, ga mau ibadah bersama, pura-pura ngantuk, but Mama tetap berdoa, menyebut nama kami satu persatu, dan menumpangkan tangan ke kepala kami masing-masing. Sometimes she is such a bad mother, but instead of that I know she loves us much and much.

My Daddy, Mr.Siallagan yang sedih pas aku harus berangkat ke Batam. Padahal aku anaknya yang paling jugul, ga pernah peka situasi keluarga. Dan wajahnya yang bahagia banget pas aku pulang kampung 2011 kemarin.

Adik-adikku. Akulah yang mereka lihat. Anas yang selalu pergi kemanapun aku pergi. Anas yang malah lebih bijak daripada aku dalam mengatasi persoalan sehari-hari, Aku hanya hebat berbicara tentang harapan, cita-cita, rencana ke depan.
Teman-teman yang mempercayakan aku sebagai inspirasi mereka. Apakah aku akan mengecewakan mereka dengan menjadi seseorang yang lain dan aneh, oh No no..
Abangku, akulah yang harus bisa membangun komunikasi dengannya. Mendamaikan dia dengan Bapak. Menyadarkannya sebagai Anak Panggoaran. Membuatnya memperoleh kepercayaan dirinya kembali.

Dan sumber dari kegalauanku, my Ex Boyfriend. AKu tahu kita belum mengenal dalam satu sama lain tapi aku sudah bodohnya memutuskan hubungan kita hanya karena persoalan yang sepele dan benar ga penting. Aku membuatmu kecewa dan inilah yang terjadi. Kita terpisah, ga peduli satu sama lain. But I'll be there when you need me. Thanks masih mau komunikasian sama aku, aku akan berusaha jadi temanmu yang terbaik, di samping kedua personil triomu.

Minggu, 28 April 2013

Sun

Senja itu masih terasa bagiku. Tepat saat kita bersama menikmati matahari terbenam. Aku tidak sadar kalau kita ternyata menginjak bumi, karena tanganmu lembut menggenggam jemariku. Semua terasa sempurna. Hatiku ringan. Senja itu, mendengungkan sajak Kahlil Gibran yang romantis di ingatanku. Kumenatap wajahmu sekilas. Berusaha mencari kepastian. Tetap aku merasakan kelinglungan saat bertatapan mata denganmu. Aku ingin denganmu selalu, Aku takut kehilanganmu, Aku ingin kamu tetap di sampingku, Aku ingin kamu selalu ada, Aku ingin kamu tahu bahwa yang kuinginkan hanya kamu. Kamu semata.

Matahari sudah terbit lagi. Semangatnya berpendar. Tepat saat kau mengerling dan berkata, "Mario Teguh akan banyak mengungkapkan kata-kata motivasi di saat ini. Kau lihat betapa mengagumkan pagi ini?" Aku tersenyum. Memandang binaran matamu, dan bertanya dalam hati, bisakah kau bersinar bagiku selamanya? Aku akan berubah menjadi mendung jika tanpamu.

Kaulah siangku. Puncak segala hidup yang berarti. Aku tahu betapa kau bekerja keras, penuhi segala prinsip yang kau pilih, lakukan dan nikmati. Matahari tepat di atas ubun-ubun mengalirkan keringat dari sela rambut sampai ke ujung daguku. Lirik dan Rima Cold play melantun. Aku mencintai hidupku, bahkan hingga aku menemukan dirimu. Aku mencintai dirimu, bahkan hingga saat ini aku selalu mengingatmu.

Di saat matahari pergi, malam datang, aku menggigil kau menghilang. Aku menantikanmu datang. Aku membutuhkanmu. Dan aku melihatmu menggeliat dalam kegelapan. Kau mengulurkan tangan hendak menggapaiku. Aku tidak mau. Malam tidak menyenangkan. Aku mengenyahkanmu, kau sedih berkata, "Matahari akan terbit lagi. Bisakah kau membuatku tetap hidup lagi? Berikan tanganmu untuk kugenggam. Aku masih ingin hidup lagi." Aku menggeleng. Aku mengatakan tidak. Pergilah.

Matahari sudah terbit, bersinar, terbenam dan terbit lagi. Hari-hari tanpa kamu, tanpa aku, tanpa kebersamaan kita. Walau panasnya surya menusuk hingga kulit terdalam, entah kenapa rasanya aku menjadi beku. Beku. Beku karena tanpa kamu lagi. Namun, jika ternyata udara membuatku tetap hidup, matahari tetap membuatku kuat, angin mengibarkan rambutku, kau, ingatan tentangmu tetap membuatku damai. Aku tetap ingin menikmati matahari dan hari yang bergulir denganmu. Aku menantikan hari, matahari itu, dan sosokmu lagi. Entah kapan..

Sabtu, 20 April 2013

Cerita tentang Movie The Longest Night in Shanghai

Source: Google.com
Sebenarnya ini film yang udah lama banget. Tapi sampe sekarang aku belum lupa jalan ceritanya yang keren banget, pesan moral alias intentionnya yang menyentuh banget. Aku dulu nonton ini di HBO pas masih nganggur abis finish kontrak dari PT Sanyo dan lagi liburan semester 3. Kira-kira 2 taon yang lewat lah.

Ceritanya tentang dua manusia yang berbeda bahasa dan kebudayaan yang menjalani satu malam bersama-sama dalam emosi dan kegalauan. Si cewek itu adalah supir taxi Shanghai yang penampilannya amburadul, sedang si Cowok penata rias selebriti terkenal yang datang dari Jepang. Si cewek namanya Lin Xi, lagi mumet banget karena adiknya mau jual rumah mereka satu-satunya buat biaya sekolah. Padahal rumah itu berarti banget buat Lin Xi karena punya kenangan bersama mendiang ibunya. Bukan cuma itu aja, Lin Xi juga sedang lagi patah hatinya karena orang yang diam-diam disukainya, montir yang juga temannya bakalan menikah dengan cewek lain. Duh, kasian banget deh dia itu. Gua udah bisalah sikit-sikit ngerasain itu gimana. Sedang si Cowok, namanya Naoki, udah mulai jenuh dengan kekasihnya yang juga adalah asistennya. Dia juga udah tahu kalau ada cowok lain yang lagi deketin ceweknya dia. Tapi Naoki juga sama kayak Lin Xi, ga berani terus terang sama kekasihnya kalau dia mau give up sama hubungan mereka. Akhirnya mereka ungkapin perasaan mereka dengan menulis di jalanan dan dinding kota Shanghai pake lipstik, hahaha. Mereka nulisnya pake tulisan yang kontras banget, satu pake tulisan Cina satunya lagi pake tulisan Jepang.

Yang paling keren dari setiap scenenya adalah kerlap-kerlip kota Shanghai. Naoki juga keren, aku ga bosan liatin facenya, hahaha dasar cewek! Mereka saling ungkapin perasaan dengan bahasa masing-masing. Mereka juga berantem pake bahasa yang berbeda. Lin Xi minta uang taxi sama Naoki, tapi Naoki ga bawa dompet karena dia sebenarnya lagi nyasar dan lupa di hotel mana dia menginap. Naoki kasih jasnya tapi Lin Xi ga mau. Naoki liat Lin Xi nangis galau karena montir yang disukainya bakalan married, dia cuma bisa diam di dalam taksi. Hmmm, 
Endingnya, Naoki mendandani Lin Xi pas mau datengin married cowok montirnya dan dia jadi benar-benar cewek yang berbeda, cantik dan feminim.Hmmm.

 Intinya cerita di film ini, kita harus terus terang dan berani ungkapin perasaan kita. Tapi emang ada kalanya kita itu memendam perasaan kan? Aku juga pernah ngerasain apa yang dirasakan Lin Xi. Dulu gua juga pernah diam-diam suka sama seorang cowok. Gua suka dia mulai aku duduk kelas 1 SMP, Hahahaha. Kemarin perasaan, dia itu cowok yang paling perfect yang pernah gua kenal. Saat semua cowok di kampung udah belajar merokok, dia bilang no way to cigarette! Waktu semua cowok udah pada keganjenan cari cewek biar dibilang keren karena udah pacaran, dia enggak tuh. Dia malah asyik belajar pas semua temannya lagi nongkrong di luaran. Waktu budaya cabut dari kelas lagi ngetrend, sama dia ga ngaruh banget. Ya gitu deh, Tapi aku ga berani tunjukin rasa suka aku. Paling aku senyum-senyum aja pas dia datang ke rumah, atau ngintip dia main bola di halaman, atau liatin dia pas ibadah di gereja.
 
Aku ga mikir mau suka sama cowok lain, cuma suka sama dia aja ampe akhirnya dia tamat sekolah dan merantau dari kampung. Mungkin karena itu kali ya makanya aku ga pacaran sampe aku akhirnya kerja dan kuliah di Batam. Sebenarnya bagus juga aku ngalamin hal kayak gitu, jadinya kan sekolah jadi fokus karena ga kepikiran buat pacaran sama cowok lain. Hehehehe.

Sabtu, 06 April 2013

April without Love

Yep, akhirnya aku menulis di blog lagi. Tapi, entahlah aku tidak tahu persis apa yang mau aku tulis di blogku yang sepi ini. Mungkin berdiary-diary ria? Hmm, sepertinya tidak terlalu buruk. My Blog, My Diary.

Gimana kalau aku pake kata "gua" atau "gue" untuk gantiin kata "aku"? Biar serasa blogger dari jakarta atau bandung gitu, hahaha. Boleh dicoba. Padahal aku lho batak.

Gue Friska. Dan gue 21 tahun. 
Gue lagi kerja sambil kuliah di pulau berhutan yang namanya Pulau Batam. Gua kuliah jurusan Sastra Inggris di Universitas Putera Batam dan kerja di sebuah perusahaan swasta. Dengan bangga (astaga, dasar tukang pamer) gua mau bilang kalau biaya hidup dan biaya kuliah gua sekarang itu aku dapat dari hasil keringat gua sendiri. Ngomong-ngomong gua udah cocok disebut sebagai Cewek yang Mandiri kan. hehehehe

Gue baru aja jatuh cinta dan juga putus cinta. Strange, isn't it? hahahahaha.
Dia Fraiser, cowok cuek yang hometownnya sama kayak aku, kota Siantar tercinta. Kita sama-sama kuliah sambil kerja, sama-sama lagi berjuang membentuk masa depan, cieeee. Kita udah jalan 3 bulan setengah, dan kita benar senang-senang. Dan kemudian gua merasa perhatiannya menurun 2 minggu terakhir, dan aku benci dia seakan tidak peduli. Dan akhirnya sodara-sodara kanduang, gua mutusin tali benang hubungan percintaan kami yang masih seumur jantung, eh seumur jagung itu. Seems stupid right? Yeah, I am such a silly girl. Gua udah ngajak balikan tapi dia ga ada angkat telpon ama sms gua. Hiks, Hiks, Hiks. Katanya sih prinsipnya dia tuh anti balikan lagi sama mantan. Ih, menyebalkan ya...

Putus cinta itu berarti instropeksi diri sendiri dan pasangan. 
Sebisa mungkin aku mencari sisi buruknya Fraiser supaya bisa dijadikan alasannya memutuskan hubungan kami. Supaya aku ga sedih-sedih amat karena udah putus. Dan semakin aku mencari, aku semakin menemukan betapa dia itu baik banget buat aku. Dia orangnya sabar, pengertian, dan apa adanya. Aku suka caranya meraih tanganku, menggenggamnya, bicaranya yang pelan tapi teratur, senyumnya, tatapannya yang hati-hati, dan Arrgghhh gua malah jadi kepikiran dia terus kan. Galau benar deh aku. Mungkin dia cuek, tapi itu sah-sah aja karena gua juga butuh ruang untuk diriku sendiri. Regreting this? Yes! Sad? Yep! Broken heart? I think so. Ah, gundah galau gulana. 

Di kampus, teman-teman pada nyebutin namanya di depanku. Benar-benar bikin hati makin down.
"Fris, just guess. I have just met your boyfriend in upstair." Cahaya said.
"Ex. Ex-boyfriend." gua mengoreksi.
Bukan cuma Cahaya, Bintang juga kenapa harus teleponan ma Fraiser di depanku. 
"Fr*iser, gimana cewekmu ini, Dia lho lagi galau." ucap Bintang di handphone. Dia sengaja turn on loudspeaker dan terdengarlah suaranya yang sangat familier bagiku.
"Aku ga punya cewek lagi." 
Menyedihkan.

Entahlah, mungkin seiringnya waktu berjalan aku bisa lupain dia. Tapi sampe sekarang gua sedih, apa dia ga bisa langgar prinsipnya itu sekaliii aja. Apa benar dia udah ga sayang lagi samaku sampe ga mau balikan. Iya sih dia tegas, tapi apa aku memang udah dilupakan, Hahahahhaha, Friska yang malang.


Terserahlah. Yang penting gua Friska, dan umur gua 19 tahun 21 tahun. Gua kuliah sambil kerja di Batam. Gua cewek sulung di keluargaku. Hidupku sangat berarti buat Bapakku, Abangku dan Adik-adikku. Gua pengen tinggal di pulau kecil, jadi guru (atau kepala sekolah gratis) yang berjasa buat pulau itu, dan juga seorang Penulis yang berbakat dan bukunya laris.

I love you, Fraiser or my boyfriend di masa yang akan datang. Gua berharap gua jatuh cinta lagi, dan kali itu aku akan melakukannya dengan benar. But if we loved again, I swear I'd love you right (Taylor Swift - Back to December)

Senin, 01 April 2013

Cita-cita(Mimpi) jadi Penulis

Penulis itu keren. Aku berharap jati diri, atau fungsiku di dunia ini, atau lebih tepatnya job yang jadi jodohku adalah penulis. Penulis itu bisa bekerja di rumah, Pake baju santai, snack and minuman di atas meja, dan posisi uenak mengetik di depan laptop atau komputer. Apalagi kalau rumahnya itu punya pemandangan yang keren terlihat dari jendela kaca, terinspirasi Drama korea Full House xixixixixi...

Jadi penulis itu harus punya banyak referensi. Karena itu aku pengen jalan-jalan ke tempat yang keren dan menginspirasi. Kayak J.Krowling kan jalan-jalan ke Roma biar bisa ceritain setting tempat kerennya Harry Potter. Aku juga pengen kayak gitu, Aku punya kamera yang keren, banyak duit, trus bareng Uli, kami jalan-jalan ke tempat yang keren. Membayangkan kisah apa yang mungkin terjadi di tempat itu. Mencoba menggali magisnya fiksi dengan background place tersebut.

Penulis punya pembaca yang mencintainya. Intinya dari fiksi itu adalah bisa menginspirasi si pembaca dan menambah kekayaan batin juga buat yang membaca. Dan setiap jenis orang menyukai jenis fiksi yang berbeda-beda. Aku pengen concern di fiksi buat Teenlit. Rasanya pasti menyenangkan kalau mendengar ada disana orang lain yang membaca fiksi dan kemudian terinspirasi. Mau bikin cerita tentang petualangan gadis yang berhasil berjuang, membuat orang sekitarnya berubah atau berbahagia. Yeah..Semoga, semoga, I wish, I wish. Friska, Keep On Fire!!!

Minggu, 17 Februari 2013

It's been so long, and I love myself too much

Ga semuanya bisa mencintai dirinya sendiri yach. Ya, setelah kamu sering menyalahkan diri sendiri, mengasihani diri sendiri, dan menyesali setiap langkah yang sudah diambil. Perlahan aku ingat kenapa dulu aku begitu bahagia. Ya, sejak aku merasa sudah lahir baru. Sesudah dibabtis di Gereja karismatik, Epikaleo yang banyak di datangi chinese itu. Aku pada waktu itu begitu keren, halah.. Maksudku bukan sekeren William Hayley saat lagi-lagi mendapat penghargaan untuk bandnya, Paramore yang terkenal. Keren di sini, saat kamu sangat sangat dan teramat mencintai dirimu sendiri. Menerima kelemahan dan mengenal kelebihanmu dengan sangat baik. Ya begitulah.. Hingga perlahan aku mulai merindukan seseorang yang lain, aku sepertinya tidak sedamai dan sebahagia dulu, Hey kok aku kayak anak Junior High School alias SMP. Whatever!! I miss Friska in the past. Ya ketika masih sendiri, semangat, dan tidak terlalu memperdulikan orang lain.

Katanya mencintai orang lain bisa membuatmu kehilangan dirimu sendiri. Apakah aku sudah mencintai sekarang? I don't know. The moment that you really change your habitual and the way you wear clothes, is that mean you lose your personality? Seems not bad, but also make you think over again. I love the way I get closer with Fraiser, knowing him, his way to speak, laugh, and treat me. Such a friend, not a boy friend. Hey, I never have a boyfriend before, so I don't know it is right or wrong. I got many date in past time and they always give me what I want. Mas Anto even gave me a helmet. He always pick me out and up from college whenever I ask. Ya, he's not my boyfriend, just my friend's ex-boyfriend. And Fraiser, he loves me and I love him, we are a couple. He understand me well, I think.

Aku mencintai apa yang sudah kita alami bareng. Aku senang cerita apa aja ke dia, dan apapun yang dia ceritain ga pernah membosankan untuk didengar. Aku suka dia ga terlalu bising sehingga aku ga merasa pusing kayak ngadepin cowok-cowok lain. Aku senang dia ga banyak nuntut, ga banyak sms, nelpon, jadi aku ga terganggu. Oh ya, dia senang smsan, padahal aku kadang malas mengetik. Maksudku aku ga suka mengetik yang sedikit, aku senang menulis, dan ketika smsku haruslah keren dan mengikuti kaidah penulisan yang benar, halah.. bisa dibilang setiap aku ngesms itu harus sampe satu layar sms atau lebih. Ini sindrom pengiritisme atau gila mengetik, entahlah, gelap. I love the way he speak bataknese, it's very romantic. Hahahaha. Ya, kalau cowok lain ngomong batak pasti kedengaran kasar dan ga menyenangkan. But him, hmmmm I'm much into it. Aku suka ngumpul ama trionya, senang ngobrol dan ketawa bareng, dan kita akan mencandai Fraiser sampe dia benar-benar memberengut. Cowok kalem emang paling enak dikerjain. Aku senang kita udah nyasar ke mana-mana tanpa ada tujuan yang jelas. Fraiser cowok yang lamban dalam urusan ngedate, tapi it's not a problem. I'm not ready yet, even though sometimes I'm anxious what it feels like. Yeah, you know, about k*ss*ng. I've never know how it taste. Hey Frizzy, you're 21 now. Yes, I know. But God feels good if I will taste it later. When both Fraiser and I are ready. Crazy, yeah I know.

Aku ga boleh kayak gini terus. Dulu aku selalu nulis tentang apa yang akan kulakukan untuk membangun masa depan buat ayah dan saudaraku. Dan sekarang entah kemana passion, ambition, and planning itu. I wanna back again. I love Fraiser but I also have my own life. I'll give all that I can. I'm a great Friska. I'll make my Dad and siblings proud of me and love me more more and more. I love myself. I like reading, listening music, watching TV, and speaking to friends. I love myself and I want all the best for me. I love Jesus, My family, Myself, My notebook, and My Fraiser. I also love all of my friend. They add much great color to my life. Hey, I'm 21 years old. Such a dream. But I still live in dorm, and itu ga keren :-(