Minggu, 23 Desember 2012

Make-Dream-Come-True?

Agnes Monica, she always success to make her dream true. It is because she is focus on her progress. I and also Uli, just trying to do the same with her. Uli has make her book and I am not yet. I am really a dreamer.

There are many things in my head. What will I do in the next time?
  • Become a great sister for my siblings. I just wanna go home. Clean my house and cook for my Daddy, Bother and Sister. I just wanna work in Siantar and come back home every 4 or 3.
  • Go to Bandung with Uli and Eva. That's our dream. We want to enjoy our single life. We want to reach our dream and feel the freedom. We want it all. I want to be writer and I need adventure.
  • Active in GMKI, turn into politic, take care of our country. Become a good citizen and have many relationship in all parties. I want to be a great woman. Not only strong but also popular and respected by many people, hahahaha.
  • Married with Fraiser (He said, masih jauuuuuuuuuuhhhh) and live in Tanah Jawa, hahahha. Become a good wife and nice teacher. 
Just Focus, Friska. Determine what do you want most and go ahead. You can't do it all in the same time. But until now, I do not know what really I need. Hmmm, I need space and time to think about it.

Senin, 03 Desember 2012

First Boy Friend, Fraiser!



What a world! Suddenly, two of myclassmate, Cahaya and Bintang took care about my attendance in class.
"Fris, you have night class, right?" ask Cahaya.
"Fris, you have to attend the class tonight. Where are you?" Bintang questioned me through mobile message.
Rrrrr, what's wrong with the both?

"Dek, what class do you have today?" this is the question from Mr.Fraiser, the man I got knew only since one month ago.
"I got night class, Bang." I answered.
"Oh, after finished the class, we go to Bintang's house, Ok!"
"Oh, ok then."

Then, I arrived at college. I found the Trio Rundut in the second floor. Trio Rundut are the friendship of Bang Gabe, Franata and Fraiser. They smiled to me. I stood next to Fraiser. Hey, He had a nice smell. He smiled for me, again and again. Get a little conversation and I go off.
"Don't forget to go to Bintang's house." Fraiser said.
Yeah I know man, we always go to there for practice our drama right, you don't have to remain me. What's wrong with everybody today, I ask to myself. Why do they keep rushing at me?

It is Fraiser's birthday, I said to myself. I had prepared a gift for him, just an ordinary one. I glanced at him. He act like usual. No Clue, is there no celebration? I might save my gift later. I'll never give it to him in front of my friends. I will be shame.

Finally, we do practice Drama at KIRA's office. Cahaya brought a birthday cake. It belongs to Fraiser. Great, It is a celebration. And I have a chance to celebrate Fraiser's birthday. I'll give my gift for him.

"Fris, just sit next to Fraiser!" asked Bintang and Cahaya.
Fraiser was sitting down in front of the birthday cake.
Hey, don't make me shy. I like Fraiser, but they can't do it to me. It is not a game.
"Hey, don't play at me." I cried.
Fraiser stared at me. Does he allow me sit next to him? What's my statue? I'm just the one who like him.

Fraiser put some cake and started to give to Franata as his bestfriend.
"Just give it to Friska!" said everybody,
No, not again. It is a celebration, not a time to make me shy. But Fraiser, he looked at me. Is it really him? I dare my self, come closer to him. Yeah, He gave a first cake for me. It is really a first cake.
"If you take this cake, you have decided to be my gf." Fraiser said.
 Really? He ask me to be his gf. So, do we have the same feeling? Hey, I don't believe it, but this is it.

In the journey to home, I ask "Do we have a relationship now?" for several times. He laughed and think it is so fun. We stopped near to Panasera and we had a strange conversation until midnight. I let my treasure wet, and everything went crazy. It was really a strange conversation and I turn into the silly girl. I could not answer his question correctly. Everything confused me.  He sent me home and I can't sleep until 2. Hahaha!

In the next day, He, Fraiser didn't go work because he woke up late.
Suddenly, I missed him crazily.
I feel excited when I get his message or phone.
I just smiled all the day.
I spell his name again and again.
Om Fraiser Manurung

Minggu, 23 September 2012

ABC Club vs Friska

Dalam team itu memang harus selalu ada saling kepengertian dan kerja sama. Mungkin aku memang masih sangat kekanak-kanakan hingga aku tidak bisa pengertian dengan member di team kami. Tapi entahlah, aku sudah menggunakan persediaan pemikiranku yang paling dewasa untuk mengerti, tapi tetap saja aku tidak mengerti.

Setiap hari minggu kami ngumpul di markas. Kami adalah ABC Club, Klub buat mahasiswa yang mau mengasah Englishnya. Dan Founder dari Club itu adalah Sartika, Aku, Ros dan Rusfri. Itulah team kami.

Setiap kami ngumpul selalu saja ada masalah dalam team. Kadang tentang peraturan yang harus berubah, member club baru yang datang dan pergi, member yang absen, anggota yang tidak mempersiapkan bahan presentasi klub, dan sebagainya. Aku benar-benar tidak menyukai hal seperti ini terus. Aku mau klub yang benar-benar bisa berjalan walaupun anggotanya masih sedikit. Bukan klub yang selalu ganti anggota, ganti peraturan, dan begitu banyak masalah yang menghampiri. Tapi pendapatku tidak sesuai dengan keinginan Tika yang ingin mempopulerkan klub. Tika pengen klub kami langsung mempunyai banyak member. Dan begitulah, aku akhirnya cuma bisa diam dan memperhatikan semuanya berjalan seperti apa keinginannya.

Kau tahu seperti apa rasanya sekarang, seperti diatas kepalaku ini ada bara api yang semakin lama semakin banyak dan panas. Begitu Tika menuntut ini itu, meminta aku peduli, dan entah apa yang harus kulakukan untuk menunjukkan aku peduli. Apa dengan membalas smsnya tentang peraturan dan ide baru yang tidak pernah terlaksanakan, atau seperti dia yang selalu update status di Facebook Group klub ABC setiap detik dengan pesan yang serupa, seperti " Don't give up. We are together, blablablabla" Ga berbobot, maksudnya apa coba buat yang baca?

Belum lagi Blog ABC Club sekarang sudah mulai berisi dengan teori-teori grammar Tika yang membahas tense terus. Padahal dari awal udah komit kalau page itu berisi tentang kegiatan ABC Club dan presentasi apa yang dibawakan pada pertemuan itu. Jadilah sekarang Blog ABC Club sebagai tempat ajang Nice Learningnya Tika, entah apanya yang nice.

Entahlah, aku jadi tidak semangat lagi. Yang aku mau itu klub yang selaku speak English, bukan setiap ketemu nimbrung terus tentang peraturan dan ide baru, pake bahasa Indonesia pula itu. Pengen berenti, tapi kalau gampang menyerah itu namanya ga konsisten 'kan. Hmmm, jadi binun'

Di batam ternyata ada Toko Buku Bekas

Finally aku ketemu sama toko buku bekas di kota batam ini. Aku sudah lama bertanya-tanya dalam hati. Akhirnya aku ketemu juga, hahahaha (ketawa lebar)

Eda Asna di area kerja kami mengajakku untuk menemani dia memperbaiki laptopnya. Informasi yang dia dengar, kami bisa memperbaiki laptop di sebuah plaza yang bernama Lucky Plaza, katanya dekat sama Nagoya Mall, Ok then, we go to there by Bus Bimbar.

Sebelum masuk bis, kami udah bilang, "Lucky Plaza ya bang,"
Mereka manggut aja, yang penting mungkin kami masuk dan jadi penumpang di bis itu. Dan akhirnya yang terjadi ternyata si supir itu tidak tahu di mana itu letak dan berdirinya Lucky Plaza tersebut. Kami di turunkan di depan Nagoya Mall. Jadilah kami menjadi dua sosok manusia yang kebingungan. Ok, Opsi terakhir adalah bertanya pada manusia. Kami ga boleh malu bertanya, kami ga mau sesat di jalan, Yeah!

Berkat informasi dari pak sekuriti akhirnya Lucky Plaza ketemu juga. Kami masuk dengan cepat, dan saudara-saudara apa yang terjadi? Tidak ada satupun toko yang memperbaiki laptop. Kami keluar plaza dengan tubuh lemas tak berdaya.

 Saat kembali dari Lucky Plaza itulah mataku menangkap dua buah toko yang berisi buku-buku bekas. Langsunglah Eda Asna kuajak ke sana. Aku segera memborong 5 buah novel berbahasa inggris dan itu sangat murah. Cuma sepuluh ribu per buku. Murah kan... Dan begitulah minggu berikutnya aku singgah ke sana, walau cuma membaca-baca komiknya sih. Lain kali Anas kuajak ke sini, dia kan paling suka baca komik. Dan akhirnya aku menemukan apa yang kucari selama ini. Ya, Toko Buku Bekas!!

Minggu, 16 September 2012

Lady Frizzy lagi galau

Kadang aku mikir kayak gini, "Kenapa sih gua harus dilahirkan dalam keadaan begini?"
Mau kuliah aja harus merantau ke pulau seberang. Kenapa orang tuaku ga kayak orang tua temanku yang lain? Kenapa harus gua sendiri yang fight buat melanjutkan pendidikanku? Kenapa Uli, Eva, Tina dan Roma cuma kuliah aja, ga usah ikut memikirkan biayanya. Tina kuliah di UGM dan sekarang dia udah menyelesaikan D3nya. Uli belajar IT di Siantar dan sekarang lagi sibuk-sibuknya menyelesaikan TA-nya. Aku kerja sambil kuliah di batam. IPK ga ada peningkatan yang ada malah menurun, sedang pekerjaan juga ga ada bagus-bagusnya. Hhh, emang sih katanya seorang Survivor itu ga boleh mengeluh, tapi boleh dong gua cerita dulu tentang kegalauan gua sebentaaaarrr saja...

Kuliah sendiri itu benar-benar tidak keren. Ada saatnya untuk merasa sangat-sangat lelah, galau dan depresi. Kalau di pekerjaan sudah sangat lelah, ditambah tugas-tugas kuliah yang ikut-ikutan bikin semak, dan persoalan lain yang masuk nimbrung ke pikiran, cukup membuat kepala gatal dan pandangan menjadi sinis. Pada saat itu mulai muncul pertanyaan, "Ada ga sih yang peduli dengan perasaan gua saat ini? Ada ga yang tau gua lagi super galau banget?"

Aku cuma punya Daddy. Dia adalah single parent setelah jadi Dadi(Duda ditinggal mati) oleh mama gua 4 tahun yang lewat. Daddy cuma nelpon kalau ada perlu. Udah gitu Daddy gua punya sifat alami yang pendiam, harus gua yang mutar-mutar kepala nyari bahan pembicaraan. Gua pengen banget bisa curhat sama dia, sama seperti yang dilakuin teman-teman gua ke mamanya. Tapi aku ngerasa curhat sama Daddy sama saja seperti cerita ke seorang lelaki pendiam yang ga ngerti apa-apa tentang seorang wanita dewasa tanggung kayak aku ini. Bapak nelpon kalau ada urusan keluarga atau kalau mau minta uang saja. Bayangkan saja, aku sudah kuliah sambil kerja disini, gua juga harus memenuhi kewajiban sebagai seorang anak tertua cewek; membantu orang tua. Kadang aku berpikir, bapak sudah begitu bekerja keras tapi kok tetap kekurangan ya? Dan dengan cepat aku langsung menuding akar permasalahannya yakni rokok dan tuak. Aku benci kedua benda tersebut. Bapak seorang perokok dan peminum tuak yang aktif. Kalau rokok aku ga tau berapa bungkus dihabiskannya perhari, sedang kalau tuak, bapak paling sedikit meminum 6 gelas perhari. Bayangkan saja, seorang lelaki kira-kira berumur 47 tahunan menuangkan 6 gelas ke dalam perutnya. Aku tentu saja tidak bisa melarang dan menyalahkan kebiasaanya itu. Daddy tidak punya teman berbicara di rumah, karena itu dia menghabiskan malam sebelum tidurnya di lapo tuak. Really really a bad habit, bad custom, I hate lapo tuak!

Gua punya Anas di Batam. Dia adalah saudara cewekku yang beda satu tahun sama aku. Anas cewek yang ramah dan punya banyak teman, baik yang cewek maupun yang cowok. Saking ramahnya, setiap ketemuan sama Anas ini, gua ga pernah ditemani ngobrol. Perhatiannya seratus persen buat temannya yang nun jauh di sana meneleponnya. Jadilah gua kambing congek di sampingnya sementara dia sibuk berhaha hihi dengan teman nelponnya. Ga sekali dua kali dia kayak gituan, menyebalkan. Dan kalau aku mau pamit, baru dia mulai kasih perhatian sampai gua kayaknya ga jadi-jadi pulang saking serunya kami saling bercerita. Ckckck, punya saudara kok kayak gini.

Dan begitulah, gua ga punya sahabat dekat yang bisa kupercayakan semua cerita galau gua. Dan gua juga ga punya cowok yang katanya orang bisa jadi teman curhat yang baik, bisa jadi teman penghibur, dan teman apalah kata-kata mereka. Gua ga tau kapan Tuhan akan menunjuk seorang cowok buat berjalan di samping gua. Yang kutahu, setiap cowok yang pedekate dan nelpon gua rasanya ganggu banget. Dan setiap obrolan dengan mereka ga penting banget. Gua malas banget harus menunda cucian gua cuma karena dia atau dia atau dia yang lain menelepon gua. Gua juga malas ketemuan kalau cuma menghabiskan malam dengan kegiatan yang benar-benar tidak berkualitas; makan dan keliling batam malam pake motor. Dan begitulah gua jadi jomblo terus-terusan. Kadang-kadang pengen sih lepas dari status jomblo, tapi gimana? Ga ada cowok yang kusuka.

Demikianlah seorang Friska, seorang mahasiswa plus pekerja di perusahaan swasta di Batam, jomblo dan anak tertua di keluarga. Kalau galau yang ditanggung sendiri, dengerin dan nikmatin lirik-lirik lagu Jamrud, main game, dan blogwalking di internet. Pengen jadi novelis, tapi ga kesampaian. Pengen jadi guru, tapi jadi guru bagi diri sendiri aja belum becus. Pengen memotivasi orang lain, tapi kadang gua juga bisa jadi lebih galau dari orang lain. Dan ya, semoga waktu ke depan bisa menjadi lebih baik bagi gua, gua mau jadi yang kumau. Jadi orang yang tidak menyesal di kemudian hari.

Sekian post yang aneh dari cewek dewasa tanggung.

Selasa, 14 Agustus 2012

12 Agustus 2012, Minggu yang (agak) melelahkan

Minggu, 12 Agustus 2012, minggu yang menyenangkan dan melelahkan. Dan ada banyak hal yang aku lakukan di hari yang kucintai ini. Ada banyak orang yang kutemui, banyak tawa keluar dari mulutku, dan ada banyak orang yang bersikap ramah kepadaku. Hujan tidak berhasil membuatku sedih. Pokoknya fun deh!! Hanya saja, my beloved daddy is still sick. Aku hari ini bertelepon dengan ayahku untuk memastikan keadaannya. Dan jawabannya tidak terlalu memuaskan.

Tidak ada Jogging!
Sabtu malam aku pulang kerja jam 23.00. Aku menyempatkan diri untuk membaca buku yang kupinjam dari Tika, 100 Pria yang Berpengaruh Di Dunia. Alhasil, aku tertidur dengan buku di atas wajahku kira-kira jam 12.30. So, paginya aku harus menyesal karena tidak bisa bangun pagi untuk melakukan ritual minggu pagiku itu, lari pagi. Aku harus memandang kesal pada ikon silent yang kupasang di handphoneku yang mengakibatkan alarmnya tidak berbunyi. Aku bermalasan sejenak dan kemudian segera bangkit dari tempat tidur. Cuci muka, gosok gigi, lalu langsung iris cabe, iris bawang, aku memasak di dapur. Kak Lina House Leader kami yang baru pulang segera berkomentar, "Baru bangun kok udah masak? Apa ga capek?" Aku hanya mengangkat bahu sambil mempercepat masakku karena aku harus mencuci pakaian sehabis ini. Dan sesudah itu harus piket kamar mandi dan bersiap pergi ke gereja.

Ngajar Anak Les Ruli sendirian!
Anak-anak Ruli (rumah liar) yang sedang les bahasa inggris
Tika dengan wajah menyesalnya, "Friska, aku ada buanyaaakk banget cucian hari ini. Kamu bisa ga ngajar anak ruli sendirian?" Wah, demi cucianya yang buaanyak itu aku harus menghadapi anak-anak kecil sendirian? Aku biasanya menemani Tika, dan ngajarnya dibantu Tika, dan hari ini aku harus sendirian? Aku kemudian membayangkan, betapa nanti mereka sangat rewel, tidak mau belajar, mengganggu temannya yang asyik belajar, lari-lari keluar dari ruang les, Hfftt. "Ok, aku akan coba!" ucapku dengan suara lemah. Dan Tika tersenyum. Senyum ma ho da dongan!
Dan Inilah Dia. Aku pulang ke rumah, langsung mengenakan batik dan membawa tas yang berisi notebook. Aku mau sesudah mengajar langsung berangkat ke markas ABC Club. As information, kami para member ABC Club diharuskan mengenakan batik, kalau tidak akan dikenakan denda. Aku berangkat ke tempat les dengan hati yang was-was. Banyak bayangan berkelebat di kepalaku. Banyak hal aneh yang terjadi / atau yang kulakukan/ atau yang anak-anak itu lakukan:

- Aku salah rumah. Ruang les yang digunakan adalah rumah bagian belakang Pak RT. Dan rumah yang kudapati pertama kali adalah ternyata rumah warga. Awalnya aku heran, kenapa ada ibu dan anaknya yang tidur di ruang les ya, pikirku. Lalu salah seorang muridku berkata, "Miss, bukan itu tempat lesnya. Tapi di rumah yang sebelahnya." Yeah, Great!
- Mereka masih belum terbiasa dengan cara mengajarku. Tika biasanya mengajar satu topik untuk semuanya, tapi aku membagi mereka 2 kelompok karena mereka kelasnya bervariasi, mulai dari yang kelas satu sampai kelas delapan. Mereka sibuk nanya, "Miss kok gitu sih?" atau "Miss, kok buku absennya beda?" "Miss, aku ikut pelajaran kelas 1 sampai 3 yah?" " Miss! Miss! Miss!!"Dan aku-harus-sabar-menjawab-semuanya!!!!!!
-Hujan datang ketika kelas usai. Yeah, Pak RT sudah menyarankan supaya aku tinggal agak lama di sana untuk menunggu hujan reda. Tapi kutolak, "Aku bawa payung kok, Tulang. Lagian aku ada acara lagi di tempat teman."ucapku. Dan baiklah. Aku dengan payung kecilku berjuang melawan hujan, angin, badai, becek, banjir, dingin, basah, dan suit-suitan dari penduduk ruli itu. Hatiku sibuk berteriak, "Oh God, please help me! Stop the rain please! Oh, goodness, I'm being wet! It's bad!" Celana jeansku basah, dan tasku juga. Oh, aku sempat deg-degan saat membuka isi tasku di rumah, jangan sampai notebookku juga ikutan basah. And thanks God, my notebook is tidak kenapa-kenapa. Tika menanyakan keadaanku lewat SMS, dan aku menjawab seadanya, "Aku basah!"

ABC Club
Seperti biasanya, menyenangkan. Awal dalam pertemuan kita harus berdoa, dan pastinya dalam memutuskan siapa yang memimpin doa pasti berdebat. Sehabis berdoa, bersama-sama menyanyikan lagu "Yes, We are together!" Itu adalah lagu kebangsaan ABC Club yang diciptakan oleh Tika. Dan ada new member! Uli! Dan ada banyak lagi yang kita lakukan. Sebagai sekretaris Club, aku selalu meng-update kegiatan ABC Club di http://www.abcclub2012.blogspot.com


Happy Birthday, Rut!


Rut (yang lagi ultah) and Tika

 Ada banyak orang hari ini yang berulang tahun. Ada Dedi  (Sekelas di kampus), Anggiat (Satu PT), dan Rut (Temannya Tika yang jadi temanku). Sepulang dari club sebenarnya aku ingin cepat pulang untuk menyetrika pakaian. Tapi Tika dan Ros memaksaku untuk hadir di party-nya Rut. Mereka bilang sedikit orang yang datang ke party itu, jadi kami harus ke sana untuk meramaikan. Yah, apa boleh buat. Aku belum terlalu kenal dengan Rut dan teman-temannya. Aku pikir ini bukanlah hal yang bagus. Tapi yang mereka katakan memang benar. Sedikit orang yang datang ke party itu padahal semuanya sudah disiapkan, Mulai dari makanan, kue ultah, balon-balon hingga musik yang lumayan memekakkan telinga.

And Here we are!! We try to sing, dancing to make Rut happy, Rut sempat nangis melihat teman-temannya tidak ada yang datang, tapi akhirnya dia bersenang-senang. Dia menari bersama kami, berphoto ria, bernyanyi lipsing, sampai mengotori wajah dan baju kami dengan kue ultahnya. Sebenarnya aku kesal dikotori dengan kue itu, aku harus mandi sesampai rumah. Itu bukan sesuatu yang bagus! Ini sudah sangat malam dan aku harus menyetrika pakaianku yang bejibun. Dan 10 o'clock, aku pamit. Daagh Rut, Tika, Roslita, dan teman yang lainnya, gua duluan!! Thanks for the party.

Saksang in the Dormitory
Kak Roma bring me saksang! She said, "Just eat it after everybody sleep!" She ever brought that before, but I couldn't eat it because it's bloody. I'm not allowed to eat the bloody food by the church. I'm an bethel person. So, this time kak Roma bring the saksang without blood special for me. Yeah, I'm very full now. I've got many cake in Rut's Party and now I must spend saksang that Kak Roma bring!


I get sleep at 02.10 a.m.

Rabu, 01 Agustus 2012

Sunday: Sibuk atau Sok Sibuk?

Di dunia ini betapa setiap orang sangat memfavoritkan hari minggu. Semua menunggu hari minggu. Walaupun minggu barusan berlalu, pada hari senin kita pasti sudah sangat merindukan hari minggu. Itu mengapa dimana-mana, setiap hari minggu orang selalu bilang, "Selamat hari minggu. Happy weekend!!!"
Aku juga seorang manusia yang normal di dunia yang sangat wajar ini sangat mengagungkan hari minggu. Di Alkitab, spesifiknya di Sepuluh Titah memang kita diharuskan menguduskan hari minggu. Di hari minggu kita harus menyempatkan waktu untuk beristirahat dan mengucapkan syukur kepada sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya atas berkat yang kita nikmati di hari-hari sebelumnya. Yeah, I love Sunday. I love the way God make all beautiful and right.

Dan belakangan ini aku membiarkan hari mingguku menjadi hari yang paling sibuk. Aku merelakan duty-duty yang sebenarnya tidak terlalu mendesak menjadi pengisi hari mingguku. But it's Ok. I'll enjoy it all.

Jogging tiap minggu pagi.
A        : Ah, ya benar?
B        : Boong deh, Ngapusi bu..
Friska : Lho emangnya kenapa dengan pernyataan di atas. Itu kan promise.
A        : Ooo..
B        : Cape deh!
Aku selalu bersyukur kalau hari minggu itu bisa berhasil bangun pagi. Kalau itu sudah terjadi, aku langsung cuci muka dan masak di dapur. Ceroboh gini, aku juga berusaha menjadi wanita ideal tahu. Memang sih aku belum sepintar mereka yang bisa masak bermacam-macam makanan, tapi setidaknya kan aku belajar. Sehabis masak, aku akan ganti baju, pake headset, sepatu, kantongin kunci rumah, kemudian ambil langkah seribu di jalanan dormitori yang sepi. Berlari, berlari, dan berlari. Sepi, sepi dan sepi. Iyalah masih jam 5.30.Rutenya : Blok R-Blok N-CC-KIB-Balik lagi ke Blok R. Rute itu kalau aku larinya serius bisa mengambil waktu 25 menit. Biasanya aku setel lagu Bondan Prakoso feat Fade2Black. Lagu Sang Juara, SOS, dan Leas But Not Last-nya itu bisa nge-push aku biar larinya lebih kencang dan semangat lagi. Jogging sendiri itu lebih asyik daripada bareng teman. Aku lebih bebas menikmati waktuku sendiri. eYah, aslinya aku memang penyendiri dan suka kesendirian.

Dad, How are you?
Sehabis Jogging, aku akan melemaskan lututku di depan televisi. Terserah tontonan apa, yang penting kakiku istirahat dulu. Pada saat itu aku akan mengambil handphone dan say helo sama Beloved Papi dan sodaraku. Cerita apa aja yang ada di kepala dan tanya apa aja yang terjadi di sana. Abis itu Breakfast trus siap-siap ke Gereja.

Gereja Pentakosta di Ruli.
Waktu belum kuliah, aku gerejanya di Bengkong, Di GPI Epikaleo.
Sesudah kuliah tapi masih tinggal di Blok N, aku gereja di GSJA Blok H (dekat, hemat waktu, hemat ongkos)
Pindah ke Blok R, pindah-pindah gereja. GJ.
Hingga kemudian classmateku, yang beda shift di PT, Sartika Gultom ngajak aktif di Gereja Pentakosta di Ruli. Emang ada gereja di Ruli. As Information, Ruli itu akromnim dari Rumah Liar. Yeah, ada pemukiman ruli di belakang dormitori kami. Dan akhirnya, aku pun aktif gereja di situ.

Ngajar English (free) sama anak-anak Ruli
Yeah, Sartika yang ngajak aku ngajar anak-anak itu. Padahal aslinya aku ga suka anak kecil lho. Apalagi aku liat mereka lumayan bandel dan suaranya kencang. Tapi Sartika bilang, kalau mau mengajar, sekaranglah saatnya belajar mengajar. Oh, baiklah. Aku memandangi mereka, pura-pura senyum, dan mulai mengajar. Not bad.

ABC CLub at Batu Aji
Gw jadi Sekretaris.
A        : What, seorang Friska?
Friska : Yeah, yeah, yeah,
B        : Apa jadinya sebuah club yang sekretarisnya adalah Friska?
Friska : Gua jadi sekretaris, dan gua terima. Gua berusaha kasih yang terbaik, yang bisa kulakukan. Apa itu salah?
A       : Ga sih..
B       : Lanjutlah Fris..
Aku ga tau apa tugas seorang sekretaris itu di sebuah Club, Tapi yang pasti gua akan melakukan hal yang perlu dilakukan. ABC Club itu adalah klub mahasiswa yang terdiri dari 6, tadinya 7, yang mau speaking English selama beberapa jam di hari minggu. Kita pake presentase, debat, game, visit tourist sebagai aplikasinya. Yah, mudah-mudahan apa AIM, Goal, dan Vision Club kami bisa tercapai. Yang di atas semua itu adalah Pengen Bisa ABle dan Fluent In Speak English.

Dan itulah seabrek kegiatanku di hari minggu, Mungkin kedengarannya memang sepele. Tapi aku merasa itu benar-benar membuat mingguku sangat berisi. Moga-moga aku bisa bertahan, aktif di setiapnya, dan yang pasti semoga semua yang kulakukan BERMANFAAT, dan Diberkati Oleh Tuhan.
In the End, Aku masih bingung, apa aku memang sibuk atau sok sibuk yea???? Biarlah rumput yang bergoyang dangdut menjawabnya.

Minggu, 01 Juli 2012

Mau Nulis apa?

Dari dulu aku selalu bertanya-tanya, aku mau concern di bagian apa
tentang menulis? Aku hanya seorang mahasiswa part time, belajar selama 4
 jam di kampus dan selebihnya dipake buat kerja, cari nafkah dan nabung
buat masa depan. So, selama ini isi kepalaku hanya berisi grammar dan
structure of English, obrolan-obrolan di tempat kerja, tempat belanja
mana yang ada diskon, dan curhatan adik-adikku. So, mau nulis tentang
apa, I don't have any idea. About Love, boro-boro pacaran aja belum
pernah, aku orang yang takut bikin komitmen. Aku ga tahu bagaimana
menerangkan betapa indahnya cinta itu, serta sakitnya yang sering
ditera-tera orang yang patah hati. Aku aja sampai heran, betapa sembilan
 puluh sembilan persen lagu dan prosa yang ada di dunia ini ternyata
berkenaan tentang cinta. Aku enggak heran tentang keberadaan lagu dan
prosa itu, tapi heran betapa aku ketinggalan dan inexperinced in love :(
Tapi aku suka menulis, jadi nulis tentang apa dong? Binun' ;(

Menurut artikel yang sering kubaca tentang kepenulisan, tulislah apa
yang ada di sekitarmu, menulis tentang yang kamu suka. Apa yang ada di
sekitarku? Oh, tentang teman-teman di tempat kerjaku yang bermimpi
menikah dengan cowok kaya, atau tentang dunia kerja shift yang
melelahkan, atau perjuangan the student as a worker di batam. Itu semua
bukan topik yang terlalu menyenangkan, dan kebanyakan orang lebih suka
mendengar dan membaca tentang cinta. Oh, cinta lagi, cinta lagi. Menulis
 yang aku suka, apa yang aku suka? Aku suka membaca, suka menonton, dan
suka sastra. Aku suka pelajaran Literature di kampus. Aku suka cerita
tentang Shakespeare, Geoffrey Chaucer, dan Bede. Aku suka bagaimana
Aldhelm berhasil memikat para bangsawan jaman dahulu dengan
karya-karyanya. Aku juga iri betapa mereka itu dulu, para sastrawan itu
maksudnya, dianggap sebagai masyarakat kelas atas, Viscount and
Viscountess. Shakespeare dan Spencer dulunya hanya orang biasa, tapi
karena pengetahuan mereka akan sastra, nama mereka abadi hingga
sekarang. Shakespeare hanyalah seorang anak desa yang miskin, merantau
ke London, bekerja di teater, dan dalam beberapa tahun sudah memiliki
group drama yang terkenal. Sedang Spencer, hanya mahasiswa miskin yang
mengandalkan bantuan orang-orang (bantuan pakaian bekas, makanan, dan
buku-buku bekas) bisa mengimbangi kemampuan sang master, Geoffrey
Chaucer. Fine, gua suka sastra inggris. Aku bisa menulis tentang hal
ini. Ini akan jadi topik yang kutekuni. Yeah, I get it.

Ok, mungkin aku bisa membuat blog lain yang lebih concern tentang
English Literature. Blog yang akan bermanfaat bagi orang lain. Blog yang
 bisa membantu orang lain dalam membuat tulisan atau makalah tentang
Literatur Inggris Kuno. Ok, entar kalau blognya udah ada, aku publishin
yea'..

Menjadi Mandiri

Dulu waktu masih SMA, aku suka banget sama drama korea yang tayang di Indosiar pas sore hari. Rasanya gimana ya, situasi yang diceritain di drama impianku banget. Maksudnya, kebanyakan ceritanya itu tentang cewek mandiri yang berjuang menggapai cita dan cintanya, asik! Drama itu bikin aku berimajinasi, seandainya ntar aku jadi cewek dewasa, tinggal di suatu kota yang jauh dari orang tua, punya kost-an, barang-barang pribadi, en' setiap hari berjuang mendapatkan yang dicita-citakan, baik itu pekerjaan yang diidamkan, maupun cowok cool yang diimpikan, hahahay!

Rasanya keren banget kalau kita punya kamar sendiri, yang barang-barangnya milik sendiri, dan punya kebebasan mau ngelakuin apapun selagi dalam alur yang positif. Ini karena aku udah kapok sama status saya sebagai seseorang yang memiliki banyak saudara. Nonton Tv rebutan, main game di komputer juga rebutan, uang sekolah harus dibayar bergiliran, belum lagi harus mencuci dan menyetrika pakaian yang bejibun. Biasanya kalau masalah rebutan, aku yang menang. Karena statusku sebagai anak cewek yang paling tua, jadi mereka harus menurut. Tapi kalau Bapak n Mamak lagi di rumah, aku ditegor dan disuruh harus mengalah. Nah, sejak itu rasanya aku pengen banget hidup di suatu tempat hanya berkesendirian. Punya barang sendiri, tidak harus berebut dengan siapapun, tidak harus mengalah, dan juga tidak harus menunggu giliran.

Merantau ke batam, aku baru merasakan gimana jadi seseorang yang mandiri. Aku harus bisa bertahan hidup dengan hasil jerih payahku sendiri. Harus bisa mengatur pengeluaran sehingga akhir bulan tidak meminjam uang kepada orang lain. Pada saat bekerja itu kemudian aku mulai belajar, betapa sebenarnya mencari nafkah itu sangatlah susah. Sedangkan menafkahi diri sendiri harus bekerja keras seperti ini, apalagi menafkahi banyak anak seperti yang dilakukan orang tuaku, pastilah mereka sudah sangat berusaha. Aku sangat naif pada saat itu berpikir betapa orang tuaku tidak mengerti kebutuhan anak-anaknya. Aku merasa itu adalah kewajiban mereka untuk memenuhi keperluan kami, terserah apapun caranya. Dulu aku selalu merasa kesal dengan keterlambatan orang tuaku untuk membayar uang sekolahku. Selalu mengatakan kalau mereka itu bukan orang tua yang baik. Dan sekarang aku mengklaim bahwa diriku yang dulu benar-benar bodoh, tidak tahu diri, dan juga sangat-sangat naif.

Menjadi mandiri memang sebuah perjalanan. Mandiri bukan hanya bisa hidup mengandalkan diri sendiri, tapi juga diri sendiri itu harus terlatih dalam menghadapi situasi apapun.

Sabtu, 30 Juni 2012

Lama ga nge-blog

Udah lama ga nulis di blog. Ya, emang dulu juga jarang nulis di blog sih. Sebenarnya ada banyak waktu yang bisa digunakan untuk menulis. Tapi satu penghambatnya, aku bingung mau nulis apa. Akhirnya waktu yang ada dipake buat browsing-browsing entah kemana-mana, baca komik online, liat-liat profil facebook orang, dan Teetttt!!! Waktu habis, rencana mau blogging gagal sudah, karena waktu luang sudah habis.

Enaknya blogging itu bahas apa sih? Orang biasanya blogging untuk mencurahkan isi hati dan kepala, yea', lebay banget. Yang benar itu orang blogging untuk berbagi pemikiran dan pengalaman. Ya emang sih, orang kadang suka curhat di blog, tapi ga segitunya banget, karena mereka sadar kalau blog itu dibaca oleh masyarakat luas, blog itu bukan seperti buku diary yang disimpan di dalam lemari berkunci biar ga dibaca orang lain. Lha, nama blogmu ini kok pake kata 'diary" Fris? Iya ya, gua jadi kejebak di argumen sendiri. Biarlah nama itu tetap menjadi nama blog ini, karena gua menghormati diri gua yang dulu, yang lugu, polos, dan tidak berdosa, membuat blog dengan sembarang nama. Yee...

Balik ke pertanyaan, enaknya blogging itu bahas apa sih? Apa ya, mungkin bisa membahas sesuatu yang sesuai dengan hobi, pekerjaan, kepribadian, atau lingkungan sekitar kita. Lha, itu tau, tapi kok blognya ditinggal mati suri sampe setaun ya? Padahal ada banyak yang bisa diceritain dan dibagi ke orang-orang. Padahal ada hal yang berseliweran di otak mendesak minta dituliskan. Come on, Friska, katanya mau jadi bagian dari dunia kepenulisan, tapi menulis blog juga ga bisa serius. Kurang komit anak ini! Ga bakat jadi orang sukses! Halah!

Ok, mulai sekarang harus management diri sendiri. Mulai rajin menulis, terserah apa. Maksimalkan blog, kompasiana, wordpress, sampe ke buku diary atau apa ajalah deh.Gua baru aja baca tulisan HL di kompasiana tulisan Pak Adian Saputra, tentang menghilangkan ketergantungan pada mood menulis. Artikelnya bagus banget, cocok banget buat mencambuk semangatku yang kendor ini. Kalau mau baca, boleh di klik http://bahasa.kompasiana.com/2012/02/02/menghilangkan-ketergantungan-pada-mood/ Yakin deh, kalau kamu baca tulisan ini, pasti kamu bakalan buru-buru nulis, terserah itu mau nulis apa. Ya, kayak terjadi sekarang sama aku inilah.


So, sekarang mari menulis! Tuliskan apa saja yang ada di pikiranmu! Go! Go! Writing, Friska!!!