Minggu, 19 Juni 2016

Lari dari masalah

Saat aku tidak bisa menghadapi sesuatu,  hal yang aku lakukan adalah lari, lari dan lari.  Rasanya lari itu menimbulkan kelegaan namun juga meninggalkan perasaan hampa karena menyadari aku ternyata tidak bisa menghadapi apapun.
Saat aku sangat bosan bekerja monoton di pt sanyo,  aku segera lari padahal sebenarnya ada kesempatan untuk permanen disana.  Saat aku sudah sangat bosan hidup tidak teratur di secret, ga pernah sarapan dan saling menunggu yg lain melakukan bersih2, aku lari ke rumah sepupuku.  Saat aku bosan harus tiap minggu membantu kakak iparku di rumahnya padahal aku butuh istirahat atau jalan bareng teman dsb,  aku pun melarikan diri sendiri dengan cara pindah ke kost.  Semuanya meninggalkan perasaan yang tidak nyaman.

Kali ini Aku juga berantem dengan adekku masalah uang dan kontrakan,  dan aku ingin segera pisah rumah dengannya secepatnya. Ingin tidak lagi melihat wajahnya. Aku memilih tidak untuk menyelesaikannya,  karena aku tidak percaya bisa menyelesaikannya. Aku akan lari lagi.  Tapi aku sangat ingin ini menjadi yang terakhir dalam hidupku. Usiaku sudah dewasa,  dan pribadiku bukannnya membaik malah memburuk. Aku selalu lari..  Padahal Tuhan, kalau saja Dia lari dari hidupku apa yang akan terjadi padaku.  Pastilah aku juga masalah yamg menyebalkan buat-Nya. Aku lelah melakukan kesalahan terus menerus.

Sabtu, 18 Juni 2016

Kisahku mencari pekerjaan dan Jawaban dari doa

Enam bulan menganggur,  bisa bayangkan hal itu? Setiap sabtu beli koran,  senin-selasa antar surat lamaran,  melamar via email melalui grup facebook.  Beberapa diantaranya memanggil untuk interview tapi selalu ada alasan untuk penolakan.  Apakah itu karena mereka membutuhkan sarjana akuntansi untuk posisi accounting yg kulamar, atau mereka membutuhkan tamatan fkip untuk posisi guru,  dan nyatanya aku lulus di jurusan sastra inggris.  So, sometime I regret it when I already passed from this subject.

Pernah suatu ketika aku melamar ke sekolah yang letaknya di dalam perumahan elit di batam.  Tidak lama kemudian aku dipanggil untuk ikut test.  Pada saat itu kami ada 4 orang, dan salah satu dari kami ada seorang mantan dosen dari almamaterku.  Kakak yang mantan dosen itu bilang mau jadi guru cause dia pengen waktu kerja yang mendukung perannya sebagai ibu rumah tangga.  Kalo jadi dosen di kampusku soalnya harus ready ngajar malam juga, sedang jadi guru kan ngajar cuma pagi sampe siang.  Udah deh,  saingan berat udah muncul, aku udah pesimis. Testnya lumayan gampang,  lebih ke soal-soal grammar.  Kakak dosen itu lebih dulu mengumpulkan kertas jawaban,  disusul olehku.  Sesampai di luar sekolah, kami ngobrol panjang lebar tentang bisnis bimbel.  Kebetulan kakak itu punya bimbel dan aku juga yang masih aktif mengajar prifat. Kamipun saling tukar nomor dan janji akan saling keep in touch.

Beberapa hari kemudian aku dipanggil untuk melakukan micro teaching. Aku disuruh mempersiapkan bahan materi "energy" untuk kelas 4 SD. Akupun melakukan persiapan dan berlatih di depan teman-teman dan juga di depan Jessya, murid privatku. Dan tibalah hari microteaching, pada saat Bu Kepsek liat kedatanganku dengan kemeja biru dan celana hitam, dia mengatakan seharusnya seorang guru itu memakai batik atau baju longgar lainnya. Akhirnya kami mengubah jadwal microteaching menjadi minggu depan dan akupun pulang ke rumah. Sesampai di rumah, karna merasa kecewa dan lelah naik motor di bawah panas matahari yang menyengat, aku langsung beristirahat. Jam tiga siang saat aku terbangun, ternyata ada beberapa panggilan dari kepsek. Satu sms juga masuk yang mengatakan agar aku segera berganti pakaian dan datang pada hari ini juga ke sekolah tersebut. Aku buru-buru menelepon kepsek itu untuk meminta maaf. Dan kemudian kepseknya mengatakan dia sudah menelepon kandidat lain. Namun untuk minggu depan aku tetap melakukan microteaching karena mereka masih membutuhkan guru. Minggu depannyapun datang, aku sudah mempersiapkan penampilanku agar terlihat benar-benar seperti guru. Aku disuruh microteaching di depan anak-anak kelas 5 yang sebentar lagi akan menghadapi olimpiade sekota batam. Microteaching bahasa inggris tentang present tense, past tense, continous, adverb, occupation dan vocabulary, banyak banget. Sesudah microteaching, akupun diajak bu kepsek untuk interview. Bu kepsek melihat resume dan cvku, dia baru menyadari kalau aku itu lebih banyak pengalaman menjadi admin. Oleh karena itu dia menyangsikan kemampuanku untuk menyusun RPP dan Silabus. Diapun menawarkan dua pilihan antara menjadi guru tk atau aku kembali microteaching namun terlebih dulu menyusun RPPnya. Dan aku memilih tawaran yang kedua. Bu kepsek kemudian mengatakan akan menghubungiku kapan akan microteaching lagi. 

Seminggu berlalu tidak ada informasi dari bu kepsek. Padahal aku udah berusaha membuat RPP dan silabus untuk bahan microteaching nanti. Akupun menelepon kakak mantan dosen yang menjadi sainganku. Ternyata dia sudah ditawari menjadi guru disekolah itu. Dia masih berpikir mau setuju masuk atau tidak. Aku langsung berpikir, kalau kakak tersebut tidak jadi masuk berarti aku yang dipanggil ke sekolah. Tapi kalau dia menyetujui, good bye E******* School. Dan akhirnya kakak itupun menyetujui untuk masuk sekolah tersebut. Ada sedikit penyesalan kenapa kemarin aku tidak memilih menjadi guru tk saja. Mungkin sebenarnya masih bisa menelepon kepsek dan mengatakan ingin menjadi guru tk, tapi aku sudah terlanjur tidak enak hati. Lagipula rasanya capek, sudah berulangkali kesana tapi kok kayak gini, ahahaha nangis bombay. 

Diatas cuma salah satu pengalamanku dalam mencari pekerjaan, ada lagi hal-hal yang aku alami seperti:
- Interview di bimbel, udah positif masuk. Tapi jadwalnya bertabrakan dengan jadwal mengajar prifatku jadi ga diambil, failed.
- Interview di dealer motor, katanya ada yang mau resign. Tapi sampe sekarang kayaknya orangnya ga jadi resign, cause sampe sekarang aku ga dipanggil ke sana lagi, hahaha.
- Coba melamar via online, udah urus surat pernyataan pake materai segala, tapi ga lolos. hahaha, sedih sedih lucu.
- Interview di beberapa perusahaan, ga dipanggil-panggil juga, failed.
- Nitip surat lamaran, minta tolong dimasukin ke PT galangan tempat teman bekerja, sampe hari ini tidak ada panggilan, failed
- Ada informasi menjadi supervisor pengawas di stand, ternyata pas interview ditawari menjadi pegawai stand mall dari jam 9 pagi- 9 malam, senin - minggu, hahaha. failed
- Lowongan pekerjaan keluar negeri asal bisa bahasa inggris sedikit, jadi TKI hahaha, isi formulir dan bayar 30 ribu aja sih, cumannya sampe sekarang ga dipanggil tuh hahaha,
- Ikut BCA Campus Hiring di Kampus UPB Nagoya, tapi pas sesi interviewnya aku kabur karena ketemu bang Iman di depan kampus ditawari pekerjaan lainm hahaha.

Pada saat itu aku merasa bingung dengan tidak adanya pekerjaan (ngajar prifatnya libur, jadi pemasukanpun libur) juga tentang kontrakanku sekarang yang udah jatuh tempo. Bayar kontrakan 1 juta sangat mahal untuk aku dan adikku, seandainya ada yang lain mau ikut join pasti biayanya udah lebih ringan. Aku dan adikku juga udah bersitegang apakah pindah atau tetap bertahan. Pada saat itu Bang Iman menawarkan pekerjaan dan juga kost murah. Aku langsung menyetujuinya. Mungkin itu jawaban doaku. Tuhan menyuruhku ikut BCA campus hiring supaya aku bisa ketemu dengan mantan Kabid PKK di organisasi kampusku. Tapi tentu saja adikku tidak setuju untuk tinggal di tempat yang ditawarkan bang Iman. Alasannya karena jauh dari tempat kerjanya, tapi aku yakin alasan sebenarnya dia ga mau jauh-jauh dari pacarnya, hahaha. Akhirnya aku memutuskan kami pisah aja. Aku kasih tau ya, punya saudara cewek emang rentan berselisih paham, apalagi kalau rentang usianya dekat, apalagi kalau dia udah punya cowok, apalagi kalau cowoknya itu kamu ga suka liat tingkahnya, apalagi, apalagi, dan apalagi.

Jobdeskku sekarang adalah membantu bosku untuk searching berita sebagai bahan penulisan artikel. Sangat matching dengan apa yang dari dulu tidak kesampaian aku lakukan. Akhirnya aku ketemu pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatku. Emang gajinya ga sebesar ketika aku masih bekerja di perusahaan-perusahaan dulu. Tapi aku akan berusaha tekun, dan mudah-mudahan aku akan menjadi penulis yang sukses suatu hari. Amin.