Friska Siallagan adalah anak kedua dari tujuh bersaudara.
Terlahir dari keluarga sederhana, di dusun yang kecil yang bernama dusun Sukamulia, di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Masuk pada umur lima tahun di SD Sukamulia, melanjut ke SMP N 5 Pematang Siantar, dan kemudian masuk ke SMK sw YP Parbina Nusantara.
Keinginan untuk melanjut kuliah di DEL Laguboti, sebuah politeknik jurusan komputer dipendam diam-diam mengingat keadaan ekonomi keluarga yang kurang mendukung, Friska akhirnya merantau ke kota Batam, mencoba mencari penghasilan untuk membantu orang tua dalam menyekolahkan adik-adiknya.
Satu tahun di Kota tersebut, Friska mulai merasa dia harus memiliki masa depan yang jelas. Dia kemudian masuk kuliah di Universitas yang ada di kota Batam itu yang bernama Universitas Putera Batam.
Meleset dari jurusan komputer yang diambilnya ketika SMK, Friska mengambil Jurusan Sastra Inggris, Friska berharap suatu saat dia akan menemukan sebuah profesi yang tidak terlalu menuntut banyak waktu dan energi seperti saat dia bekerja di perusahaan.
Meski ada sedikit ketakutan akan istilah Putus Kuliah, Friska mencoba untuk tetap memenuhi ambisinya walau apapun yang menghadang.
Karena Friska sadar masa depan ada di tanganya, bukan tergantung pada keadaan ekonomi, pada ucapan orang di sekitarnya, kalau Friska mau akan ada banyak jalan terbuka untuknya.
